Rabu, 13 Desember 2017

PEMBELAJARAN BTQ

PANDUAN TAHFIZ DAN TILAWAH
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
 PEMBELAJARAN BTQ
                                                                                                             
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoMTmwM3wxUqmL1KM9qstm9xiA1CaukEC5ivglRbmNJtCHdvpD


Disusun Oleh :
Alfadilatu Ahmad     2014.1839
                                               


Dosen Pembimbing :
Bujang Maulana, MA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT

2016 M/1438 H

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW yang telah bersusah payah membawa manusia kedalam berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini Tugas ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah baca tulis al-qur’an.
Adapun  isi dalam makalah yang kami buat ini adalah Panduan atau Metode-metode Bagaimana Cara Menghafal Al-Qur’an Dengan Mudah Untuk Anak-anak,  Dan Juga Tilawatil Qur’an. mudah- mudahan dengan adanya penulisan makalah ini dapat membawa manfaat bagi pembaca sekalian terutama untuk diri penulis sendiri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang masih harus di perbaiki dalam penulisan makalah ini, karna itu penulis meminta bimbingan dan dukungan dari pembaca sekalian
Selanjutnya penulis tidak pernah bosan-bosannya meminta sedikit kritik dan saran yang membangun bagi penulis,agar penulisan makalah ini lebih baik di masa yang akan datang, akhir kata penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada pembaca sekalian, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


                                                                                                Padang, 26 Desember 2016



                                                                                                                        Penulis

 PENDAHULUAN
Dalam membahas masalah tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk Menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:yaitu :
                       
TAHFIZ QUR’AN
a.       Metode-metode Menghafal Al-Qur’an
b.      Tujuan  mengajarkan Al-Qur’an dan mendorong anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an
c.       Prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an
d.      Cara memelihara dan mengembangkan memori anak
e.       Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an
f.       Bakat anak dalam menghafal
g.      Teknis Pengajaran
h.      Cara Menjaga Hafalan
TILAWATIL QUR’AN
a.       Hal-Hal Yang Harus Diketahui Oleh Qori-Qori’ah
b.      Mengenal Bentuk Lagu-Lagu Tilawatil Qur’an
c.       Cara Cepat Mempelajari Lagu-Lagu Tilawatil Qur’an
d.      Nama-Nama Lagu/ Irama Seni Tilawatil Qur’an
e.       Susunan Lagu Tilawatil Qur’an

TAHFIZ QUR’AN
A.    Metode-metode Menghafal Al-Qur’an
Pembelajaran tahfidz al-qur`an yang telah diselenggarakan oleh beberapa sekolah dasar mengalami kendala, terutama untuk dapat menjadikan para siswa hafal dengan lancar dan benar, apalagi yang berada di sekolah negeri yang sangat sedikit alokasi waktu jam PAI, melihat hal itu maka akan dipaparkan beberapa metode hafalan al-qur`an yang dapat menunjang kelancaran pembelajaran hafalan para siswa, di dalam metode tahfidz ini merupakan metode yang baru untuk dapat dipraktekkan oleh para guru dalam pembelajaran tahfidzul qur`an , diantara metode dan langkah –langkahnya adalah sebagai berikut ini.
1.      Metode takrir
Metode ini dapat diterapkan bagai anak – anak yang berada di TK maupun yang di kelas I SD/MI, langkah-langkahnya adalah :
a.       Guru membaca 1 ayat dengan suara keras, dan memperintahkan para siswa untuk diam dan mendengarkan dengan seksama
b.      Guru menyuruh siswa mengulangi ayat yang telah dibacakan oleh gurunya dengan bersama – sama
c.       Guru menyuruh siswa untuk menghafalkan ayat tersebut berulang –ulang
d.      Guru menguji beberapa siswa untuk menguji kemmapuan hafalannnya
2.      Metode mutaba`ah
Metode ini dapat diterapkan disetiap jenjang pendidikan terutama yang berada di kelas I, II sampai kelas VI, langkah –langkahnya adalah :
a.       Guru membaca dan mengahafalkan 1 ayat dari satu surat, kemudian para siswa disuruh menirukan
b.      Getelah para siswa dianggap bisa, maka dapat dilanjutkan dengan guru membaca dari ayat pertama sampai ayat yang kelima, kemudian siswa menirukan
c.       Diakhir pelajaran guru bersama para siswa membaca ayat tersebut bersama –sama



3.      Metode muroja`ah
Metode ini dapat diterapkan pada seluruh jenjang pendidikan, dengan harapan agar surat –surat yang telah dihafalkan siswa menjadi lebih tsiqah, langkah –langkahnya adalah ;
a.       Guru menghafalkan 5 ayat atau 1 surat yang telah dihafalakan pada hari sebelumnya bersama dengan siswanya
b.      Guru menyuruh para siswa hafalan bersama –sama
c.       Guru menguji hafalan siswa satu persatu
4.      Metode broken ball
Metode ini dapat diterapkan pada jenjang SD/MI kelas IV-VI dan jenjang seterusnya, langkah-langkahnya adalah
a.       Guru mengahafal surat dan para siswa menirukan
b.      Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 3 atau 5 siswa
c.       Guru memnyuruh para siswa bersama kelompoknya untuk menghafal surat bersama kelompoknya
d.      Guru menyuruh setiap kelompok mengajukan hafalan
e.       Guru menyuruh seluruh kelompok hafalan secara bergantian
5.      Metode Quesioner
Metode ini dapat diterapkan di semua jenjang, tujuannya adalah untuk meningkatkan kwalitas hafalan yang telah dihafalkan.
a.       Guru dan murid mengulang surat yang telah dihafalkan
b.      Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan, baik dengan model asilah anis surah, yaitu guru membaca potongan ayat dari satu surat, kemudian murid disuruh menebak nama surat tersebut, model yang lain adalah asilah anil ayat, yaitu guru membaca 1 ayat kemudian siswa disuruh melanjutkan. Dapat pula model pertanyaan – pertanyaan lain  

6.      Metode Baidhawiy
Dengan metode ini diharapkan semua siswa ikut serta dan terlibat dalam kegiatan hafalan al-Qur`an, langkah – langkahnya adalah :
a.       Guru membuat kelas menjadi 1 kelompok dan posisi duduknya melingkar
b.      Guru memberitahukan para siswa surat yang akan dihafalkan
c.       Guru membaca 1 ayat dari surat tersebut
d.      Guru memerintahkan setiap santri hafalan satu persatu dengan bergiliran dan bergantian
7.      Metode Taqdim
Metode ini untuk mengetahui kwalitas hafalan siswa secara individual, langkah – langkahnya adalah :
a.       Guru bersama siswa menghafalkan bersama ayat-ayat al-Qur`an
b.      Guru menyuruh siswa mengajukan hafalannya secara individual
8.      Metode mudhaharah
Metode ini untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, dan sekaligus untuk meningkatkan kwalitas hafalan al-Qur`an atau menambah hafalan, langkah – langkahnya adalah :
a.       Guru bersama siswa menghafalkan surat
b.      Guru menyuruh siswa maju ke depan kelas dan memimpin hafalan,
c.       Guru menyuruh siswa tersebut bersama siswa yang lain menghafal surat secara bergantian
d.      Guru memerintah siswa tersebut memberikan pertanyaan kepada beberapa temannya.

B.     Tujuan  mengajarkan Al-Qur’an dan mendorong anak-anak untuk menghafal Al-Qur’an

1.      untuk mendapatkan ridho Allah
2.      untuk mendapatkan ketenangan hidup
3.      karena Al Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para penghafalnya
4.      penghafal Al-Qur’an dapat memberikan syafaat bagi keluarganya
5.      mendapatkan banyak kemuliaan dan pahala yang berlimpah
C.    Prinsip-prinsip mengajarkan Al-Qur’an:
1.      Tidak boleh memaksa anak ( kecuali dengan alasan, misalkan watak anak ‘pemalas’ )
2.      Lakukan kegiatan dengan cara menyenangkan
3.      Dimulai dari ayat-ayat yang mudah difahami
4.      Keteladanan dan motivasi
5.      Kunci keberhasilan mengajarkan anak untuk menghafal Al-Qur’an:
6.      Suasana senang dan membahagiakan akan membantu anak untuk mengingat hafalannya dalam waktu yang lama, dengan demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan perasaan cinta dan keterikatan terhadap Al-Qur’an.
7.      Berulang dan kontinyu

D.    Cara memelihara dan mengembangkan memori anak:
1.      Ajari anak untuk fokus dan perhatian pada pendidiknya
2.      Faktor makanan adalah penentu untuk terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat adiktif yang terdapat dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya ingat anak-anak)
3.      Memberi penjelasan pada anak-anak atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang dihafalnya, maka memori akan bekerja lebih eksis
4.      Menghormati waktu bermain dan waktu istirahat anak
5.      Jauhkan unsur-unsur yang dapat mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan
6.      Ciptakan motivasi-motivasi agar anak cenderung menyukai aktifitas menghafal

