Rabu, 13 Desember 2017

KEWIRAUSAHAAN

KEPEMIMPINAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
KEWIRAUSAHAAN
                                                                                                             
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoMTmwM3wxUqmL1KM9qstm9xiA1CaukEC5ivglRbmNJtCHdvpD


Oleh :
Alfadilatu Ahmad     2014.1839
                                                Samiin                        2014.1872
Wongso Basri                        2014. 1910

Dosen Pengampu :
Ahmad Mudaris,  MPd

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT

2016 M/1437 H

PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara  kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok kepada pemimpinnya.
Dunia kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai sesuatu yang kita tidak terbiasa di dalam suatu lingkungan yang tiba-tiba tampak lebih berbahaya danipada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah untuk menanrik diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita percayai lebih aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan mendapatkan sesuatu tanpa terlalu memikirkan bagaimana kita melakukannya. Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami pninsip-pninsip yang akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan disiplin sampai kita bisa melakukannya.
Di dalam makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa hal yang berhubungan dengan kepemimpinan kewirausahaan

PEMBAHASAN

A.    Pengertian kepemimpinan
Pada dasarnya, seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi diri dan perusahaannya. Kepemimpinan merupakan keinginan untuk mencapai suatu komunikasi yang berdampak dan berakibat dalam mempengaruhi tindakan orang lain. Kepemimpinan adalah kegiatan membujuk orang untuk bekerja sama dalam pencapaian suatu tujuan.
            Kepemimpinan asal kata dari Pimpin yang menunjukan sifat yang dimiliki pemimpin itu. Kata pemimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, dan menunjukkan ataupun mempengaruhi. Jadi dalam kata pimpin termuat dua unsur pokok, yaitu subjek sebagai unsur pemimpin dan objek sebagai unsur yang dipimpin.
            Dalam kaitannya dengan organisasi atau suatu kegiatan usaha, kata pemimpin mengacu pada posisi seseorang yang secara formal memiliki status tertentu melalui pemilihan, pengangkatan, keturunan, revolusi, atau cara lain. [1]
Terdapat banyak pengertian tentang definisi kepemimpinan, diantaranya yaitu menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang  agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Sedangkan menurut Garry  Yukl menyimpulkan  definisi  yang  mewakili tentang kepemimpinan antara lain yaitu kepemimpinan adalah prilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu  kelompok  kesuatu  tujuan yang  ingin dicapai bersama (share goal). Menurut Hemhill & Coons Kepemimpinan  adalah  pengaruh  antar pribadi yang dijalankan dalam  suatu  situasi tertentu, serta  diarahkan melalui proses komunikasi, kearah  pencapaian  satu  atau beberapa  tujuan  tertentu.
Setelah melihat definisi tersebut,maka bisa disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu.

 Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.[2]

B.     Sifat-sifat pemimpin
Ordway mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut:
1.      Energi jasmaniyah dan mental
Seorang pemimpin memiliki daya tahn keuletan, kekuatan yang luar biasa seperti tidak akan pernah habis. Demikian pula semangat, juga motivasi kerja, disiplin, kesabaran, daya tahan batin, kemauan yang luar biasauntuk mengatasi semua permasalahan yang dihadapi.
2.      Kesadaran akan tujuan dan arah
Ia memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan kegunaan dalam mencapai tujuan yang terarah.
3.      Antusiasme
Dia yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberikan harapan sukses dan membangkitkan semangat optimisme dalam bekerja.
4.      Keramahan dan kecintaan
Sifat ramah mempunyai kebaikan dalam mempengaruhi orang lain sehin gga menimbulkan kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti dengan kesediaan berkoban untuk mencapai kesuksesan perusahaan.
5.      Integritas
Seorang pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib sepenanggungan dengan para karyawannya dala menjalankan perusahaan. Integritas pribadi dan rumah tangga pemimpin merupakan tauladan yang dapat dicontoh oleh karyawannya.
6.      Penguasaan teknis
Agar pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan maka dia harus menguasai sesuatu pengetahuan atau keterampilan.
7.      Ketegasan dalam mengambil keputusan
Dia harus memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan sehimgga dia mampu meyakinkan bawahan, dan mendukung kebijakan yang telah diambil dalam pelaksanaannya.
8.      Kecerdasan
Seorang pemimpin harus mampu melihat dan memahami sebab dan akibat dari suatu gejala, cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif.
9.      Keterampilan mengajar (Teaching Skill)
Seorang pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu mendidik, mengarahkan, memotivasi karyawannyauntuk berbuat sesuatu yang menguntungkan perusahaan. Dia harus mengatur pelatihan-pelatiahan mengawasi pekerjaan rutin sehari-hari dan mengevaluasi pekerjaan karyawan.[3]
10.  Kepercayaan (Faith)
Jika seorang pemimpin disenangi oleh bawahan maka akan muncul kepercayaan diri dari bawahan terhadap pemimpin. Kepercayaan bawahan ini akan memunculkan sikap rela berjuang, melaksanakan semua perintah, disiplin dalam bekerja untuk menjalankan roda perusahaan.[4]

George R. Terry dalam bukunya Principal Of Mangemen menuliskan sepuluh sifat yang unggul yaitu:[5]
1.         Kekuatan
2.         Stabilitas emose
3.         Pengatahuan tentang relasi insani
4.         Kejujuran
5.         Objektif
6.         Dorongan pribadi
7.         Ketrampilan berkomunikasi
8.         Kemampuan mengajar
9.         Ketrampilan sosial
10.     Kecakapan menejerial.
C.     Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
Berikut ini  10 prinsip dan pelaksanaan yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh organisasi,yaitu sebagai berikut:[6]
1.      Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.
2.      Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan hal bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini  akan mengembangkan loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita harapkan dari orang lain.
3.      Integritas (Nilai yang sejati)
Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.
4.      Nonconformity (Ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus memborbadir individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari generasi ke genarasi.
5.      Coureqeous (Keberanian)
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri  sendiri dan mengikuti jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang berkembang secara alami.
6.      Intuitive (Keputusan yang sebenarnya)
Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
7.      Patience (Kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya sedikit ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun maupun mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan dari relasi dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki kepastian bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.[7]
8.      Listen (Mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu areapertama berkaitan dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Area kedua adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi tanggungjawab seharusnya selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
9.      Enthusiasm (Antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain. Namun, kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.
10.  Service (Layanan)
Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu dapat bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan yang maksimal melalui kesempatan /peluang.

D.    Langkah-langkah Pengambilan Keputusan
Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah Kekuatan dalam diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem¬bangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi. Ingat bahwa Kepemimpinan Wirausaha adalah: menanamkan keyakinan untuk berpikir, berperilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat.
Proses pengambilan keputusan diawali dengan identifikasi problem yang dihadapi dan berakhir dengan evaluasi dari solusi-solusi yang diimplementasi. Kelima macam langkah dalam pengambilan keputusan adalah:[8]
1.      Mengidentifikasi dan merumuskan problem yang dihadapi
2.      Mengupayakan dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin dapat diterapkan
3.      Memilih sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi
4.      Menerapkan solusi tersebu
5.      Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai.
Langkah pertama berupa menemukan dan merumuskan problem yang bersangkutan, merupakan suatu tahapan pengumpulan informasi, pemrosesan informasi dan pertimbangan-pertimbangan. Setelah masalah selesai dirumuskan, maka pada tahap berikutnya orang dapat merumuskan sebuah atau beberapa buah solusi potensial. Pada tahap ini orang mengumpulkan lebih banyak informasi, kemudian data dianalisis, dan pro serta kontra berbagai pilihan tindakan diidentifikasi. Selanjutnya, pada langkah ketiga telah diambil sebuah keputusan, guna memilih rangkaian tindakan tertentu. Bagaimana cara hal tersebut dilakukan dan oleh siapa, perlu diselesaikan secara berhasil pada masing-masing situasi problem.
Setelah mengetahui yang dipreferensi, maka perlu disusun rencana-rencana kegiatan yang tepat dan kemudian mengimplementasi mereka secara lengkap. Inilah tahapan dimana penentuan arah dipastikan dan dimulai rangkaian tindakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah. Terakhir adalah eveluasi, proses pengambilan keputusan tidaklah lengkap, sampai hasil-hasil dievaluasi. Seandainya hasil-hasil yang diinginkan tidak dicapai, maka proses yang bersangkutan harus diulangi, guna memungkinkan adanya tindakan-tindakan korektif.

E.     Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:[9]
1.      Meningkatnya hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh organisasi (aspek ekonomis dan teknis)
2.      Semakin rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yang meliputi:
a.       Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang makin ekonomis dan efesien.
b.      The right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang luas.
c.       Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua bagian.
d.      Target dan sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
e.       Organisasi dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan perkembangan dan perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis)
3.      Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya, antara lain berupa:[10]
a.       Terdapat iklim psikis yang mantap, sehingga orang merasa aman dan senang bekerja.
b.      Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi.
c.       Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
d.      Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
e.       Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
f.       Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi
g.      Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.


PENUTUP

Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok.
Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah Kekuatan dalam diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem¬bangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif.


DAFTAR KEPUSTAKAAN

Alma, B, (2005), Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum, Bandung: CV Alfabeta. Buchari Alma, (2013), Kewirausahaan, Bandung: CV ALFABETA.
http://kurniawaalex.blogspot.co.id/2015/05/kepemimpinan-dalam-kewirausahaan
Kartini Kartono, (1983), Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Suryana, (2011), Kepemimpinan dalam Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat.
Widodo, (2009), Kepempinan dalam kewirausahaan. Bandung.
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, (2013), Kewirausahaan (pendekatan karakteristik wirausahawan sukses), Jakarta: KENCANA Prenada Media Goup. 

[1]Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, (2013), Kewirausahaan (pendekatan karakteristik wirausahawan sukses), Jakarta: KENCANA Prenada Media Goup, hal. 144-145
[2] Kartini Kartono, (1983), Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, hal. 43-50.
[3]Buchari Alma, (2013), Kewirausahaan, Bandung: CV ALFABETA, hal. 168
[4]Ibid., hal. 169
[5]Suryana, (2011), Kepemimpinan dalam Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, hal.75
[7]Alma, B, (2005), Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum, Bandung: CV Alfabeta, hal.43
[8] Widodo, (2009), Kepempinan dalam kewirausahaan. Bandung, hal.86
[9]Ibid., hal. 90
[10]Suryana, (2011), Kepemimpinan dalam Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, hal. 8 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar