HEREDITAS DAN LINGKUNGAN DALAM PROSES BELAJAR
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DisusunOleh : Kelompok 2
Alfadilatu Ahmad 2014.1839
Abdul
Anwar 2014.1931
Dosen Pembimbing
:
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU
AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT
2015 M/1436 H
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT.yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW yang telah bersusah payah membawa manusia kedalam
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini Tugas ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan mata kuliah psikologi pendidikan.
Adapun isi dalam makalah yang kami buat ini adalah
Pengertian Hereditas dan lingkungan, pengaruh Hereditas dan lingkungan terhadap
perkembangan individu, mudah- mudahan dengan adanya penulisan makalah ini dapat
membawa manfaat bagi pembaca sekalian terutama untuk diri penulis sendiri. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan yang masih harus di perbaiki dalam penulisan
makalah ini, karna itu penulis meminta bimbingan dan dukungan dari pembaca
sekalian
Selanjutnya
penulis tidak pernah bosan-bosannya meminta sedikit kritik dan saran yang membangun
bagi penulis,agar penulisan makalah ini lebih baik di masa yang akan datang,
akhir kata penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada pembaca sekalian,
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Padang,
16 Oktober 2015
Pemakalah
PENDAHULUAN
Manusia
adalah makhluk yang paling sempurna jika dibanding makhluk-makhluk lainnya.
Manusia memiliki potensi yang sangat besar. Dengan potensi yang dimilikinya,
manusia dapat berkembang dan mengalami banyak perubahan dalam hidupnya baik
secara fisik ataupun psikologi.
Masing-masing
individu lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa
karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tua kepada
anaknya. Disamping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari
lingkungannya, baik lingkungan pisis, psikologi, maupun lingkungan sosial.
Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi
dari pada hereditas dan lingkungan. Agar kita dapat mengerti dan mengontrol
perkembangan tingkah laku manusia, kita hendak mengetahui hakikat dan peranan
dari masing-masing (hereditas dan lingkungan).
Banyak
orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama. Tetapi pada
dasarnya keduanya berbeda. saling memiliki hubungan yang saling terkait
keduanya dapat dipisahkan, tetapi tidak dapat berdiri sendiri. Objek psikologi
adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Pengertian perkembangan
menunjukkan pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja
dapat diulang kembali.
Hereditas
atau keturunan merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki
potensi untuk berkembang. Sedangkan lingkungan merupakan sesuatu yang berada
pada luar diri manusia yang meliputi fisik, psikis, sosial dan religius. Maka
Hereditas dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari diri
manusia. Keduanya memiliki pengaruh yang sama penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan pada diri setiap manusia.Seberapa jauh perkembangan individu itu
terjadi dan bagaimana kualitas perkembanganya, bergantung pada kualitas
hereditas dan lingkungan yang mempengaruhinya. Pada makalah ini akan dibahas
mengenai :
a. Pengertian
hereditas dan lingkungan
b. Pengaruh
hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan individu
c. Pengaruh
hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
hereditas dan lingkungan
a. Pengertian
hereditas
Menurut
Witherington, hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih
dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan dalam bentuk
tingkah laku melainkan struktur tubuh.[1]
Salah
satu dasar perbedaan individual adalah latar belakang hereditas masing-masing
individu. Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis
karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Pewarisan ini terjadi melalui
proses genetis.[2]
Jadi,
dapat disimpulkan Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis,
karakteristik individu dari pihak orang tua.
b. Pengertian
lingkungan
Orang
sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah
alam sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup
segala materil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, baik yang
bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial kultural. Dengan demikian,
lingkungan dapat diartikan secara fisiologis, secara psikologis, dan secara
sosial kultural.[3]
B.
Pengaruh
hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan individu
Pertumbuhan
adalah suatu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian- bagian tubuh
atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. pertumbuhan menunjukan pada
perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat di hitung atau diukur, seperti panjang
atau berat tubuh.[4]
Tumbuh
adalah berbeda dengan berkembang. Pribadi yang bertumbuh mengandung arti yang
berbeda dengan pribadi yang berkembang. Oleh karena itu dibedakan antara
pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun
yang rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan
pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan.
Adapun
dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi :
1) Bagian
pribadi material yang kuantitatif
2) Bagian
pribadi fungsional yang kualitatif.
Kenyataan
itulah yang melahirkan perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.[5]
Keturunan
memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. warisan
(turunan/pembawaan) tersebut antara lain:
a) Bentuk
tubuh dan warna kulit
Pengaruh
turunan terhadap pertumbuhan jasmani anak. Bagaimanapun tingginya teknologi
untuk mengubah bentuk dan warna kulit seseorang, namun factor turunan tidak
dapat diabaikan begitu saja. Contohnya, bila anak yang berpembawaan rambut
keriting, bagaimanapun berusaha untuk meluruskannya akhirnya akan kembali
keriting.
b) Sifat
– sifat
Sifat-sifat
yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu,
ayah atau kakek dan nenek, seperti penyabar, pemarah, kikir, dll.
c) Intelegensi
Intelegensi
adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu
situasi atau masalah. Misalnya , mengngat, memahami, berbahasa dan sebagainya.
d) Bakat
Bakat
adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang
dimiliki seseorang, seperti seni music, matematika, teknik, agama.
e) Penyakit
Penyakit
yang dibawa sejak lahir akan terus mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani anak.[6]
Hukum-hukum
pertumbuhan :
1) Pertumbuhan
adalah kuantitatif serta kualitatif
2) Pertumbuhan
merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur
3) Tempo
pertumbuhan adalah tidak sama
4) Taraf
perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda
5) Kecepatan
serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi di dalam dan di
luar badan
6) Masing-masing
individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik
7) Pertumbuhan
adalah kompleks, dan semua aspeknya saling berhubungan.
Aspek-aspek yang
mempengaruhi pertumbuhan :
a) Anak
sebagai keseluruhan
b) Umur
mental anak mempengaruhi pertumbuhannya
c) Permasalahan
tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan
d) Penyesuaian
pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan.[7]
a. Hereditas
dalam pertumbuhan
Beberapa
hal yang dapat disimpulkan dari proses hereditas adalah sebagai berikut :
1) Sifat-sifat
pribadi manusia pada umunya tergantung pada pengaruh komninasi-kombinasi “genes”.
2) Sel-sel
benih dari masing-masing orang tua ayah dan ibu berisikan bermacam-macam
kombinasi “genes” sebagai akibat dari
adanya pembiakan sel-sel.
3) Sel-sel
dari ayah dan sel-sel dari ibu bertemu dan berinteraksi mnghasilkan organisme
baru yang membentuk berbeagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.[8]
b. Lingkungan
terhadap pertumbuhan
Lingkungan
sangat besar artinya bagi setiap pertumbuhan fisik. Sejak individu berada dalam
konsepsi, lingkungan telah ikut memberi andil bagi proses
pembuahan/pertumbuhan. Suhu, makanan, keadaan gizi, vitamin, mineral, kesehatan
jasmani, aktivitas dan sebagainya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan.
Klasifikasi
tingkah laku manusia dapat diadakan, terdiri atas empat macam, yakni :
1)
Insting
2)
Habits
3)
Native
behavior
Telah
dikemukakan di dalam uraian terdahulu tentang pertumbuhan bahwa bertumbuh itu
tidak sama dengan berkembang. Bagian pribadi yang material serta kuantitatif
mengalami pertumbuhan, sedangkan bagian pribadi fungsional yang kualitatif
mengalami perkembangan.
Perkembangan
merupakan suatu perubahan dan perubahan ini tidak bersifat kantitatif,
melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material,
melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi.[10]
Pada
umumnya teori mengenai perkembangan berkisar kepada persoalan yang berhubungan
dengan pengaruh pembawaan dan lingkungan hidup bagi perkembangan individu.
Dibawah
ini akan dikemukakan secara singkat beberapa teori yang sedikit banyak
mempunyai pengaruh terhadap praktek-praktek pendidikan disekolah.
1) Teori
nativisme
2) Teori
empirisme
3) Teori
naturalisme
4) Teori
rekapitulasi
5) Teori
konvergensi.[11]
Prinsip
yang akan dikemukakan disini adalah prrinsip yang mempunyai arti
praktek-praktek pendidikan di sekolah, dan prinsip-prinsip yang telah
dirumuskan oleh para ahli itu dapat dijadikan untuk memberikan bimbingan pada
anak didik.
Prinsip-prinsip
perkembangan :
1) Prinsip
kesatuan organis
2) Prinsip
tempo dan irama perkembangan
3) Tiap-tiap
golongan mengikuti pola perkembangan umum yang sama
4) Prinsip
konvergensi
5) Prinsip
kematangan
6) Prinsip
pertahanan
7) Sifat
psikis tidak timbul secara berturut-turut tetepi dalam waktu yang bersamaan
8) Perkembangan
meliputi differensiasi dan integral
9) Pertumbuhan
dan perkembangan membutuhkan asuhan yang perlu dilakukan secara sadar.[12]
a. Hereditas
terhadap perkembangan
Hereditas
merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini
hereditas diartikan sebagai totalitas krakteristik individu yang diwariskan
orang tua kepada anak, ataupun segala potensi, baik fisik maupun psikis yang
dimilki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai
pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.
Adapun
yang diturunkan orang tua kepada anaknya adalah sifat strukturnya bukan tingkah
laku yang diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman. Penurunan
sifat-sifat ini mengikuti prinsip-prinsip berikut :
1)
Reproduksi
2) Konformitas
(keseragaman)
3)
Variasi
b. Lingkungan
dalam perkembangan
1. Lingkungan
keluarga
Sudardja
adiwikarta berpendapat bahwa keluarga merupakan unit sosial terkecil yang
bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia atau suatu
sistem sosial yang terpancang/terbentuk dalam sistem sosial yang lebih besar.
Bentuk atau pola keluarga yaitu :
a) Keluarga
batin/inti (nuclear family)
b) Keluarga
luas (extended family)
2. Lingkungan
sekolah
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program
bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spritual,
intelektual, emosional, maupun sosial.
Mengenai
peranan sekolah dalam mengembangkan kepribadian anak, hurlock mengemukakan
bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian
anak/siswa, baik dalam cara berpikir, bersikap maupun cara berprilaku. Sekolah
berperan sebagai substitusi keluarga, dan guru substitusi orang tua. Ada
beberapa alasan, mengapa sekolah memainkan peranan yang berarti bagi
perkembangan kepribadian anak, yaitu :
a) Sekolah
memberikan pengaruh kepada anak secara dini, seiring dengan perkembangan konsep
dirinya.
b) Anak-anak
banyak menghabiskan waktunya disekolah dari pada ditempat lain diluar rumah.
c) Sekolah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses
d) Sekolah
memberikan kesempatan pertama kepada anak untuk menilai dirinya, dan
kemapuannya secara realistik.[14]
3. Kelompok
teman sebaya
Kelompok
teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja siswa mempunyai peranan yang
cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya. Peranannya itu semakin penting,
terutama pada saat terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat.
Aspek
kepribadian remaja yang berkembang secara menonjol dalam pengalamannya bergaul
dengan teman sebaya, yaitu :
a.
Social
cognition
b.
Konformitas.
Pengaruh
kelompok teman sebaya terhadap remaja itu ternyata berkaitan dengan iklim
keluarga remaja itu sendiri. Remaja yang memilki hubungan baik dengan keluarganya,
cenderung dapat menghindarkan diri dari pengaruh negatif teman sebayanya,
dibandingkan dengan remaja yang yang hubungan dengan orang tuanya kurang baik.
Judith brook dan koleganya menemukan, bahwa hubungan orang tua dan remaja yang
sehat dapat melindungi remaja tersebut dari pengaruh teman sebaya yang tidak
sehat.[15]
KESIMPULAN
A. Pengertian
hereditas dan lingkungan
Hereditas adalah pewarisan atau
pemindahan biologis, karakteristik individu dari pihak orang tua.
Orang sering
mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam
sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala
materil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat
fisiologis, psikologis, maupun sosial kultural. Dengan demikian, lingkungan
dapat diartikan secara fisiologis, secara psikologis, dan secara sosial
kultural
B. Pengaruh
hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan individu
Beberapa
hal yang dapat disimpulkan dari proses hereditas adalah sebagai berikut :
1. Sifat-sifat
pribadi manusia pada umunya tergantung pada pengaruh komninasi-kombinasi “genes”.
2. Sel-sel
benih dari masing-masing orang tua ayah dan ibu berisikan bermacam-macam
kombinasi “genes” sebagai akibat dari
adanya pembiakan sel-sel.
3. Sel-sel
dari ayah dan sel-sel dari ibu bertemu dan berinteraksi mnghasilkan organisme
baru yang membentuk berbeagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.
C. Pengaruh
hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu
Perkembangan
merupakan suatu perubahan dan perubahan ini tidak bersifat kantitatif,
melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material,
melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan
sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi
Jadi,
Kesimpulan yang dapat kelompok kami berikan adalah bahwa hereditas dan
lingkungan mempunyai hubungan yang erat. Keduanya saling melengkapi tidak ada
yang bisa memisahkan. Jika ada hereditas maka harus ada lingkungan baik fisik
maupun social. Hereditas sangat ditentukan oleh factor keturunan atau pewarisan
yang ada dalam genes mereka. Sedangkan, lingkungan hanya akan mempengaruhi
pribadi mereka saja yaitu yang luar saja. Dikarenakan di lingkungan hanya
memberikan apa yang dapat mereka lakukan untuk melalui kehidupan agar dapat
bertahan hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
Soemanto,
wasty. 2006, PSIKOLOGI PENDIDIKAN,
Jakarta, Rineka cipta
Yusuf
LN, syamsu. 2004. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN,
Bandung, Remaja Rosda Karya
Mustaqim.
Wahib, abdul. 1991. PSIKOLOGI PENDIDIKAN,
Jakarta, Rineka cipta
Arifin,
muhammad. 1976. Psikologi Dan Beberapa
Aspek Kehidupan ohaniah Manusia. Jakarta, Bulan Bintang
Desmita.
2005. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN,
Bandung, Remaja Rosda Karya
Hasbuan,
ana beey. 1994. PSIKOLOGI PENDIDIKAN, Medan,
Pustaka Widia Sarana
[1]
M.Arifin.
Psikologi Dan Beberapa Aspek Kehidupan
Rohaniah Manusia. (Jakarta :PT.Bulan Bintang, 1976),hal. 124
[2]
Wasty soemanto, PSIKOLOGI PENDIDIKAN,
(Jakarta :Rineka cipta, 2006), hal.82
[3]
Ibid, hal.84
[4]
Desmita. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
.Bandung (PT. Remaja Rosda Karya: 2005) hal 5
[5]
Mustaqim, abdul wahib, PSIKOLOGI PENDIDIKAN,
(Jakarta :Rineka cipta, 1991), hal.23
[6]
Anwar Bey Hasibuan. PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Medan (Pustaka
widiaSarana :1994) hal 25
[7]
Mustaqim, abdul wahib, PSIKOLOGI
PENDIDIKAN, (Jakarta :Rineka cipta,
1991), hal.27-31
[8]
Wasty soemanto, PSIKOLOGI PENDIDIKAN,
(Jakarta :Rineka cipta, 2006), hal.89-90
[9]
Wasty soemanto, PSIKOLOGI PENDIDIKAN,
(Jakarta :Rineka cipta, 2006), hal.92
[10]
Mustaqim, abdul wahib, PSIKOLOGI
PENDIDIKAN, (Jakarta :Rineka cipta,
1991), hal.31
[11]
Ibid, hal.33-36
[12]
Ibid, hal.37-44
[13]
Syamsu yusuf LN, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN,
(Bandung :Remaja Rosda Karya, 2004),
hal.34
[14]
Ibid, hal.54-55
[15]
Syamsu yusuf LN, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN,
(Bandung :Remaja Rosda Karya, 2004),
hal.61
Tidak ada komentar:
Posting Komentar