E.     Waktu-waktu yang tepat untuk mengajarkan anak menghafal Al-Qur’an:
1.      Tidak mengantuk
2.      Tidak letih / kelelahan
3.      Tidak kekenyangan atau sebaliknya, tidak sedang kelaparan
4.      Tidak dalam keadaan capek belajar
5.      Tidak sedang bermain
6.      Tidak dalam keadaan sakit / bad mood

F.     Yang perlu diperhatikan tentang bakat anak dalam menghafal:
1.      Kenali bakat anak-anak dan hargai minat mereka.
2.      Fahami keterbatasan daya ingat anak karena tiap anak itu beda kemampuannya
3.      Kenali anak-anak yang memiliki kesulitan dalam belajar dan berinteraksi

G.    Teknis Pengajaran
1. Bayi ( 0-2 tahun )
a)      Bacakan Al-Qur’an dari surat Al-Fatihah
b)      Tiap hari 4 kali waktu ( pagi, siang, sore, malam )
c)      Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
d)     Setelah hari ke-5 ganti surat An-Nas dengan metode yang sama
e)      Tiap 1 waktu surat yang lain-lain diulang 1x
2. Di atas 2 tahun
a)      Metode sama dengan teknik pengajaran bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, misal dari 5 hari menjadi 7 hari.
b)      Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
a)      Mulai atur konsentrasi dan waktu untuk menghafal serius
b)      Ajari muroja’ah sendiri
c)      Ajari mengahfal sendiri
d)     Selalu dimotivasi supaya semangat selalu terjaga
e)      Waktu menghafal 3-4x per hari

H.    Cara Menjaga Hafalan
a)      Mengulang-ulang secara teratur
b)      Mendengarkan murottal
c)      Mentadabburi dan menghayati makna
d)     Menjauhi maksiat
TILAWATIL QUR`AN
A.    Hal-Hal Yang Harus Diketahui Oleh Qori-Qori’ah
Seorang Qori` Qori`ah yang ingin sukses dalam penampilan bacaanya, maka harus mengetahui sekaligus mempraktekan hal-hal yang disebutkan dibawah ini, seperti pengaturan nafas dan suara.
1.        NAFAS
Nafas adalah satu bagian yang penting dalam seni baca Alquran. Seoarang Qori` Qori`ah yang mempunyai nafas yang panjang akan membaca kesempurnaan dalam bacaannya, akan terhindar dari wakaf (berhenti) yang bukan tempatnya (tanaffus) atau akan terhindar dari akhir bacaan yang terlalu cepat (tergesa-gesa) karena mengejar sampainya nafas.
Oleh karena itu Qori` harus selalu berusaha memelihara dan meningkatkan masalah nafas ini dengan cara-cara sebagai berikut :
            a.    Senam pernapasan
            b.    Lari
c.    Berenang

2.        SUARA
Bagian yang tidak kalah pentingnya lagi dalam seni membaca Alqur`an adalah masalah suara, sebagaimana yang diketahui bahwa suara manusia itu banyak mengalami perubahan, sejalan dengan bertambahnya usia karena masa yang dialaminya, yaitu dari masa kanak-kanak- remaja, dewasa sampai  tua renta.
Dalam kaitannya dengan keperluan seni baca Alqur`an, maka yang paling banyak peranannya adalah masa akhir kanak-kanak, remaja  dan dewasa. Dan perubahan-perubahan tersebut pada umumnya adalah dari kanak-kanak ke remaja disitulah akan terjadi perubahan-perubahan yang mengejutkan antara usia 14 sampai 16 tahun.  Suatu contoh, ketika masih kanak-kanak bisa bersuara lantang dan melengking serta nyaring dengan hanya memakai suara luar saja. Tetapi setelah menginjak usia  remaja, maka suara tersebut sudah berubah total menjadi berat sekali.
Untuk itulah bagi para Qori` yang mengalami perubahan  seperti itu harus menggabungkan suara luarnya dengan suara dalamnya, yaitu suara yang menekan. Dan itu perlu dilakukan latihan secara terus menerus untuk bisa menggabungkan serta mengkombinasikan kedu seuara tersebut sehingga menjadi halus dan merdu. Jika sudah bisa menggabungkan dengan baik manfaat lain daru suara tersebut adakah nafas bisa lebih hemat.
Untuk memelihara serta menghaluskan suara memang ada beberapa hal yang harus dilakukan dan juga harus dijauhi yaitu pertama tentang :Makan/ Minum. Makanan-makanan yang harus dijauhi adalah yang banyak mengandung lemak (berminyak), seperti goring-gorenganm  pedas-pedas, makanan yang keras, merokok, kalau buah-buahan seperti nanas, pisang dan lain-lain yang banyak seratnya. Sedangkan minum-minuman yang harus dijauhi adalah, seperti: es, minuman yang banyak santannya, kopi/the yang terlalu banyak kadar gulanya, dan lain-lain.
Adapun hal-hal yang bisa memberatkan suara adalah seperti: makan yang terlalu kenyang, ketidakstabilan dalam tiidur, yakni kekurangan atau kebanyakan tidur. Untuk menghaluskan serta menguatkan suara, seorang Qori` bisa melakukan cara-cara seperti yang disebutkan di bawah ini, yaitu :
1.      Membiasakan minum air masak yang sudah diembukan di malam hari.
2.      Makan kuningan telur ayam kampung, bisa juga dicampur dengan madu asli untuk menguatkan suara.
3.      Minum jahe, air putih, dan minum jeruk.
4.      Melakukan gorah.

B.     Mengenal Bentuk Lagu-Lagu Tilawatil Qur’an
Bentuk lagu-lagu tilawatil Qur`an mempunyai banyak kelainan jika dibandingkan dengan lagu-lagu lainnya, seperti lagu nyanyian misalnya, maka bisa dipelajari dengan cara menghafalkan not-notnya, seperti: Do Re Mi Fa So La Si Do, karena memang disitulah kuncinya dan juga biasanya lagu-lagu tersebut diiringi dengan music.
Tapi lain halnya dengan lagu lagu tilawatil Qur`an yang tidak bisa dipelajari melalui not-not tersebut, sebab memang bentuk-bentuk  gaya lagunya mempunyai ciri khas tersendiri disamping itu lagu-lagu tilawatil Qur`an tidak memakai alat musik untuk mengiringinya, kecuali untuk keperluan lagu-lagu qasidah yang sudah disederhanakan.

C.    Cara Cepat Mempelajari Lagu-Lagu Tilawatil Qur’an
Ada beberapa cara yang dianggap bisa cepat berhasil menguasai serta memahami lagu-lagu tilawatil Qur`an, sehingga bisa menyusun satu maqro` dengan komposisi lagu yang cukup sempurna yaitu :
a.    Melalui Tape Recorder
Alat ini banyak sekali manfaatnya dalam kaitannya mempercepat menguasai lagu-lagu tilawatil Qur`an, karena dengan sering mendengarkan, mempelajari serta mempraktekan, maka lama  kelamaan  akan melekatlah lagu-lagu tersebut ke dalam ingatan kita.
b.    Menghafal Tausyih (Qasidah)
Di dalam bait-bait syair qasidah yang bisa dijadikan sebagai standar lagu-lagu tilawatil Qur`an itu terdapat cabang-cabang  lagu yang cukup lengkap, sehingga dengan menghafal/mengingatnya akan  dapat dengan mudah menerapkan ke dalam ayat-ayat Al-Qur`an.
c.    Dengan Menghafal Lagu Basmalah
Maksudnya adalah menghafal basmalah tiap-tiap lagu awalnya (aslinya) seperti contoh lagu nahawand misalnya jika sudah hafal basmalahnya maka untuk meneruskan kepada nada berikutnya akan lebih mudah. Jadi kuncinya terletak pada basmalahnya.

D.    Nama-Nama Lagu/ Irama Seni Tilawatil Qur’an
Lagu-lagu dalam seni baca Al-Qur`an dibagi menjadi dua bagian. 1. Lagu Pokok. 2. Lagu selingan/lagu cabang, ditambah nama  fariasi dan tingkat-tingkat suara.
1.    Lagu Pokok
Lagu pokok seluruhnya ada 8 (delapan)
1. Lagu Bayyati (Husaini)
2. Lagu Shoba (Maya)
3. Lagu Hijazi (Hijaz)
4. Lagu Nahawand (Iraqi)
5. Lagu Sika
6. Lagu Rasta alan nawa
7. Lagu Jiharka
8. Lagu Banjaka (Rakbi)

2.    Lagu Selingan
Nama lagu selingan/ lagu cabang, dan juga termasuk nama fariasi  adalah :
1.      Syuri                               10.  Murokkab
2.      Ajami (Al-Ajam)            11.  Misri
3.      Mahur (Muhur)              12.  Turki
4.      Bastanjur                        13.  Romi
5.      Kard                               14. Uraq
6.      Kard-Kard                     15. Usyaq
7.      Naqrisy                           16.  Zanjiran (Zinjiron)
8.      Kurd                               17.  Syabir alarros
9.      Noqrosy                         18.  Kurdi

Adapun  tingkat-tingkat suara  adalah :
1.      Qoror (dasar/renda)
2.      Jawab (nawa) (menengah)
3.      Jawabul Jawab (tinggi)

E.     Susunan Lagu Tilawatil Qur’an
1.  LAGU BAYYATI  (HUSAINI) DAN ROSTA ALAN NAWA
Fungsi bacaan syair—syair ini sangat erat kaitannya dengan susunan lagu tilawatil Qur`an, disamping itu juga berguna untuk lebih mempermudah dalam penguasaan lagu-lagu tersebut, dan juga untuk selingan dalam pengajaran tilawatil Qur`an agar terkesan lebih berfariasi dan supaya tidak cepat jemu.
2.  LAGU SHOBA (MAYA)
Lagu Shoba terdiri dari 5 bentuk dengan 3 fariasi yaitu ajami, mahur, dan Bastanjar, sedangkan untuk tingkatan suaranya ada  2 yaitu : jawab dan Jawabul Jawab.
3.  LAGU HIJAZI (HIJAZ)
Lagu hijazi atau hija terdiri dari 7 bentuk adan 4 fariasi yaitu, Kard, Kard-Kurd- Naqrisy dan Kurd, sedangkan bentuk tingkatan suara ada tiga : Jawab, Jawabul Jawab dan Qoror.
4.  LAGU NAHAWAND (IROQI)
Lagu Nahawand terdiri dari 5 bentuk dan dua fariasi/ selingan, yaitu: Nuqrosy dan Murokkab. Ciri-ciri fariasi Nuqrosy adalah bernada rendah (turun) sendangkan fariasi Murokkab bernada tinggi (naik). Adapun tingkat suaranya ada 2 yaitu: Jawab dan Jawabul Jawab.
5.  LAGU SIKA
Lagu Sika terdiri dari 6 bentuk dan 4 fariasi/selingan, yaitu: Misri, Turki, Roml dan Uroq. Sedangkan tingkat suaranya ada 3, Qoror, Jawab dan Jawabul Jawab.
6.  LAGU ROST DAN ROSTA ALAN NAWA
Lagu Rost dan Rosta alan nawa pada bagian ini selalu berhubungan satu sama lainnya, artinya: kalau memulai dengan lagu rost maka mesti dilanjutkan (disambung) dengan Rosta Alan Nawa. Jadi lagu Rost dibagian ini hanya sebagai pembuka saja. Adapun lagu Rost dan Rosta alan nawa terdiri dari 7 bentuk dan 3 fariasi yaitu : Usyaq, Zanjiron, dan Syabir Alarros. Sedangkan tingkat suaranya ada 2 : Jawab dan Jawabul Jawab.
7.  LAGU JIHARKA
Lagu Jiharka terdiri dari 4 bantuk dan 1 fariasi yaitu Kurdi. Sedangkan tingkatan suara ada 2 tingkatan suara  yaitu Jawab dan Jawabul Jawab.
8.  LAGU BANJAKA
Lagu Banjaka/ Rakbi hanya khusus untuk lagu-lagu dalam bacaan tartilul Qur`an dan lagu-lagu nyanyian (Qosidah) saja, dan jarang sekali bahkan hampir tidak pernah sama sekali diterapkan (dipakai) dalam bacaan tilawatil Qur`an. Kemungkinan besar karena lagu tersebut kurang begitu cocok bila dimasukan atau dipraktekan
9.  LAGU BAYYATI (PENUTUP)
Setiap bentuk susunan Lagu Tilawatil Qur`an terutama yang bersifat formal. Selalu diakhiri dengan Lagu Bayyati penutup. Lagu Bayyati penutup terdiri dari 2 bantuk dan 2 tingkatan suara yaitu Jawab dan Jawabul Jawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar