Jumat, 08 Desember 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

HEREDITAS DAN LINGKUNGAN DALAM PROSES BELAJAR
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
                                                                                                             
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoMTmwM3wxUqmL1KM9qstm9xiA1CaukEC5ivglRbmNJtCHdvpD


DisusunOleh : Kelompok 2
Alfadilatu Ahmad     2014.1839
                                                Abdul Anwar            2014.1931


Dosen Pembimbing :
Hasnah, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT

2015 M/1436 H

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah bersusah payah membawa manusia kedalam berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini Tugas ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah psikologi pendidikan.
Adapun  isi dalam makalah yang kami buat ini adalah Pengertian Hereditas dan lingkungan, pengaruh Hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu, mudah- mudahan dengan adanya penulisan makalah ini dapat membawa manfaat bagi pembaca sekalian terutama untuk diri penulis sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang masih harus di perbaiki dalam penulisan makalah ini, karna itu penulis meminta bimbingan dan dukungan dari pembaca sekalian
Selanjutnya penulis tidak pernah bosan-bosannya meminta sedikit kritik dan saran yang membangun bagi penulis,agar penulisan makalah ini lebih baik di masa yang akan datang, akhir kata penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada pembaca sekalian, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.




                                                                                                            Padang, 16 Oktober 2015



                                                                                                                        Pemakalah





PENDAHULUAN

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna jika dibanding makhluk-makhluk lainnya. Manusia memiliki potensi yang sangat besar. Dengan potensi yang dimilikinya, manusia dapat berkembang dan mengalami banyak perubahan dalam hidupnya baik secara fisik ataupun psikologi.
Masing-masing individu lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Ini berarti, bahwa karakteristik individu diperoleh melalui pewarisan dari pihak orang tua kepada anaknya. Disamping itu individu tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya, baik lingkungan pisis, psikologi, maupun lingkungan sosial. Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari pada hereditas dan lingkungan. Agar kita dapat mengerti dan mengontrol perkembangan tingkah laku manusia, kita hendak mengetahui hakikat dan peranan dari masing-masing (hereditas dan lingkungan).
Banyak orang menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan itu sama. Tetapi pada dasarnya keduanya berbeda. saling memiliki hubungan yang saling terkait keduanya dapat dipisahkan, tetapi tidak dapat berdiri sendiri. Objek psikologi adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Pengertian perkembangan menunjukkan pada suatu proses kearah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
Hereditas atau keturunan merupakan aspek individu yang bersifat bawaan dan memiliki potensi untuk berkembang. Sedangkan lingkungan merupakan sesuatu yang berada pada luar diri manusia yang meliputi fisik, psikis, sosial dan religius. Maka Hereditas dan lingkungan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari diri manusia. Keduanya memiliki pengaruh yang sama penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pada diri setiap manusia.Seberapa jauh perkembangan individu itu terjadi dan bagaimana kualitas perkembanganya, bergantung pada kualitas hereditas dan lingkungan yang mempengaruhinya. Pada makalah ini akan dibahas mengenai :

a.       Pengertian hereditas dan lingkungan
b.      Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan individu
c.       Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu





PEMBAHASAN

A.    Pengertian hereditas dan lingkungan

a.       Pengertian hereditas
Menurut Witherington, hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat atau benih dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh.[1]
Salah satu dasar perbedaan individual adalah latar belakang hereditas masing-masing individu. Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya. Pewarisan ini terjadi melalui proses genetis.[2]
Jadi, dapat disimpulkan Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis, karakteristik individu dari pihak orang tua.

b.      Pengertian lingkungan

Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala materil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial kultural. Dengan demikian, lingkungan dapat diartikan secara fisiologis, secara psikologis, dan secara sosial kultural.[3]


B.     Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan individu

Pertumbuhan adalah suatu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian- bagian tubuh atau dari organisme sebagai suatu keseluruhan. pertumbuhan menunjukan pada perubahan kuantitatif, yaitu yang dapat di hitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.[4]

Tumbuh adalah berbeda dengan berkembang. Pribadi yang bertumbuh mengandung arti yang berbeda dengan pribadi yang berkembang. Oleh karena itu dibedakan antara pertumbuhan dan perkembangan. Dalam pribadi manusia, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah, terdapat dua bagian yang berbeda sebagai kondisi yang menjadikan pribadi manusia berubah menuju kearah kesempurnaan.

Adapun dua bagian kondisional pribadi manusia itu meliputi :

1)      Bagian pribadi material yang kuantitatif
2)      Bagian pribadi fungsional yang kualitatif.

Kenyataan itulah yang melahirkan perbedaan konsep antara pertumbuhan dan perkembangan.[5]

Keturunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. warisan (turunan/pembawaan) tersebut antara lain:
a)      Bentuk tubuh dan warna kulit
Pengaruh turunan terhadap pertumbuhan jasmani anak. Bagaimanapun tingginya teknologi untuk mengubah bentuk dan warna kulit seseorang, namun factor turunan tidak dapat diabaikan begitu saja. Contohnya, bila anak yang berpembawaan rambut keriting, bagaimanapun berusaha untuk meluruskannya akhirnya akan kembali keriting.
b)      Sifat – sifat
Sifat-sifat yang dimiliki oleh seseorang adalah salah satu aspek yang diwarisi dari ibu, ayah atau kakek dan nenek, seperti penyabar, pemarah, kikir, dll.
c)      Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap suatu situasi atau masalah. Misalnya , mengngat, memahami, berbahasa dan sebagainya.
d)     Bakat
Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kemampuan yang dimiliki seseorang, seperti seni music, matematika, teknik, agama.
e)      Penyakit

Penyakit yang dibawa sejak lahir akan terus mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak.[6]


Hukum-hukum pertumbuhan :

1)      Pertumbuhan adalah kuantitatif serta kualitatif
2)      Pertumbuhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan teratur
3)      Tempo pertumbuhan adalah tidak sama
4)      Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan adalah berbeda-beda
5)      Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi-kondisi di dalam dan di luar badan
6)      Masing-masing individu tumbuh dengan caranya sendiri yang unik
7)      Pertumbuhan adalah kompleks, dan semua aspeknya saling berhubungan.

Aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan :
a)      Anak sebagai keseluruhan
b)      Umur mental anak mempengaruhi pertumbuhannya
c)      Permasalahan tingkah laku sering berhubungan dengan pola-pola pertumbuhan
d)     Penyesuaian pribadi dan sosial mencerminkan dinamika pertumbuhan.[7]

a.       Hereditas dalam pertumbuhan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari proses hereditas adalah sebagai berikut :
1)      Sifat-sifat pribadi manusia pada umunya tergantung pada pengaruh komninasi-kombinasi “genes”.
2)      Sel-sel benih dari masing-masing orang tua ayah dan ibu berisikan bermacam-macam kombinasi “genes” sebagai akibat dari adanya pembiakan sel-sel.
3)      Sel-sel dari ayah dan sel-sel dari ibu bertemu dan berinteraksi mnghasilkan organisme baru yang membentuk berbeagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.[8]

b.      Lingkungan terhadap pertumbuhan

Lingkungan sangat besar artinya bagi setiap pertumbuhan fisik. Sejak individu berada dalam konsepsi, lingkungan telah ikut memberi andil bagi proses pembuahan/pertumbuhan. Suhu, makanan, keadaan gizi, vitamin, mineral, kesehatan jasmani, aktivitas dan sebagainya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan.


Klasifikasi tingkah laku manusia dapat diadakan, terdiri atas empat macam, yakni :

1)      Insting

2)      Habits

3)      Native behavior

4)      Acquired behavior.[9]


C.    Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu
Telah dikemukakan di dalam uraian terdahulu tentang pertumbuhan bahwa bertumbuh itu tidak sama dengan berkembang. Bagian pribadi yang material serta kuantitatif mengalami pertumbuhan, sedangkan bagian pribadi fungsional yang kualitatif mengalami perkembangan.
Perkembangan merupakan suatu perubahan dan perubahan ini tidak bersifat kantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi.[10]

