KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
ADMINISTRASI PENDIDIKAN

DisusunOleh : Kelompok 1
Alfadilatu Ahmad 2014.1839
Muhammad
Yasin
2014.1902
Dosen Pembimbing
:
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU
AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT
2016
M/1437
H
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT.yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW yang telah bersusah payah membawa manusia kedalam
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini Tugas ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan mata kuliah administrasi pendidikan.
Adapun isi dalam makalah yang kami buat ini adalah
Pengertian kepemimpinan, teori kepemimpinan, tipe-tipe kepemimpinan dan
lain-lain. mudah- mudahan dengan adanya penulisan makalah ini dapat membawa
manfaat bagi pembaca sekalian terutama untuk diri penulis sendiri. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan yang masih harus di perbaiki dalam penulisan
makalah ini, karna itu penulis meminta bimbingan dan dukungan dari pembaca
sekalian
Selanjutnya
penulis tidak pernah bosan-bosannya meminta sedikit kritik dan saran yang
membangun bagi penulis,agar penulisan makalah ini lebih baik di masa yang akan
datang, akhir kata penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada pembaca
sekalian, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Padang,
06 Maret 2016
Pemakalah
Dalam membahas masalah kepemimpinan
perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari kepemimpinan tersebut. Hal ini
akan mempermudah seseorang atau sekelompok orang untuk mempelajarinya lebih
lanjut.
Untuk menjelaskan apa arti kepemimpinan
itu, akan dikemukakan terlebih dahulu dari sudut mana seseorang memandang atau
memahami hakikat kepemimpinan itu, dan selanjutnya, berdasarkan pemahaman
tersebut akan terlihat bagaimana ia membuat perumusan atau mendifinisikannya,
maka untuk itu kami akan mencoba membahas apa saja mengenai kepemimpinan
tersebut, yaitu :
a. Pengertian
Kepemimpinan
b. Teori
dan Sumber kepemimpinan
c. Tipe
kepemimpinan
d. Kepemimpinan
Pendidikan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimipinan pendidikan terdiri dari
dua kata yaitu “kepemimpinan” dan “pendidikan”. Kepemimpinan dalam bahasa
inggrisnya disebut dengan “leadership” yang berasal dari kata “to
lead” yang berarti memimpin, yaitu suatu kegiatan memberi pengarahan,
bimbingan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.[1]
Pengertian pendidikan itu bersifat
universal, berlaku dan terdapat pada kepemimpinan diberbagai bidang kegiatan
atau hidup manusia.[2]
Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan
yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak,
menuntun, menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima
pengaruh tersebut dan kemudian berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian
suatu maksud dan tujuan tertentu. Definisi ini mengindikasikan bahwa proses
kepemimpinan mempunyai beberapa unsur, yaitu :
1. orang
yang mempengaruhi orang lain
2. orang
yang dipengaruhi
3. adanya
maksud dan tujuan yang akan dicapai
4. adanya
serangkaian tindakan untuk mempengaruhi seseorang dalam mencapai maksud dan
tujuan tersebut.[3]
B. Teori dan Sumber kepemimpinan
Berkenaan dengan teori kepemimpinan beberapa ahli
dalam bidang manajemen mengemukakan pendapatnya, bahwa teori kepemimpinan itu
dapat didlihat kepada tiga macam teori yaitu :
1. Teori
genetis
Teori ini menyatakan bahwa kepemimpinan
itu dibawa semenjak lahir. Artinya seseorang akan menjadi pemimpin dimanapun ia
berada dan dalam situasi bagaimanapun, ia akan tetap menjadi pemimpin karena
sejak ia lahir sudah dilengkapi dengan bakat-bakat kepemimpinan.
2. Teori
sosial
Menurut teori sosial yaitu seseorang pemimpin itu
tidaklah ditakdirkan atau tidak mempunyai sifat kepemimpinan yang dibawa
semenjak lahir, akan tetapi seseorang akan dapat menjadi pemimpin karena
diciptakan oleh masyarakat. Misalnya melalui pendidikan, pelatihan dan
pengalaman hidup serta adanya kesempatan atau peluang untuk menjadi pemimpin.
3. Teori
ekologi
Teori ekologi merupakan perpaduan dari
teori genetis dan teori sosial. Hal-hal yang positif pada kedua teori tersebut
digunakan dan diakui kebenarannya. Misalnya seseorang calon pemimpin sedikit
banyaknya telah membawa bakat-bakat kepemimpinan sejak lahir. Walaupun demikian
bakat saja tidak cukup dijadikan modal untuk memimpin, karena bakat itu harus
dilengkapi dengan ilmu dalam memimpin melalyi pendidikan, pelatihan dan
pengalaman-pengalaman.[4]
C. Tipe kepemimpinan
Adapun bentuk-bentuk atau tipe-tipe serta
jenis-jenis gaya kepemimpinan dilihat dari ciri-ciri dalam penampilan atau cara
melaksanakan kepemimpinannya adalah sebagai berikut :
1. Tipe/gaya
kepemimpinan otoraksi/otoriter
Kata atau istilah otokrasi berasal dari
kata “oto” yang berarti sendiri, dan “kratos” yang berarti pemerintahan.
Pemimpin otokrasi menganggap bahwa dialah yang paling bertanggung jawab
sepenuhnya dan dapat menentukan maju mundurnya organisasi yang dipimpinnya. Ia
selalu khawatir kalau-kalau sesuatu tidak akan berjalan menurut yang
diharapkan. Misalnya disekolah, kepala sekolah sangat memaksakan kehendaknya
dan sangat mendasarkan kekuasaanya kepada guru-guru dan pegawai administrasi
lainnya.[5]
Dalam kepemimpinan yang otokratis,
pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya.
Baginya, memimpin adalah mengerakan dan memaksa kelompok. Kekuasan pemimpin
yang otakratis hanya dibatasi oleh undang-undang. Penafsirannya sebagai
pemimpin tidak lain adalah menunjukan dan memberi perintah. Kewajiban bawahan
atau anggota-anggotanya hanyalah mengikuti dan menjalankan, tidak boleh
membantah ataupun mengajukan saran.[6]
Adapun ciri-ciri pimpinan pendidikan
yang mempunyai gaya/tipe atau bentuk kepemimpinan otoriter/otokrasi adalah
sebagai berikut :
a. Tanpa
musyawarah
b. Tidak
mau menerima saran bawahan
c. Mementingkan
diri sendiri dan kelompoknya
d. Selalu
memerintah
e. Memberikan
tugas mendadak
f. Cenderung
menyukai bawahan yang ABS (asal bapak senang)
g. Sikap
keras terhadap bawahan
h. Setip
keputusan tidak dapat dibantah
i.
Kekuasaan mutlak
berada ditangan pimpinan
j.
Hubungan dengan
bawahan kurang serasi
k. Bertindak
sewenang-wenang
l.
Tanpa kenal
ampun atas kesalahan bawahan
m. Kurang
mempercayai bawahan
n. Kurang
mendorong semangat kerja bawahan
o. Kurang
mawas diri
p. Selalu
tertutup
q. Suka
mengancam
r.
Kurang
menghiraukan usaha bawahan
s. Ada
rasa bangga bila bawahan takut
t.
Tidak suka
bawahan pandai dan berkembang
u. Kurang
memiliki rasa kekeluargaan
v. Sering
marah-marah
w. Senang
sanjungan
2. Tipe/gaya
kepemimpinan demokrasi
Demokrasi berasal dari kata “demos” yang
berarti rakyat, dan “kratos” yang berarti pemerintahan. Dengan demikian
demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat. Pemimpin demokratis menganggap
dirinya sebagai bagian dari kelompoknya, berusaha dan bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan bersama.[7]
Pemimpin yang bertipe demokratis
menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin
ditengah-tengah anggota kelompoknya. Hubungan dengan anggota-anggota kelompok
bukan sebagai majikan terhadap buruhnya, melainkan sebagai saudara tua diantara
teman-teman sekerjanya, atau sebagai kakak terhadap saudara-saudaranya,
pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar
bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan
usaha-usahanya, ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya
dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya [8]
Adapun ciri-ciri dari kepemimpinan
pendidikan yang mempunyai tipe demokratis tersebut adalah sebagai berikut :
a. Pendapatnya
terfokus pada hasil musyawarah
b. Tenggang
rasa
c. Memberi
kesempatan pengembangan karir bawahan
d. Selalu
menerima kritik bawahan
e. Menciptakan
suasana kekeluargaan
f. Mengetahui
kekurangan dan kelebihan bawahan
g. Komunikasi
dengan bawahan
h. Partisipasi
dengan bawahan
i.
Tanggap terhadap
situasi
j.
Kurang
mementingkan diri sendiri
k. Mawas
diri
l.
Tidak bersikap
menggurui
m. Senang
terhadap bawahan yang kreatif
n. Menerima
usulan atau pendapat bawahan
o. Bersikap
lapang dada
p. Bersikap
terbuka
q. Mendorong
bawahan untuk mencapai hasil yang baik
r.
Tidak sombong
s. Menghargai
pendapat bawahan
t.
Mau membimbing
bawahan
u. Mau
bekerja sama dengan bawahan
3. Tipe/gaya
kepemimpinan pendidikan yang laisser fair
Istilah “laisser fair”berarti
biarkan saja berjalan dan tidak usah dihiraukan atau bersikap masa bodoh. Sikap
“laisser fair” ini biasanya disebabkan karena pemimpin memberikan arti yang
keliru terhadap demokrasi. Demokrasi diartikan kebebasan bagi anggota, bebas
mengemukakan dan memperhatikan pendapat bawahan.
Adapun ciri-ciri dari pemimpin
pendidikan yang mempunyai tipe “laisser fair” ini adalah sebagai berikut :
a. Bersifat
pasif
b. Semua
tugas diserahkan kepada bawahan
c. Tidak
tegas
d. Kurang
memperhatikan kekurangan atau kelemahan serta kelebihan bawahan.
e. Terlalu
percaya kepada bawahan
f. Pelaksanaan
pekerjaan tidak terkendali
g. Mudah
dibohongi bawahan
h. Kurang
kreatif
i.
Kurang mawas
diri
j.
Perencanaan dan
tujuan kurang jelas
k. Kurang
punya rasa tanggung jawab
l.
Kurang berwibawa
m. Terlalu
menjunjung tinggi hak asasi
n. Kurang
bermusyawarah
4. Tipe
kepemimpinan pendidikan yang pseudo demokratis
Tipe kepemimpinan pendidikan yang
bertipe pseudo demokratis adalah pemimpin hanya memperhatikan sikapnya saja
yang demokratis, tetapi dibalik kata-katanya yang penuh tanggung jawab memilki
siasat yang sebenarnya merupakan tindakan yang absolut, dan dia selalu memanipulasi
penadapatnya sendiri seolah-olah pendapat semua anggota kelompok, seolah-olah
keputusan dan kebijaksanaan tersebut merupakan kebijaksanaan dan keputusan
bersama. Dia berusaha sekuat tenaga agar keinginan dan kemauannya dapat
disetujui oleh anggota kelompok, dan berdasarkan keputusan dan kebijaksanaan
yang telah diambil tersebut dia menjalankan dan melaksanakan keinginannya.
5. Tipe/gaya
kepemimpinan pendidikan yang situasional
Tipe kepemimpinan pendidikan yang
situasional mempunyai sikap yang selalu melihat kepada situasi kapan harus
bersifat memaksa, kapan harus moderat, dan pada situasi adapula pimpinan harus
memberikan keleluasaan kepada bawahan. Dengan kata lain pimpinan harus dapat
menyesuaikan kepemimpinan yang akan dilaksanakan sesuai dengan situasi yang
dihadapkan.
Adapun ciri-ciri yang dimilki oleh
pemimpin pendidikan yang mempunyai tipe situasional adalah sebagai berikut :
a. Supel
dan luwes
b. Berwawasan
luas
c. Mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan
d. Mampu
menggerakkan bawahan
e. Bersikap
keras pada saat-saat tertentu
f. Punya
prinsip yang konsisten terhadap suatu masalah
g. Mempunyai
tujuan yang jelas
h. Bersikap
terbuka bila menganggkat bawahan
i.
Mengusahakan
suasana kekeluargaan
j.
Berkomunikasi
dengan baik
k. Mengutamakan
produktivitas kerja
l.
Bersikap tegas dalam
situasi dan kondisi tertentu[9]
D. Kepemimpinan Pendidikan
Secara umum definisi kepemimpinan dapat
dirumuskan sebagai berikut. “kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang
dimiki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorog, mengajak, menuntun, menggerakan,
mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima pengaruh
tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu
tujuan tertentu yang telah ditetapkan.”
“Pendidikan” yang mengandung arti dalam lapangan
apa dan di mana kepemimpinan itu berlansung, dan sekaligus menjelaskan pula
sifat atau ciri-ciri yang harus dimiliki oleh kepemimpinan itu.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi
kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada penentuan dan
pencapain tujuan.
Kepemimpinan merupakan motor atau daya
pengerak daripada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu
organisasi.
Kepemimpinan dalam organisasi berarti
penggunaan kekuasaan dan pembuatan keputusan-keputusan.
Kepemimpinan adalah individu di dalam
kelompok yang memberikan tugas pengarahan dan pengorganisasian yang relevan
dengan kegiatan-kegiatan kelompok.
Kepemimpinan merupakan sumbangan dari
seseorang di dalam situasi-situasi kerja sama. Kepemimpinan dan kelompok adalah
merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan antara yang satu dengan yang lain.
Tak ada kelompok tanpa adanya
kepemimpin, dan sebaliknya kepemimpinan hanya ada dalam situasi
interaksi kelompok. Seseorang tidak dapat dikatakan pemimpin jika ia berada di
luar kelompok, ia harus berada dalam suatu kelompok di mana ia memainkan
peranan-peranan dan kegiatan-kegiatan kepemimpinannya.
Kepemimpinan pendidikan merupakan
kemampuan untuk mengerakan pelaksanakaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.[10]
Adapun kepemimpinan pendidikan merupakan
suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakkan
orang-orang yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan
akan lebih efisien dan efektif dalam usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan
dan pengajaran.
Menurut hadari nawawi fungsi
kepemimpinan pendidikan adalah :
1. Mengembangkan
dan menyalurkan kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat, baik cara
perorangan maupun kelompok sebagai usaha mengumpulkan data/bahan serta
informasi yangdigunakannya dalam mengambil keputusan.
2. Mengembangkan
kerjasama yang efektif dengan memberikan
penghargaan dan pengakuan terhadap kemampuan orang-orang yang ia pimpin
sehingga timbul kepercayaannya pada dirinya sendiri dan kesediaan menghargai
orang lain sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
3. Mengusahakan
dan mendorong terjadinya pertemuan pendapat/buah pikiran dengan sikap harga-menghargai
sehingga timbul perasaan ikut terlibat didalam kegiatan kelompok atau
organisasi dan tumbuh perasaan bertanggung jawab dari usaha pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.
4. Membantu
menyelesaikan masalah-masalah pendidikan, baik yang dihadapi secara perorangan
maupun kelompok dengan memberikan petunjuk-petunjuk dalam mengatasinya sehingga
timbul kesediaan untuk memecahkannya dengan kemampuan sendiri.[11]
KESIMPULAN
a. Pengertian
Kepemimpinan
Kepemimpinan berarti kemampuan dan
kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
mengajak, menuntun, menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia
menerima pengaruh tersebut dan kemudian berbuat sesuatu yang dapat membantu
pencapaian suatu maksud dan tujuan tertentu
b. Teori
dan Sumber kepemimpinan
Berkenaan dengan teori kepemimpinan beberapa ahli
dalam bidang manajemen mengemukakan pendapatnya, bahwa teori kepemimpinan itu
dapat didlihat kepada tiga macam teori yaitu :
1. Teori
genetis
2. Teori
sosial
3. Teori
ekologi
c. Tipe
kepemimpinan
Adapun bentuk-bentuk atau tipe-tipe serta
jenis-jenis gaya kepemimpinan dilihat dari ciri-ciri dalam penampilan atau cara
melaksanakan kepemimpinannya adalah sebagai berikut :
1. Tipe/gaya
kepemimpinan otoraksi/otoriter
2. Tipe/gaya
kepemimpinan demokrasi
3. Tipe/gaya
kepemimpinan pendidikan yang laisser fair
4. Tipe
kepemimpinan pendidikan yang pseudo demokratis
5. Tipe/gaya
kepemimpinan pendidikan yang situasional
d. Kepemimpinan
Pendidikan
Adapun kepemimpinan pendidikan merupakan
suatu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakkan
orang-orang yang ada hubungannya dengan pengembangan ilmu pendidikan dan
pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan
akan lebih efisien dan efektif dalam usaha mencapai tujuan-tujuan pendidikan
dan pengajaran.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Asnawir.
2003. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan.
Padang: IAIN Imam Bonjol Press
Hendiyat
soetopo, wasty soemanto. 1988. Kepemimpinan
Dan Supervisi Pendidikan. Jakarta : Bina Akasara
M.Ngalim Purwanto. 2009 . Administrasi
Dan Supervisi Pendidikan, Bandung :Remaja Rosdakarya
Taty Rosmiati, Dedy Achmad Kurniady. 2011 . Manajemen
Pendidikan, Bandung : Alfabeta
[1]
Asnawir. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, (Padang :IAIN Imam Bonjol Press, 2003), hal 52
[2]
Hendiyat Soetopo, Wasty Soemanto.
Kepemimpinan Dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta :Bina Aksara, 1988), hal 1
[4]
Asnawir. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, (Padang :IAIN Imam Bonjol Press, 2003), hal 64-65
[6]
M.Ngalim Purwanto. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, (Bandung :Remaja Rosdakarya, 2009), hal 48
[9]
Asnawir. Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, (Padang :IAIN Imam Bonjol Press, 2003), hal 81-85
[10]Taty Rosmiati, Dedy Achmad Kurniady.
Manajemen Pendidikan, (Bandung :Alfabeta, 2011), hal 125-126
Tidak ada komentar:
Posting Komentar