Jumat, 08 Desember 2017

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
                                                                                                             
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoMTmwM3wxUqmL1KM9qstm9xiA1CaukEC5ivglRbmNJtCHdvpD


DisusunOleh : Kelompok 1
Alfadilatu Ahmad     2014.1839
                                                Muhammad  Yasin  2014.1902


Dosen Pembimbing :
Hasnah, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT

2016 M/1437 H

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah bersusah payah membawa manusia kedalam berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini Tugas ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah administrasi pendidikan.
Adapun  isi dalam makalah yang kami buat ini adalah Pengertian kepemimpinan, teori kepemimpinan, tipe-tipe kepemimpinan dan lain-lain. mudah- mudahan dengan adanya penulisan makalah ini dapat membawa manfaat bagi pembaca sekalian terutama untuk diri penulis sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang masih harus di perbaiki dalam penulisan makalah ini, karna itu penulis meminta bimbingan dan dukungan dari pembaca sekalian
Selanjutnya penulis tidak pernah bosan-bosannya meminta sedikit kritik dan saran yang membangun bagi penulis,agar penulisan makalah ini lebih baik di masa yang akan datang, akhir kata penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada pembaca sekalian, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


                                                                                                            Padang, 06 Maret 2016



                                                                                                                        Pemakalah

                                                            PENDAHULUAN
Dalam membahas masalah kepemimpinan perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari kepemimpinan tersebut. Hal ini akan mempermudah seseorang atau sekelompok orang untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Untuk menjelaskan apa arti kepemimpinan itu, akan dikemukakan terlebih dahulu dari sudut mana seseorang memandang atau memahami hakikat kepemimpinan itu, dan selanjutnya, berdasarkan pemahaman tersebut akan terlihat bagaimana ia membuat perumusan atau mendifinisikannya, maka untuk itu kami akan mencoba membahas apa saja mengenai kepemimpinan tersebut, yaitu :

a.       Pengertian Kepemimpinan
b.      Teori dan Sumber kepemimpinan
c.       Tipe kepemimpinan
d.      Kepemimpinan Pendidikan

PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kepemimpinan
Kepemimipinan pendidikan terdiri dari dua kata yaitu “kepemimpinan” dan “pendidikan”. Kepemimpinan dalam bahasa inggrisnya disebut dengan “leadership” yang berasal dari kata “to lead” yang berarti memimpin, yaitu suatu kegiatan memberi pengarahan, bimbingan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.[1]
Pengertian pendidikan itu bersifat universal, berlaku dan terdapat pada kepemimpinan diberbagai bidang kegiatan atau hidup manusia.[2]
Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh tersebut dan kemudian berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan tertentu. Definisi ini mengindikasikan bahwa proses kepemimpinan mempunyai beberapa unsur, yaitu :
1.      orang yang mempengaruhi orang lain
2.      orang yang dipengaruhi
3.      adanya maksud dan tujuan yang akan dicapai
4.      adanya serangkaian tindakan untuk mempengaruhi seseorang dalam mencapai maksud dan tujuan tersebut.[3]
B.     Teori dan Sumber kepemimpinan
Berkenaan dengan teori kepemimpinan beberapa ahli dalam bidang manajemen mengemukakan pendapatnya, bahwa teori kepemimpinan itu dapat didlihat kepada tiga macam teori yaitu :
1.      Teori genetis
Teori ini menyatakan bahwa kepemimpinan itu dibawa semenjak lahir. Artinya seseorang akan menjadi pemimpin dimanapun ia berada dan dalam situasi bagaimanapun, ia akan tetap menjadi pemimpin karena sejak ia lahir sudah dilengkapi dengan bakat-bakat kepemimpinan.
2.      Teori sosial
Menurut teori sosial yaitu seseorang pemimpin itu tidaklah ditakdirkan atau tidak mempunyai sifat kepemimpinan yang dibawa semenjak lahir, akan tetapi seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena diciptakan oleh masyarakat. Misalnya melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman hidup serta adanya kesempatan atau peluang untuk menjadi pemimpin.
3.      Teori ekologi
Teori ekologi merupakan perpaduan dari teori genetis dan teori sosial. Hal-hal yang positif pada kedua teori tersebut digunakan dan diakui kebenarannya. Misalnya seseorang calon pemimpin sedikit banyaknya telah membawa bakat-bakat kepemimpinan sejak lahir. Walaupun demikian bakat saja tidak cukup dijadikan modal untuk memimpin, karena bakat itu harus dilengkapi dengan ilmu dalam memimpin melalyi pendidikan, pelatihan dan pengalaman-pengalaman.[4]
C.    Tipe kepemimpinan
Adapun bentuk-bentuk atau tipe-tipe serta jenis-jenis gaya kepemimpinan dilihat dari ciri-ciri dalam penampilan atau cara melaksanakan kepemimpinannya adalah sebagai berikut :
1.      Tipe/gaya kepemimpinan otoraksi/otoriter
Kata atau istilah otokrasi berasal dari kata “oto” yang berarti sendiri, dan “kratos” yang berarti pemerintahan. Pemimpin otokrasi menganggap bahwa dialah yang paling bertanggung jawab sepenuhnya dan dapat menentukan maju mundurnya organisasi yang dipimpinnya. Ia selalu khawatir kalau-kalau sesuatu tidak akan berjalan menurut yang diharapkan. Misalnya disekolah, kepala sekolah sangat memaksakan kehendaknya dan sangat mendasarkan kekuasaanya kepada guru-guru dan pegawai administrasi lainnya.[5]
Dalam kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya, memimpin adalah mengerakan dan memaksa kelompok. Kekuasan pemimpin yang otakratis hanya dibatasi oleh undang-undang. Penafsirannya sebagai pemimpin tidak lain adalah menunjukan dan memberi perintah. Kewajiban bawahan atau anggota-anggotanya hanyalah mengikuti dan menjalankan, tidak boleh membantah ataupun mengajukan saran.[6]
Adapun ciri-ciri pimpinan pendidikan yang mempunyai gaya/tipe atau bentuk kepemimpinan otoriter/otokrasi adalah sebagai berikut :
a.       Tanpa musyawarah
b.      Tidak mau menerima saran bawahan
c.       Mementingkan diri sendiri dan kelompoknya
d.      Selalu memerintah
e.       Memberikan tugas mendadak
f.       Cenderung menyukai bawahan yang ABS (asal bapak senang)
g.      Sikap keras terhadap bawahan
h.      Setip keputusan tidak dapat dibantah
i.        Kekuasaan mutlak berada ditangan pimpinan
j.        Hubungan dengan bawahan kurang serasi
k.      Bertindak sewenang-wenang
l.        Tanpa kenal ampun atas kesalahan bawahan
m.    Kurang mempercayai bawahan
n.      Kurang mendorong semangat kerja bawahan
o.      Kurang mawas diri
p.      Selalu tertutup
q.      Suka mengancam
r.        Kurang menghiraukan usaha bawahan
s.       Ada rasa bangga bila bawahan takut
t.        Tidak suka bawahan pandai dan berkembang
u.      Kurang memiliki rasa kekeluargaan
v.      Sering marah-marah
w.    Senang sanjungan
2.      Tipe/gaya kepemimpinan demokrasi
Demokrasi berasal dari kata “demos” yang berarti rakyat, dan “kratos” yang berarti pemerintahan. Dengan demikian demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat. Pemimpin demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya, berusaha dan bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bersama.[7]
Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah anggota kelompoknya. Hubungan dengan anggota-anggota kelompok bukan sebagai majikan terhadap buruhnya, melainkan sebagai saudara tua diantara teman-teman sekerjanya, atau sebagai kakak terhadap saudara-saudaranya, pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya [8]
Adapun ciri-ciri dari kepemimpinan pendidikan yang mempunyai tipe demokratis tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Pendapatnya terfokus pada hasil musyawarah
b.      Tenggang rasa
c.       Memberi kesempatan pengembangan karir bawahan
d.      Selalu menerima kritik bawahan
e.       Menciptakan suasana kekeluargaan
f.       Mengetahui kekurangan dan kelebihan bawahan
g.      Komunikasi dengan bawahan
h.      Partisipasi dengan bawahan
i.        Tanggap terhadap situasi
j.        Kurang mementingkan diri sendiri
k.      Mawas diri
l.        Tidak bersikap menggurui
m.    Senang terhadap bawahan yang kreatif
n.      Menerima usulan atau pendapat bawahan
o.      Bersikap lapang dada
p.      Bersikap terbuka
q.      Mendorong bawahan untuk mencapai hasil yang baik
r.        Tidak sombong
s.       Menghargai pendapat bawahan
t.        Mau membimbing bawahan
u.      Mau bekerja sama dengan bawahan
3.      Tipe/gaya kepemimpinan pendidikan yang laisser fair
Istilah “laisser fair”berarti biarkan saja berjalan dan tidak usah dihiraukan atau bersikap masa bodoh. Sikap “laisser fair” ini biasanya disebabkan karena pemimpin memberikan arti yang keliru terhadap demokrasi. Demokrasi diartikan kebebasan bagi anggota, bebas mengemukakan dan memperhatikan pendapat bawahan.
Adapun ciri-ciri dari pemimpin pendidikan yang mempunyai tipe “laisser fair” ini adalah sebagai berikut :
a.       Bersifat pasif
b.      Semua tugas diserahkan kepada bawahan
c.       Tidak tegas
d.      Kurang memperhatikan kekurangan atau kelemahan serta kelebihan bawahan.
e.       Terlalu percaya kepada bawahan
f.       Pelaksanaan pekerjaan tidak terkendali
g.      Mudah dibohongi bawahan
h.      Kurang kreatif
i.        Kurang mawas diri
j.        Perencanaan dan tujuan kurang jelas
k.      Kurang punya rasa tanggung jawab
l.        Kurang berwibawa
m.    Terlalu menjunjung tinggi hak asasi
n.      Kurang bermusyawarah
4.      Tipe kepemimpinan pendidikan yang pseudo demokratis
Tipe kepemimpinan pendidikan yang bertipe pseudo demokratis adalah pemimpin hanya memperhatikan sikapnya saja yang demokratis, tetapi dibalik kata-katanya yang penuh tanggung jawab memilki siasat yang sebenarnya merupakan tindakan yang absolut, dan dia selalu memanipulasi penadapatnya sendiri seolah-olah pendapat semua anggota kelompok, seolah-olah keputusan dan kebijaksanaan tersebut merupakan kebijaksanaan dan keputusan bersama. Dia berusaha sekuat tenaga agar keinginan dan kemauannya dapat disetujui oleh anggota kelompok, dan berdasarkan keputusan dan kebijaksanaan yang telah diambil tersebut dia menjalankan dan melaksanakan keinginannya.
5.      Tipe/gaya kepemimpinan pendidikan yang situasional
Tipe kepemimpinan pendidikan yang situasional mempunyai sikap yang selalu melihat kepada situasi kapan harus bersifat memaksa, kapan harus moderat, dan pada situasi adapula pimpinan harus memberikan keleluasaan kepada bawahan. Dengan kata lain pimpinan harus dapat menyesuaikan kepemimpinan yang akan dilaksanakan sesuai dengan situasi yang dihadapkan.
Adapun ciri-ciri yang dimilki oleh pemimpin pendidikan yang mempunyai tipe situasional adalah sebagai berikut :
a.       Supel dan luwes
b.      Berwawasan luas
c.       Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
d.      Mampu menggerakkan bawahan
e.       Bersikap keras pada saat-saat tertentu
f.       Punya prinsip yang konsisten terhadap suatu masalah
g.      Mempunyai tujuan yang jelas
h.      Bersikap terbuka bila menganggkat bawahan
i.        Mengusahakan suasana kekeluargaan
j.        Berkomunikasi dengan baik
k.      Mengutamakan produktivitas kerja
l.        Bersikap tegas dalam situasi dan kondisi tertentu[9]
D.    Kepemimpinan Pendidikan
Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut. “kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorog, mengajak, menuntun, menggerakan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.”
 “Pendidikan” yang mengandung arti dalam lapangan apa dan di mana kepemimpinan itu berlansung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri yang harus dimiliki oleh kepemimpinan itu.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan pencapain tujuan.
 Kepemimpinan merupakan motor atau daya pengerak daripada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi.
Kepemimpinan dalam organisasi berarti penggunaan kekuasaan dan pembuatan keputusan-keputusan.
Kepemimpinan adalah individu di dalam kelompok yang memberikan tugas pengarahan dan pengorganisasian yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok.
Kepemimpinan merupakan sumbangan dari seseorang di dalam situasi-situasi kerja sama. Kepemimpinan dan kelompok adalah merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lain. Tak ada kelompok tanpa adanya  kepemimpin, dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi interaksi kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin jika ia berada di luar kelompok, ia harus berada dalam suatu kelompok di mana ia memainkan peranan-peranan dan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya.
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk mengerakan pelaksanakaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.[10]
Adapun kepemimpinan pendidikan merupakan suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakkan orang-orang yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan akan lebih efisien dan efektif dalam usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.
Menurut hadari nawawi fungsi kepemimpinan pendidikan adalah :
1.      Mengembangkan dan menyalurkan kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat, baik cara perorangan maupun kelompok sebagai usaha mengumpulkan data/bahan serta informasi yangdigunakannya dalam mengambil keputusan.
2.      Mengembangkan kerjasama  yang efektif dengan memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap kemampuan orang-orang yang ia pimpin sehingga timbul kepercayaannya pada dirinya sendiri dan kesediaan menghargai orang lain sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3.      Mengusahakan dan mendorong terjadinya pertemuan pendapat/buah pikiran dengan sikap harga-menghargai sehingga timbul perasaan ikut terlibat didalam kegiatan kelompok atau organisasi dan tumbuh perasaan bertanggung jawab dari usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4.      Membantu menyelesaikan masalah-masalah pendidikan, baik yang dihadapi secara perorangan maupun kelompok dengan memberikan petunjuk-petunjuk dalam mengatasinya sehingga timbul kesediaan untuk memecahkannya dengan kemampuan sendiri.[11]









KESIMPULAN
a.       Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh tersebut dan kemudian berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian suatu maksud dan tujuan tertentu
b.      Teori dan Sumber kepemimpinan
Berkenaan dengan teori kepemimpinan beberapa ahli dalam bidang manajemen mengemukakan pendapatnya, bahwa teori kepemimpinan itu dapat didlihat kepada tiga macam teori yaitu :
1.      Teori genetis
2.      Teori sosial
3.      Teori ekologi

c.       Tipe kepemimpinan
Adapun bentuk-bentuk atau tipe-tipe serta jenis-jenis gaya kepemimpinan dilihat dari ciri-ciri dalam penampilan atau cara melaksanakan kepemimpinannya adalah sebagai berikut :
1.      Tipe/gaya kepemimpinan otoraksi/otoriter
2.      Tipe/gaya kepemimpinan demokrasi
3.      Tipe/gaya kepemimpinan pendidikan yang laisser fair
4.      Tipe kepemimpinan pendidikan yang pseudo demokratis
5.      Tipe/gaya kepemimpinan pendidikan yang situasional

d.      Kepemimpinan Pendidikan
Adapun kepemimpinan pendidikan merupakan suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakkan orang-orang yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan akan lebih efisien dan efektif dalam usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Asnawir. 2003. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan. Padang: IAIN Imam Bonjol Press
Hendiyat soetopo, wasty soemanto. 1988. Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan. Jakarta : Bina Akasara
M.Ngalim Purwanto. 2009 . Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung  :Remaja Rosdakarya
Taty Rosmiati, Dedy Achmad Kurniady. 2011 . Manajemen Pendidikan, Bandung : Alfabeta



[1] Asnawir. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, (Padang  :IAIN Imam Bonjol Press, 2003), hal 52
[2] Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto. Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan, (Jakarta  :Bina Aksara, 1988), hal 1
[3] Opcit., hal 52-53
[4] Asnawir. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, (Padang  :IAIN Imam Bonjol Press, 2003), hal 64-65
[5] Ibid.,hal 79
[6] M.Ngalim Purwanto. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung  :Remaja Rosdakarya, 2009), hal 48
[7] Opcit., hal 81
[8] Opcit.,hal 50
[9] Asnawir. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, (Padang  :IAIN Imam Bonjol Press, 2003), hal 81-85
[10]Taty Rosmiati, Dedy Achmad Kurniady. Manajemen Pendidikan, (Bandung  :Alfabeta, 2011), hal 125-126
[11] Opcit., hal 86

Tidak ada komentar:

Posting Komentar