Pada umumnya teori mengenai perkembangan berkisar kepada persoalan yang berhubungan dengan pengaruh pembawaan dan lingkungan hidup bagi perkembangan individu.
Dibawah ini akan dikemukakan secara singkat beberapa teori yang sedikit banyak mempunyai pengaruh terhadap praktek-praktek pendidikan disekolah.
1)      Teori nativisme

2)      Teori empirisme

3)      Teori naturalisme

4)      Teori rekapitulasi

5)      Teori konvergensi.[11]
Prinsip yang akan dikemukakan disini adalah prrinsip yang mempunyai arti praktek-praktek pendidikan di sekolah, dan prinsip-prinsip yang telah dirumuskan oleh para ahli itu dapat dijadikan untuk memberikan bimbingan pada anak didik.
Prinsip-prinsip perkembangan :
1)      Prinsip kesatuan organis
2)      Prinsip tempo dan irama perkembangan
3)      Tiap-tiap golongan mengikuti pola perkembangan umum yang sama
4)      Prinsip konvergensi
5)      Prinsip kematangan
6)      Prinsip pertahanan
7)      Sifat psikis tidak timbul secara berturut-turut tetepi dalam waktu yang bersamaan
8)      Perkembangan meliputi differensiasi dan integral
9)      Pertumbuhan dan perkembangan membutuhkan asuhan yang perlu dilakukan secara sadar.[12]

a.       Hereditas terhadap perkembangan
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu. Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas krakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak, ataupun segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimilki individu sejak masa konsepsi (pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen-gen.
Adapun yang diturunkan orang tua kepada anaknya adalah sifat strukturnya bukan tingkah laku yang diperoleh sebagai hasil belajar atau pengalaman. Penurunan sifat-sifat ini mengikuti prinsip-prinsip berikut :
1)      Reproduksi
2)      Konformitas (keseragaman)
3)      Variasi
4)      Regresi fillial.[13]

b.      Lingkungan dalam perkembangan

1.      Lingkungan keluarga
Sudardja adiwikarta berpendapat bahwa keluarga merupakan unit sosial terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia atau suatu sistem sosial yang terpancang/terbentuk dalam sistem sosial yang lebih besar. Bentuk atau pola keluarga yaitu :
a)      Keluarga batin/inti (nuclear family)
b)      Keluarga luas (extended family)

2.      Lingkungan sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral-spritual, intelektual, emosional, maupun sosial.

Mengenai peranan sekolah dalam mengembangkan kepribadian anak, hurlock mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak/siswa, baik dalam cara berpikir, bersikap maupun cara berprilaku. Sekolah berperan sebagai substitusi keluarga, dan guru substitusi orang tua. Ada beberapa alasan, mengapa sekolah memainkan peranan yang berarti bagi perkembangan kepribadian anak, yaitu :

a)      Sekolah memberikan pengaruh kepada anak secara dini, seiring dengan perkembangan konsep dirinya.
b)      Anak-anak banyak menghabiskan waktunya disekolah dari pada ditempat lain diluar rumah.
c)      Sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses
d)     Sekolah memberikan kesempatan pertama kepada anak untuk menilai dirinya, dan kemapuannya secara realistik.[14]
           
3.      Kelompok teman sebaya
Kelompok teman sebaya sebagai lingkungan sosial bagi remaja siswa mempunyai peranan yang cukup penting bagi perkembangan kepribadiannya. Peranannya itu semakin penting, terutama pada saat terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat.
Aspek kepribadian remaja yang berkembang secara menonjol dalam pengalamannya bergaul dengan teman sebaya, yaitu :
a.      Social cognition

b.      Konformitas.

Pengaruh kelompok teman sebaya terhadap remaja itu ternyata berkaitan dengan iklim keluarga remaja itu sendiri. Remaja yang memilki hubungan baik dengan keluarganya, cenderung dapat menghindarkan diri dari pengaruh negatif teman sebayanya, dibandingkan dengan remaja yang yang hubungan dengan orang tuanya kurang baik. Judith brook dan koleganya menemukan, bahwa hubungan orang tua dan remaja yang sehat dapat melindungi remaja tersebut dari pengaruh teman sebaya yang tidak sehat.[15]






















KESIMPULAN


A.       Pengertian hereditas dan lingkungan

Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis, karakteristik individu dari pihak orang tua.

     Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam sekitar diluar diri manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala materil dan stimuli di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial kultural. Dengan demikian, lingkungan dapat diartikan secara fisiologis, secara psikologis, dan secara sosial kultural

B.       Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap pertumbuhan individu

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari proses hereditas adalah sebagai berikut :
1.    Sifat-sifat pribadi manusia pada umunya tergantung pada pengaruh komninasi-kombinasi “genes”.
2.    Sel-sel benih dari masing-masing orang tua ayah dan ibu berisikan bermacam-macam kombinasi “genes” sebagai akibat dari adanya pembiakan sel-sel.
3.    Sel-sel dari ayah dan sel-sel dari ibu bertemu dan berinteraksi mnghasilkan organisme baru yang membentuk berbeagai macam kombinasi “genes” pada anak keturunannya.

C.       Pengaruh hereditas dan lingkungan terhadap perkembangan individu
Perkembangan merupakan suatu perubahan dan perubahan ini tidak bersifat kantitatif, melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material, melainkan pada segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan kualitatif dari fungsi-fungsi
Jadi, Kesimpulan yang dapat kelompok kami berikan adalah bahwa hereditas dan lingkungan mempunyai hubungan yang erat. Keduanya saling melengkapi tidak ada yang bisa memisahkan. Jika ada hereditas maka harus ada lingkungan baik fisik maupun social. Hereditas sangat ditentukan oleh factor keturunan atau pewarisan yang ada dalam genes mereka. Sedangkan, lingkungan hanya akan mempengaruhi pribadi mereka saja yaitu yang luar saja. Dikarenakan di lingkungan hanya memberikan apa yang dapat mereka lakukan untuk melalui kehidupan agar dapat bertahan hidup.

DAFTAR PUSTAKA


Soemanto, wasty. 2006, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, Jakarta, Rineka cipta

Yusuf LN, syamsu. 2004. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Bandung, Remaja Rosda Karya

Mustaqim. Wahib, abdul. 1991. PSIKOLOGI PENDIDIKAN, Jakarta, Rineka cipta

Arifin, muhammad. 1976. Psikologi Dan Beberapa Aspek Kehidupan ohaniah Manusia. Jakarta, Bulan Bintang

Desmita. 2005. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Bandung, Remaja Rosda Karya

Hasbuan, ana beey. 1994. PSIKOLOGI PENDIDIKAN, Medan, Pustaka Widia Sarana
















[1] M.Arifin. Psikologi Dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniah Manusia. (Jakarta :PT.Bulan Bintang, 1976),hal. 124
[2] Wasty soemanto, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta  :Rineka cipta, 2006), hal.82
[3] Ibid, hal.84
[4] Desmita. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN .Bandung (PT. Remaja Rosda Karya: 2005) hal 5
[5] Mustaqim, abdul wahib, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta  :Rineka cipta, 1991), hal.23
[6] Anwar Bey Hasibuan. PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Medan (Pustaka widiaSarana :1994) hal 25
[7] Mustaqim, abdul wahib, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta  :Rineka cipta, 1991), hal.27-31
[8] Wasty soemanto, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta  :Rineka cipta, 2006), hal.89-90
[9] Wasty soemanto, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta  :Rineka cipta, 2006), hal.92
[10] Mustaqim, abdul wahib, PSIKOLOGI PENDIDIKAN, (Jakarta  :Rineka cipta, 1991), hal.31
[11] Ibid, hal.33-36
[12] Ibid, hal.37-44
[13] Syamsu yusuf LN, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, (Bandung  :Remaja Rosda Karya, 2004), hal.34
[14] Ibid, hal.54-55
[15] Syamsu yusuf LN, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, (Bandung  :Remaja Rosda Karya, 2004), hal.61

Tidak ada komentar:

Posting Komentar