KEPEMIMPINAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
KEWIRAUSAHAAN

Oleh :
Alfadilatu Ahmad 2014.1839
Samiin
2014.1872
Wongso Basri 2014. 1910
Dosen Pengampu :
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU
AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT
2016
M/1437
H
PENDAHULUAN
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat,
dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk
mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin.
Kekuatan dan keunggulan sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan
perangsang psikososial yang bisa memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan
kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok kepada
pemimpinnya.
Dunia kewirausahaan dapat diumpamakan seperti mengendarai sesuatu
yang kita tidak terbiasa di dalam suatu lingkungan yang tiba-tiba tampak lebih
berbahaya danipada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita adalah
untuk menanrik diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita
percayai lebih aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu
berkonsentrasi, dan mendapatkan sesuatu tanpa terlalu memikirkan bagaimana kita
melakukannya. Kebiasaan semacam ini harus digantikan dengan memahami
pninsip-pninsip yang akan memastikan bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan
berlatih dengan disiplin sampai kita bisa melakukannya.
Di dalam makalah ini, kami akan menjelaskan beberapa hal yang
berhubungan dengan kepemimpinan kewirausahaan
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
kepemimpinan
Pada dasarnya, seorang wirausaha
merupakan pemimpin bagi diri dan perusahaannya. Kepemimpinan merupakan
keinginan untuk mencapai suatu komunikasi yang berdampak dan berakibat dalam
mempengaruhi tindakan orang lain. Kepemimpinan adalah kegiatan membujuk orang
untuk bekerja sama dalam pencapaian suatu tujuan.
Kepemimpinan asal
kata dari Pimpin yang menunjukan sifat yang dimiliki pemimpin itu. Kata pemimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, dan menunjukkan
ataupun mempengaruhi. Jadi dalam kata pimpin termuat dua unsur pokok, yaitu
subjek sebagai unsur pemimpin dan objek sebagai unsur yang dipimpin.
Dalam kaitannya
dengan organisasi atau suatu kegiatan usaha, kata pemimpin mengacu pada posisi
seseorang yang secara formal memiliki status tertentu melalui pemilihan,
pengangkatan, keturunan, revolusi, atau cara lain. [1]
Terdapat banyak pengertian tentang
definisi kepemimpinan, diantaranya yaitu menurut Ordway Tead, Kepemimpinan
adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang
agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi
orang-orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Sedangkan menurut Garry Yukl menyimpulkan definisi
yang mewakili tentang
kepemimpinan antara lain yaitu kepemimpinan adalah prilaku dari seorang
individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok
kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (share goal).
Menurut Hemhill & Coons Kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu
situasi tertentu, serta diarahkan
melalui proses komunikasi, kearah
pencapaian satu atau beberapa
tujuan tertentu.
Setelah melihat definisi
tersebut,maka bisa disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah proses mengarahkan
perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam
hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau
mengikuti arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan
berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan.[2]
B.
Sifat-sifat
pemimpin
Ordway mengemukakan 10 sifat kepemimpinan sebagai berikut:
1.
Energi
jasmaniyah dan mental
Seorang
pemimpin memiliki daya tahn keuletan, kekuatan yang luar biasa seperti tidak
akan pernah habis. Demikian pula semangat, juga motivasi kerja, disiplin,
kesabaran, daya tahan batin, kemauan yang luar biasauntuk mengatasi semua
permasalahan yang dihadapi.
2.
Kesadaran
akan tujuan dan arah
Ia
memiliki keyakinan teguh akan kebenaran dan kegunaan dalam mencapai tujuan yang
terarah.
3.
Antusiasme
Dia
yakin bahwa tujuan yang hendak dicapai akan memberikan harapan sukses dan
membangkitkan semangat optimisme dalam bekerja.
4.
Keramahan
dan kecintaan
Sifat
ramah mempunyai kebaikan dalam mempengaruhi orang lain sehin gga menimbulkan
kasih sayang, simpati yang tulus, diikuti dengan kesediaan berkoban untuk
mencapai kesuksesan perusahaan.
5.
Integritas
Seorang
pemimpin mempunyai perasaan sejiwa dan senasib sepenanggungan dengan para
karyawannya dala menjalankan perusahaan. Integritas pribadi dan rumah tangga
pemimpin merupakan tauladan yang dapat dicontoh oleh karyawannya.
6.
Penguasaan
teknis
Agar
pemimpin mempunyai wibawa terhadap bawahan maka dia harus menguasai sesuatu
pengetahuan atau keterampilan.
7.
Ketegasan
dalam mengambil keputusan
Dia
harus memiliki kecerdasan dalam mengambil keputusan sehimgga dia mampu
meyakinkan bawahan, dan mendukung kebijakan yang telah diambil dalam
pelaksanaannya.
8.
Kecerdasan
Seorang
pemimpin harus mampu melihat dan memahami sebab dan akibat dari suatu gejala,
cepat menemukan jalan keluar dan mengatasi kesulitan dengan cara yang efektif.
9.
Keterampilan
mengajar (Teaching Skill)
Seorang
pemimpin atau wirausaha adalah seorang guru yang mampu mendidik, mengarahkan,
memotivasi karyawannyauntuk berbuat sesuatu yang menguntungkan perusahaan. Dia
harus mengatur pelatihan-pelatiahan mengawasi pekerjaan rutin sehari-hari dan
mengevaluasi pekerjaan karyawan.[3]
10.
Kepercayaan
(Faith)
Jika
seorang pemimpin disenangi oleh bawahan maka akan muncul kepercayaan diri dari
bawahan terhadap pemimpin. Kepercayaan bawahan ini akan memunculkan sikap rela
berjuang, melaksanakan semua perintah, disiplin dalam bekerja untuk menjalankan
roda perusahaan.[4]
George R. Terry dalam bukunya Principal Of Mangemen
menuliskan sepuluh sifat yang unggul yaitu:[5]
1.
Kekuatan
2.
Stabilitas
emose
3.
Pengatahuan
tentang relasi insani
4.
Kejujuran
5.
Objektif
6.
Dorongan
pribadi
7.
Ketrampilan
berkomunikasi
8.
Kemampuan
mengajar
9.
Ketrampilan
sosial
10.
Kecakapan
menejerial.
C.
Prinsip
Kepemimpinan Kewirausahaan
Berikut ini 10 prinsip dan
pelaksanaan yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip kegiatan yang akan
mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh organisasi,yaitu
sebagai berikut:[6]
1.
Purposeful
(memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki
tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki keyakinan
akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan,
sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa
pun.
2.
Responsible
Menanamkan
akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan
memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan
hal bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain
membutuhkan pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini akan mengembangkan loyalitas yang lebih
mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab yang kita
harapkan dari orang lain.
3.
Integritas (Nilai yang sejati)
Kualitas
yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan
kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa
yang benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki
integritas.
4.
Nonconformity (Ketidakcocokan)
Konformis
tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus memborbadir
individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari tangga
penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari
generasi ke genarasi.
5.
Coureqeous (Keberanian)
Ketika
keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan mengikuti jalan yang dipercaya
sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang berkembang secara alami.
6.
Intuitive (Keputusan yang sebenarnya)
Keputusan
yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan keberhasilan.
Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting dalam
bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
7.
Patience (Kesabaran)
Sabar
terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya
sedikit ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun
maupun mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan
dari relasi dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki
kepastian bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang
tepat.[7]
8.
Listen (Mendengarkan)
Mendengarkan
merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area utama, namun
jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu areapertama berkaitan
dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Area kedua
adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi tanggungjawab seharusnya
selalu memiliki kemauan untuk mendengarkan ide dan pemikiran kolega –koleganya.
Area ketiga berkaitan dengan mendengarkan menggunakan suatu cara hingga
meyadari pada kenyataan dipasaran.
9.
Enthusiasm (Antusiasme)
Optimisme
dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang yang
pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang
lain. Namun, kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah
dalam apa yang mereka kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.
10.
Service (Layanan)
Layanan
produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu
dapat bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui
layanan yang maksimal melalui kesempatan /peluang.
D.
Langkah-langkah
Pengambilan Keputusan
Tiga faktor utama yang mempengaruhi
penentuan wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan
untuk membuat keputusan adalah Kekuatan dalam diri wirausahawan, kekuatan pada
bawahan, dan kekuatan dalam situasi kepemimpinan. Keseluruhan butir
kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem¬bangkitkan yang terbaik dari setiap
individu, tim dan organisasi. Ingat bahwa Kepemimpinan Wirausaha adalah:
menanamkan keyakinan untuk berpikir, berperilaku dan bertindak dengan cara
wirausaha dengan pemikiran menyadari sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan
organisasi demi pertumbuhan yang menguntungkan bagi semua stakeholders yang
terlibat.
Proses pengambilan keputusan diawali dengan identifikasi problem
yang dihadapi dan berakhir dengan evaluasi dari solusi-solusi yang
diimplementasi. Kelima macam langkah dalam pengambilan keputusan adalah:[8]
1.
Mengidentifikasi
dan merumuskan problem yang dihadapi
2.
Mengupayakan
dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin dapat diterapkan
3.
Memilih
sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi
4.
Menerapkan
solusi tersebu
5.
Mengevaluasi
hasil-hasil yang dicapai.
Langkah pertama
berupa menemukan dan merumuskan problem yang bersangkutan, merupakan suatu
tahapan pengumpulan informasi, pemrosesan informasi dan
pertimbangan-pertimbangan. Setelah masalah selesai dirumuskan, maka pada tahap
berikutnya orang dapat merumuskan sebuah atau beberapa buah solusi potensial.
Pada tahap ini orang mengumpulkan lebih banyak informasi, kemudian data
dianalisis, dan pro serta kontra berbagai pilihan tindakan diidentifikasi.
Selanjutnya, pada langkah ketiga telah diambil sebuah keputusan, guna memilih
rangkaian tindakan tertentu. Bagaimana cara hal tersebut dilakukan dan oleh
siapa, perlu diselesaikan secara berhasil pada masing-masing situasi problem.
Setelah
mengetahui yang dipreferensi, maka perlu disusun rencana-rencana kegiatan yang
tepat dan kemudian mengimplementasi mereka secara lengkap. Inilah tahapan
dimana penentuan arah dipastikan dan dimulai rangkaian tindakan untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah. Terakhir adalah eveluasi, proses
pengambilan keputusan tidaklah lengkap, sampai hasil-hasil dievaluasi.
Seandainya hasil-hasil yang diinginkan tidak dicapai, maka proses yang
bersangkutan harus diulangi, guna memungkinkan adanya tindakan-tindakan
korektif.
E.
Kriteria
Keberhasilan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Keberhasilan pemimpin itu pada
umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan tugas-tugas yang
dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua tugas dilaksanakan
dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang apabila
produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka
waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk
keberhasilan kepemimpinan dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:[9]
1.
Meningkatnya
hasil-hasil produksi dan pemberian pelayanan oleh organisasi (aspek ekonomis
dan teknis)
2.
Semakin
rapinya sistem administrasi dan makin efektifnya manajemen yang meliputi:
a.
Pengelolaan
SDM, alam, dana, sarana dan waktu yang makin ekonomis dan efesien.
b.
The
right man in the right place, dengan pendelegasian wewenang yang luas.
c.
Struktur
organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua
bagian.
d.
Target
dan sasaran yang ingin dicapai selalu terpenuhi sesuai dengan ketentuan jadwal
waktu.
e.
Organisasi
dengan cepat dan tepat dapat menyesuaikan diri pada tuntutan perkembangan dan
perubahan dari luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik
dan ekonomis)
3.
Semakin
meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human sifatnya,
antara lain berupa:[10]
a.
Terdapat
iklim psikis yang mantap, sehingga orang merasa aman dan senang bekerja.
b.
Ada
disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam
organisasi.
c.
Terdapat
suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
d.
Komunikasi
forma dan informal yang lancar dan akrab.
e.
Ada
kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
f.
Tidak
banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi
g.
Ada
jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.
PENUTUP
Kesimpulan
Kepemimpinan
merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar orang-orang itu mencapai
tujuan kelompok.
Tiga faktor
utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku kepemimpinan
mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah Kekuatan dalam diri
wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi kepemimpinan.
Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem¬bangkitkan yang
terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi, maka ia disebut sebagai
pemimpin yang berhasil. Sedang apabila produktifitasnya menurun dan
kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka waktu tertentu, maka ia
disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Keberhasilan
pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan
tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
tugas dilaksanakan dengan efektif.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alma, B,
(2005), Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum, Bandung: CV Alfabeta.
Buchari Alma, (2013), Kewirausahaan, Bandung: CV ALFABETA.
http://kurniawaalex.blogspot.co.id/2015/05/kepemimpinan-dalam-kewirausahaan
Kartini
Kartono, (1983), Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Suryana,
(2011), Kepemimpinan dalam Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat.
Widodo, (2009),
Kepempinan dalam kewirausahaan. Bandung.
Yuyus Suryana
dan Kartib Bayu, (2013), Kewirausahaan (pendekatan karakteristik
wirausahawan sukses), Jakarta: KENCANA Prenada Media Goup.
[1]Yuyus Suryana
dan Kartib Bayu, (2013), Kewirausahaan (pendekatan karakteristik
wirausahawan sukses), Jakarta: KENCANA Prenada Media Goup, hal. 144-145
[2] Kartini
Kartono, (1983), Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, hal. 43-50.
[3]Buchari Alma,
(2013), Kewirausahaan, Bandung: CV ALFABETA, hal. 168
[5]Suryana,
(2011), Kepemimpinan dalam Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, hal.75
[7]Alma, B,
(2005), Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum, Bandung: CV Alfabeta,
hal.43
[8] Widodo,
(2009), Kepempinan dalam kewirausahaan. Bandung, hal.86
[10]Suryana,
(2011), Kepemimpinan dalam Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, hal. 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar