PANDUAN TAHFIZ DAN TILAWAH
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
PEMBELAJARAN BTQ

Disusun Oleh :
Alfadilatu Ahmad 2014.1839
Dosen Pembimbing
:
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU
AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT
2016
M/1438
H
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT.yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini.salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan
kita nabi Muhammad SAW yang telah bersusah payah membawa manusia kedalam
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini Tugas ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan mata kuliah baca tulis al-qur’an.
Adapun isi dalam makalah yang kami buat ini adalah Panduan
atau Metode-metode Bagaimana Cara Menghafal Al-Qur’an Dengan Mudah Untuk
Anak-anak, Dan Juga Tilawatil Qur’an. mudah-
mudahan dengan adanya penulisan makalah ini dapat membawa manfaat bagi pembaca
sekalian terutama untuk diri penulis sendiri. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan yang masih harus di perbaiki dalam penulisan makalah ini, karna itu
penulis meminta bimbingan dan dukungan dari pembaca sekalian
Selanjutnya
penulis tidak pernah bosan-bosannya meminta sedikit kritik dan saran yang
membangun bagi penulis,agar penulisan makalah ini lebih baik di masa yang akan
datang, akhir kata penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada pembaca
sekalian, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Padang,
26 Desember 2016
Penulis
Dalam membahas masalah tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk Menghafalkan
al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh
seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori
ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi
siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis
dalam mempraktekannya:yaitu :
TAHFIZ
QUR’AN
a. Metode-metode Menghafal Al-Qur’an
b. Tujuan mengajarkan Al-Qur’an
dan mendorong anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an
c. Prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an
d. Cara memelihara dan mengembangkan memori anak
e. Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an
f. Bakat anak dalam menghafal
g. Teknis Pengajaran
h. Cara Menjaga Hafalan
TILAWATIL
QUR’AN
a. Hal-Hal Yang Harus Diketahui Oleh Qori-Qori’ah
b. Mengenal Bentuk Lagu-Lagu Tilawatil Qur’an
c. Cara Cepat Mempelajari Lagu-Lagu Tilawatil Qur’an
d. Nama-Nama Lagu/ Irama Seni Tilawatil Qur’an
e. Susunan Lagu Tilawatil Qur’an
TAHFIZ QUR’AN
A.
Metode-metode Menghafal Al-Qur’an
Pembelajaran
tahfidz al-qur`an yang telah diselenggarakan oleh beberapa sekolah dasar
mengalami kendala, terutama untuk dapat menjadikan para siswa hafal dengan
lancar dan benar, apalagi yang berada di sekolah negeri yang sangat sedikit
alokasi waktu jam PAI, melihat hal itu maka akan dipaparkan beberapa metode
hafalan al-qur`an yang dapat menunjang kelancaran pembelajaran hafalan para
siswa, di dalam metode tahfidz ini merupakan metode yang baru untuk dapat
dipraktekkan oleh para guru dalam pembelajaran tahfidzul qur`an , diantara
metode dan langkah –langkahnya adalah sebagai berikut ini.
1. Metode takrir
Metode ini
dapat diterapkan bagai anak – anak yang berada di TK maupun yang di kelas I
SD/MI, langkah-langkahnya adalah :
a.
Guru
membaca 1 ayat dengan suara keras, dan memperintahkan para siswa untuk diam dan
mendengarkan dengan seksama
b.
Guru
menyuruh siswa mengulangi ayat yang telah dibacakan oleh gurunya dengan bersama
– sama
c.
Guru
menyuruh siswa untuk menghafalkan ayat tersebut berulang –ulang
d.
Guru
menguji beberapa siswa untuk menguji kemmapuan hafalannnya
2. Metode mutaba`ah
Metode ini
dapat diterapkan disetiap jenjang pendidikan terutama yang berada di kelas I,
II sampai kelas VI, langkah –langkahnya adalah :
a.
Guru
membaca dan mengahafalkan 1 ayat dari satu surat, kemudian para siswa disuruh
menirukan
b.
Getelah
para siswa dianggap bisa, maka dapat dilanjutkan dengan guru membaca dari ayat
pertama sampai ayat yang kelima, kemudian siswa menirukan
c.
Diakhir
pelajaran guru bersama para siswa membaca ayat tersebut bersama –sama
3. Metode muroja`ah
Metode ini
dapat diterapkan pada seluruh jenjang pendidikan, dengan harapan agar surat
–surat yang telah dihafalkan siswa menjadi lebih tsiqah, langkah –langkahnya
adalah ;
a.
Guru
menghafalkan 5 ayat atau 1 surat yang telah dihafalakan pada hari sebelumnya
bersama dengan siswanya
b.
Guru
menyuruh para siswa hafalan bersama –sama
c.
Guru
menguji hafalan siswa satu persatu
4. Metode broken ball
Metode ini dapat
diterapkan pada jenjang SD/MI kelas IV-VI dan jenjang seterusnya,
langkah-langkahnya adalah
a.
Guru
mengahafal surat dan para siswa menirukan
b.
Guru
membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 3 atau 5 siswa
c.
Guru
memnyuruh para siswa bersama kelompoknya untuk menghafal surat bersama
kelompoknya
d.
Guru
menyuruh setiap kelompok mengajukan hafalan
e.
Guru
menyuruh seluruh kelompok hafalan secara bergantian
5. Metode Quesioner
Metode ini
dapat diterapkan di semua jenjang, tujuannya adalah untuk meningkatkan kwalitas
hafalan yang telah dihafalkan.
a.
Guru
dan murid mengulang surat yang telah dihafalkan
b.
Guru
memberikan pertanyaan – pertanyaan, baik dengan model asilah anis surah, yaitu
guru membaca potongan ayat dari satu surat, kemudian murid disuruh menebak nama
surat tersebut, model yang lain adalah asilah anil ayat, yaitu guru membaca 1
ayat kemudian siswa disuruh melanjutkan. Dapat pula model pertanyaan –
pertanyaan lain
6. Metode Baidhawiy
Dengan metode
ini diharapkan semua siswa ikut serta dan terlibat dalam kegiatan hafalan
al-Qur`an, langkah – langkahnya adalah :
a.
Guru
membuat kelas menjadi 1 kelompok dan posisi duduknya melingkar
b.
Guru
memberitahukan para siswa surat yang akan dihafalkan
c.
Guru
membaca 1 ayat dari surat tersebut
d.
Guru
memerintahkan setiap santri hafalan satu persatu dengan bergiliran dan
bergantian
7. Metode Taqdim
Metode ini
untuk mengetahui kwalitas hafalan siswa secara individual, langkah – langkahnya
adalah :
a.
Guru
bersama siswa menghafalkan bersama ayat-ayat al-Qur`an
b.
Guru
menyuruh siswa mengajukan hafalannya secara individual
8. Metode mudhaharah
Metode ini
untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, dan sekaligus untuk meningkatkan
kwalitas hafalan al-Qur`an atau menambah hafalan, langkah – langkahnya adalah :
a.
Guru
bersama siswa menghafalkan surat
b.
Guru
menyuruh siswa maju ke depan kelas dan memimpin hafalan,
c.
Guru
menyuruh siswa tersebut bersama siswa yang lain menghafal surat secara
bergantian
d.
Guru
memerintah siswa tersebut memberikan pertanyaan kepada beberapa temannya.
B.
Tujuan mengajarkan Al-Qur’an
dan mendorong anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an
1.
untuk
mendapatkan ridho Allah
2.
untuk
mendapatkan ketenangan hidup
3.
karena
Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para penghafalnya
4.
penghafal
Al-Qur’an dapat memberikan syafaat bagi keluarganya
5.
mendapatkan
banyak kemuliaan dan pahala yang berlimpah
C.
Prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an:
1.
Tidak
boleh memaksa anak ( kecuali dengan alasan, misalkan watak anak ‘pemalas’ )
2.
Lakukan
kegiatan dengan cara menyenangkan
3.
Dimulai
dari ayat-ayat yang mudah difahami
4.
Keteladanan
dan motivasi
5.
Kunci
keberhasilan mengajarkan anak untuk menghafal Al-Qur’an:
6.
Suasana
senang dan membahagiakan akan membantu anak untuk mengingat hafalannya dalam
waktu yang lama, dengan demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan
perasaan cinta dan keterikatan terhadap Al-Qur’an.
7.
Berulang
dan kontinyu
D.
Cara memelihara dan mengembangkan memori anak:
1.
Ajari
anak untuk fokus dan perhatian pada pendidiknya
2.
Faktor
makanan adalah penentu untuk terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat
adiktif yang terdapat dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya
ingat anak-anak)
3.
Memberi
penjelasan pada anak-anak atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang
dihafalnya, maka memori akan bekerja lebih eksis
4.
Menghormati
waktu bermain dan waktu istirahat anak
5.
Jauhkan
unsur-unsur yang dapat mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan
6.
Ciptakan
motivasi-motivasi agar anak cenderung menyukai aktifitas menghafal
E.
Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an:
1.
Tidak
mengantuk
2.
Tidak
letih / kelelahan
3.
Tidak
kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
4.
Tidak
dalam keadaan capek belajar
5.
Tidak
sedang bermain
6.
Tidak
dalam keadaan sakit / bad mood
F.
Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam menghafal:
1.
Kenali
bakat anak-anak dan hargai minat mereka.
2.
Fahami
keterbatasan daya ingat anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
3.
Kenali
anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
G.
Teknis Pengajaran
1. Bayi ( 0-2 tahun )
a)
Bacakan
Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah
b)
Tiap
hari 4 kali waktu ( pagi, siang, sore, malam )
c)
Tiap
1 waktu satu surat diulang 3x
d)
Setelah
hari ke-5 ganti surat An-Nas dengan metode yang sama
e)
Tiap
1 waktu surat yang lain-lain diulang 1x
2. Di atas 2 tahun
a)
Metode
sama dengan teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka
tambah waktu menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
b)
Sering
dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
a)
Mulai
atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
b)
Ajari
muroja’ah sendiri
c)
Ajari
mengahfal sendiri
d)
Selalu
dimotivasi supaya semangat selalu terjaga
e)
Waktu
menghafal 3-4x per hari
H.
Cara Menjaga Hafalan
a)
Mengulang-ulang
secara teratur
b)
Mendengarkan
murottal
c)
Mentadabburi
dan menghayati makna
d)
Menjauhi
maksiat
TILAWATIL QUR`AN
A.
Hal-Hal Yang Harus Diketahui Oleh Qori-Qori’ah
Seorang Qori`
Qori`ah yang ingin sukses dalam penampilan bacaanya, maka harus mengetahui
sekaligus mempraktekan hal-hal yang disebutkan dibawah ini, seperti pengaturan
nafas dan suara.
1. NAFAS
Nafas adalah
satu bagian yang penting dalam seni baca Alquran. Seoarang Qori` Qori`ah yang
mempunyai nafas yang panjang akan membaca kesempurnaan dalam bacaannya, akan
terhindar dari wakaf (berhenti) yang bukan tempatnya (tanaffus) atau akan
terhindar dari akhir bacaan yang terlalu cepat (tergesa-gesa) karena mengejar
sampainya nafas.
Oleh karena itu
Qori` harus selalu berusaha memelihara dan meningkatkan masalah nafas ini
dengan cara-cara sebagai berikut :
a.
Senam pernapasan
b.
Lari
c. Berenang
2. SUARA
Bagian yang
tidak kalah pentingnya lagi dalam seni membaca Alqur`an adalah masalah suara,
sebagaimana yang diketahui bahwa suara manusia itu banyak mengalami perubahan,
sejalan dengan bertambahnya usia karena masa yang dialaminya, yaitu dari masa
kanak-kanak- remaja, dewasa sampai tua renta.
Dalam kaitannya
dengan keperluan seni baca Alqur`an, maka yang paling banyak peranannya adalah
masa akhir kanak-kanak, remaja dan dewasa. Dan perubahan-perubahan
tersebut pada umumnya adalah dari kanak-kanak ke remaja disitulah akan terjadi
perubahan-perubahan yang mengejutkan antara usia 14 sampai 16 tahun.
Suatu contoh, ketika masih kanak-kanak bisa bersuara lantang dan melengking
serta nyaring dengan hanya memakai suara luar saja. Tetapi setelah menginjak
usia remaja, maka suara tersebut sudah berubah total menjadi berat
sekali.
Untuk itulah
bagi para Qori` yang mengalami perubahan seperti itu harus menggabungkan
suara luarnya dengan suara dalamnya, yaitu suara yang menekan. Dan itu perlu
dilakukan latihan secara terus menerus untuk bisa menggabungkan serta
mengkombinasikan kedu seuara tersebut sehingga menjadi halus dan merdu. Jika
sudah bisa menggabungkan dengan baik manfaat lain daru suara tersebut adakah nafas
bisa lebih hemat.
Untuk
memelihara serta menghaluskan suara memang ada beberapa hal yang harus
dilakukan dan juga harus dijauhi yaitu pertama tentang :Makan/ Minum. Makanan-makanan
yang harus dijauhi adalah yang banyak mengandung lemak (berminyak), seperti
goring-gorenganm pedas-pedas, makanan yang keras, merokok, kalau
buah-buahan seperti nanas, pisang dan lain-lain yang banyak seratnya. Sedangkan
minum-minuman yang harus dijauhi adalah, seperti: es, minuman yang banyak
santannya, kopi/the yang terlalu banyak kadar gulanya, dan lain-lain.
Adapun hal-hal
yang bisa memberatkan suara adalah seperti: makan yang terlalu kenyang,
ketidakstabilan dalam tiidur, yakni kekurangan atau kebanyakan tidur. Untuk
menghaluskan serta menguatkan suara, seorang Qori` bisa melakukan cara-cara
seperti yang disebutkan di bawah ini, yaitu :
1.
Membiasakan
minum air masak yang sudah diembukan di malam hari.
2.
Makan
kuningan telur ayam kampung, bisa juga dicampur dengan madu asli untuk
menguatkan suara.
3.
Minum
jahe, air putih, dan minum jeruk.
4.
Melakukan
gorah.
B.
Mengenal Bentuk Lagu-Lagu Tilawatil Qur’an
Bentuk
lagu-lagu tilawatil Qur`an mempunyai banyak kelainan jika dibandingkan dengan
lagu-lagu lainnya, seperti lagu nyanyian misalnya, maka bisa dipelajari dengan
cara menghafalkan not-notnya, seperti: Do Re Mi Fa So La Si Do, karena memang
disitulah kuncinya dan juga biasanya lagu-lagu tersebut diiringi dengan music.
Tapi lain
halnya dengan lagu lagu tilawatil Qur`an yang tidak bisa dipelajari melalui
not-not tersebut, sebab memang bentuk-bentuk gaya lagunya mempunyai ciri
khas tersendiri disamping itu lagu-lagu tilawatil Qur`an tidak memakai alat
musik untuk mengiringinya, kecuali untuk keperluan lagu-lagu qasidah yang sudah
disederhanakan.
C.
Cara Cepat Mempelajari Lagu-Lagu Tilawatil Qur’an
Ada beberapa
cara yang dianggap bisa cepat berhasil menguasai serta memahami lagu-lagu
tilawatil Qur`an, sehingga bisa menyusun satu maqro` dengan komposisi lagu yang
cukup sempurna yaitu :
a. Melalui Tape Recorder
Alat ini banyak
sekali manfaatnya dalam kaitannya mempercepat menguasai lagu-lagu tilawatil
Qur`an, karena dengan sering mendengarkan, mempelajari serta mempraktekan, maka
lama kelamaan akan melekatlah lagu-lagu tersebut ke dalam ingatan
kita.
b. Menghafal Tausyih (Qasidah)
Di dalam
bait-bait syair qasidah yang bisa dijadikan sebagai standar lagu-lagu tilawatil
Qur`an itu terdapat cabang-cabang lagu yang cukup lengkap, sehingga
dengan menghafal/mengingatnya akan dapat dengan mudah menerapkan ke dalam
ayat-ayat Al-Qur`an.
c. Dengan Menghafal Lagu Basmalah
Maksudnya
adalah menghafal basmalah tiap-tiap lagu awalnya (aslinya) seperti contoh lagu
nahawand misalnya jika sudah hafal basmalahnya maka untuk meneruskan kepada
nada berikutnya akan lebih mudah. Jadi kuncinya terletak pada basmalahnya.
D.
Nama-Nama Lagu/ Irama Seni Tilawatil Qur’an
Lagu-lagu dalam
seni baca Al-Qur`an dibagi menjadi dua bagian. 1. Lagu Pokok. 2. Lagu
selingan/lagu cabang, ditambah nama fariasi dan tingkat-tingkat suara.
1. Lagu Pokok
Lagu pokok seluruhnya
ada 8 (delapan)
1. Lagu Bayyati (Husaini)
2. Lagu Shoba (Maya)
3. Lagu Hijazi (Hijaz)
4. Lagu Nahawand (Iraqi)
5. Lagu Sika
6. Lagu Rasta alan nawa
7. Lagu Jiharka
8. Lagu Banjaka (Rakbi)
2. Lagu Selingan
Nama lagu selingan/ lagu cabang, dan juga termasuk nama fariasi
adalah :
1. Syuri
10. Murokkab
2. Ajami
(Al-Ajam) 11. Misri
3. Mahur
(Muhur) 12. Turki
4. Bastanjur
13. Romi
5. Kard
14. Uraq
6.
Kard-Kard 15. Usyaq
7. Naqrisy
16. Zanjiran (Zinjiron)
8. Kurd
17. Syabir alarros
9. Noqrosy
18. Kurdi
Adapun tingkat-tingkat suara adalah :
1. Qoror (dasar/renda)
2. Jawab (nawa) (menengah)
3. Jawabul Jawab (tinggi)
E.
Susunan Lagu Tilawatil Qur’an
1. LAGU BAYYATI (HUSAINI) DAN ROSTA ALAN NAWA
Fungsi bacaan
syair—syair ini sangat erat kaitannya dengan susunan lagu tilawatil Qur`an,
disamping itu juga berguna untuk lebih mempermudah dalam penguasaan lagu-lagu
tersebut, dan juga untuk selingan dalam pengajaran tilawatil Qur`an agar
terkesan lebih berfariasi dan supaya tidak cepat jemu.
2. LAGU SHOBA (MAYA)
Lagu Shoba terdiri
dari 5 bentuk dengan 3 fariasi yaitu ajami, mahur, dan Bastanjar, sedangkan
untuk tingkatan suaranya ada 2 yaitu : jawab dan Jawabul Jawab.
3. LAGU HIJAZI (HIJAZ)
Lagu hijazi
atau hija terdiri dari 7 bentuk adan 4 fariasi yaitu, Kard, Kard-Kurd- Naqrisy
dan Kurd, sedangkan bentuk tingkatan suara ada tiga : Jawab, Jawabul Jawab dan
Qoror.
4. LAGU NAHAWAND (IROQI)
Lagu Nahawand
terdiri dari 5 bentuk dan dua fariasi/ selingan, yaitu: Nuqrosy dan Murokkab.
Ciri-ciri fariasi Nuqrosy adalah bernada rendah (turun) sendangkan fariasi
Murokkab bernada tinggi (naik). Adapun tingkat suaranya ada 2 yaitu: Jawab dan
Jawabul Jawab.
5. LAGU SIKA
Lagu Sika
terdiri dari 6 bentuk dan 4 fariasi/selingan, yaitu: Misri, Turki, Roml dan
Uroq. Sedangkan tingkat suaranya ada 3, Qoror, Jawab dan Jawabul Jawab.
6. LAGU ROST DAN ROSTA ALAN NAWA
Lagu Rost dan
Rosta alan nawa pada bagian ini selalu berhubungan satu sama lainnya, artinya:
kalau memulai dengan lagu rost maka mesti dilanjutkan (disambung) dengan Rosta
Alan Nawa. Jadi lagu Rost dibagian ini hanya sebagai pembuka saja. Adapun lagu
Rost dan Rosta alan nawa terdiri dari 7 bentuk dan 3 fariasi yaitu : Usyaq,
Zanjiron, dan Syabir Alarros. Sedangkan tingkat suaranya ada 2 : Jawab dan
Jawabul Jawab.
7. LAGU JIHARKA
Lagu Jiharka
terdiri dari 4 bantuk dan 1 fariasi yaitu Kurdi. Sedangkan tingkatan suara ada
2 tingkatan suara yaitu Jawab dan Jawabul Jawab.
8. LAGU BANJAKA
Lagu Banjaka/
Rakbi hanya khusus untuk lagu-lagu dalam bacaan tartilul Qur`an dan lagu-lagu
nyanyian (Qosidah) saja, dan jarang sekali bahkan hampir tidak pernah sama
sekali diterapkan (dipakai) dalam bacaan tilawatil Qur`an. Kemungkinan besar
karena lagu tersebut kurang begitu cocok bila dimasukan atau dipraktekan
9. LAGU BAYYATI (PENUTUP)
Setiap bentuk susunan
Lagu Tilawatil Qur`an terutama yang bersifat formal. Selalu diakhiri dengan
Lagu Bayyati penutup. Lagu Bayyati penutup terdiri dari 2 bantuk dan 2
tingkatan suara yaitu Jawab dan Jawabul Jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar