INSTRUMENT DAN PENYUSUNAN KISI-KISI
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Terstruktur Pada
Mata kuliah
Metodologi
Penelitian Kuantitatif

Oleh:kelompok 8
Muhammad Yasin :
2014.1902
Alfadhilatu Ahmad : 2014.1839
Dosen Pembimbing:
Drs. Ilpi
Zukdi, M.Pd
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM
PENGEMBANGAN ILMU
AL-QUR’AN (STAI-PIQ)
SUMATERA BARAT
1438 H / 2016 M
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah melakukan
tes, karena dengan melakukan tes, seorang guru dapat mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.
Dalam penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami kesulitan, karena
dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar soal yang
dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan membingungkan peserta
didik ketika hendak menjawab soal-soal tersebut.
Dalam penyususnan tes prestasi hal yang paling penting yang harus dimiliki
yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk
memudahkan guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan kisi-kisi (tabel
spesifikasi).
INSTRUMENT DAN PENYUSUNAN KISI-KISI
A.
Pengertian Instrumen
Dalam sebuah penelitian ilmiah ada salah satu hal yang harus dipikirkan
yaitu instrumen penelitian atau sering disebut juga dengan alat pengumpul data. Instrumen
penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan suatu alat untuk
memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang
diinginkan dalam penelitian.
Adapun penertian instrument menurut para ahli
antara lain :
1.
Menurut Suharsimi
Arikunto, instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih & digunakan
oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya.
2.
Menurut Ibnu Hajar,
instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter & objektif. Adapun
jenis data yang dimaksud diantaranya:
a.
Data Kuantitatif yaitu jenis data yang
berkaitan dengan jumlah atau kuantitas yang dapat dihitung atau disimbolkan
dengan ukuran-ukuran kuantitas.
b.
Data Kualitatif yaitu jenis data yang
berkaitan dengan nilai kualitas seperti sangat baik, baik, sedang, cukup,
kurang dan lain-lain.
c.
Data nominal, ordinal,
interval atau data rasio.
Instrumen mudah untuk dibayangkan jika apa yang diukur bersifat tangible (jelas).
Dan sulit dibayangkan jika apa yang diukur bersifat intangible (tidak
jelas). Instrumen yang baik harus bersifat valid dan reliabel (ajeg atau dapat
dipercaya).
Instrumen valid ialah instrumen yang dengan tepat mengukur apa yang
harus diukur. Instrumen reliabel jika hasil pengukurannya bersifat
ajeg atau konsisten. Instrumen sebagai alat pengumpul data berperan sangat
penting dalam sebuah penelitian. Karena tanpa instrumen yang baik, maka
tidak mungkin akan memperoleh data yang betul-betul bisa dipercaya, sehingga
dapat mengakibatkan kesimpulan yang salah. Oleh karenanya instrumen penelitian harus ditetapkan secara tepat sehingga
dapat menjawab permasalahan dalam penelitian dan menguji hipotesis.
B.
Jenis-Jenis Instrumen Penelitian
Adapun jenis-jenis instrumen penelitian diantaranya yaitu:
1.
Tes
Merupakan alat ukur
yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
diharapkan, baik secara tertulis maupun secara lisan. Hasil pengukuran ini
lebih banyak digunakan untuk data kuantitatif yang pada umumnya menggunakan
alat ukur data interval sehingga dapat diolah dengan teknik statistika.
2.
Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu
alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui pendapat, tanggapan,
motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Metode
wawancara digunakan jika data yang diperlukan sebagian besar berada dalam benak
pikiran responden. Oleh karenanya, wawancara banyak digunakan dalam studi-studi
persepsi yang bernuansa kualitatif.
3.
Observasi
Banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati. Menurut Sutrisno Hadi, observasi ialah Pengamatan dan
pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.
4.
Kuesioner atau Angket
Merupakan suatu
penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan
umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan
berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek
untuk mendapatkan jawaban atau respons tertulis seperlunya.[2]
5. Dokumentasi – Dokumentasi
Merupakan suatu bentuk pengabadian, arsip ataupun barang-barang peninggalan
yang diabadikan. Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, seperti literatur buku-buku yang relevan, majalah, laporan
kegiatan, catatan harian, notulen rapat, dan beberapa dokumen yang berkaitan
dengan penelitian.
6. Skala Pengukuran
Skala merupakan alat untuk mengukur sikap, nilai,
minat, bakat, perhatian, motivasi, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk
dinilai responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai angka sesuai dengan
kriteria yang dibuat oleh peneliti.[3]
C.
Pengertian Kisi-kisi
Kidi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat kriteria tentang
soal-soal yang diperlukan atau yang
hendak disusun. Kisi-kisi juga dapat diartikan test
blue-print atau table of
specification merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan
tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap
kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal. Tujuan
penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk
dalam menulis soal.
D.
Fungsi Kisi-kisi
1.
Panduan/pedoman dalam
penulisan soal yang hendak disusun
Pedoman penulisan soal meurupakan aspek tepenting
ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa, pedoman tersebut akan menjadi
acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan memudahkan dalam pembuatan
soal.
2. Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
Tes merupakan bahan evaluasi guru terhadap
keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang disampaikan, guru dalam
mengevalusi peserta didik akan memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam
sesuai dengan tujuan pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam
pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan soal-soal
yang sesuai dengan tujuan tes.
3. Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif
sama, dari segi tingkat kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan.
Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk menselaraskan perangkat soal, sehingga
hal ini juga akan mempermudah dalam proses evaluasi. Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
a. Kisi-kisi harus dapat
mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.
b. Komponen-komponennya
diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
E. Penulisan Kisi-kisi
Penulisan kisi-kis soal adalah kerangka dasar yang dipergunakan untuk
penyusunan soal dalam evaluasi proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan
kisi-kisi soal ini, maka seorang guru dengan mudah dapat menyusun soal-soal
evaluasi. Kisi-kisi soal inilah yang memberikan batasan guru dalam menyusun
soal evaluasi.
Dengan kisi-kisi penulisan soal maka tidak akan terjadi penyimpangan tujuan
dan sasaran dari penulisan soal untuk evaluasi penulisan soal. Guru hanya
mengikuti arah dan isi yang diharapkan dalam kisi-kisi penulsan soal yang
dimaksudkan.
Dalam penulisan kisi-kisi soal, guru harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Nama sekolah
Nama sekolah ini menunjukkan tempat penyelenggaraan
pendidikan dan pembelajaran yang akan dievaluasi proses pembelajarannya. Ini
merupakan identitas sekolah.
2. Satuan pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan tingkatan pendidikan
yang menyelenggarakan proses pendidikan dan akan dievaluasi. Satuan pendidikan
ini misalnya SD, SMP, SMA/SMK.
3. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dimaksudkan dalam hal ini adalah
mata pelajaran yang akan dibuatkan kisi-kisi soal dan dievaluasi hasil belajar
anak-anak. Misalnya Matematika.
4. Kelas/semester
Kelas/semester menunjukkan tingkatan yang akan
dievaluasi, dengan menvantumkan kelas atau semsester ini, maka kita semakin
tahu batasan materi yang akan kita jadikan soal evaluasi proses.
5. Kurikulum acuan
Seperti yang kita ketahui model kurikulum di negeri
ini selalu berganti, akhirnya ada tumpah tindih antara kurikulum yang digunakan
dan kurikulum baru. Untuk hal tersebut maka kita informasikan kurikulum yang
digunakan dalam penyusunan kisi-kisi penulisan soal. Misalny, KTSP.
6. Alokasi waktu
Alokasi waktu ini ditulis sebagai penyediaan waktu
untuk penyelesaian soal. Dengan alokasi ini, maka kita dapa memperkirakan kesulitan
soal. Dan jumlah soal yang harus dibuat guru agar anak-anak tidak kehabisan
waktu saat mengerjakan soal.
7. Jumlah soal
Jumlah soal menunjukkan berapa banyak soal yang harus
dibuat dan dikerjakan anak-anak sesuai dengan jatah alokasi waktu yang sudah dikerjakan
untuk ujian bersangkutan. Dalam hal ini guru sudah memperkirakan penggunaan
waktu untk masing-masing soal.
8. Penulis/guru mata pelajaran
Ini menunjukkan identias guru mata pelajaran atau
penulis kisi-kisi soal. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat
kelayakan seseorang dalam penuisan kisi-kisi dan soalnya.
9. Standar kompetensi
Standar kompetensi menunjukan kondis standar yang akan
dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan dan
pembelajaran. Dengan standar kompetensi ini maka guru dan anak didik dapat
mempersiapakan segala yang harus dilakukan.
10. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar menunjukkan hal yang seharusnya
dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran.
Dalam penulisan kisi-kisi soal aspek ini kita munculkan untuk mengevaluasi
tingkat pencapaiannya.
11. Materi pelajaran
Ini menunjukkan semua materi yang diberkan untuk proses pendidikan dan
pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal, aspek ini merupakan batasan isi
dari materi pelajaran yang kita jadikan soal.
12. Indikator soal
Indicator soal menunjukan perkiraan kondisi yang
diambil dalam soal ujian. Indikasi yang bagaimana dari materi pelajaran yang
diterapkan disekolah.
13. Bentuk soal
Bentuk soal yang dimaksudkan adalah subjektif tes atau
objektif tes. Untuk memudahkan kita dalam menyusun soal, maka kita harus
menentukan bentuk yes dalam setiap materi pelajaran yang kita ujikan dalam
proses evaluasi.
14. Nomor soal
Nomor soal menunjukkan urutan soal untuk materi atau
soal yang guru buat. Dal hal ini, setiap standar kompetensi dan kompetensi
dasar, penulisan nomor soal dikisi-kisi penulisan soal tidak selalu
berurutan.guru dapat menulis secara acak. Misalnya, standar kompetensi A dan komptensi dasar A1
dapat saja diletakkan pada nomor 3 dan seterusnya sehingga tidak selalu standar
kompetensi pertama dan kompetensir dasar pertama harus diurutkan di nomor satu.[5]
F. Penentuan dan
Penyebaran Soal
Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal
setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh penilaian akhir semester berikut ini.
Contoh penyebaran butir soal untuk penilaian akhir semester ganjil
|
No.
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
|
Jumlah soal tes tulis
|
Jumlah soal
Praktik
|
|
|
PG
|
Uraian
|
||||
|
1
|
1.1 ............
|
...........
|
6
|
--
|
--
|
|
2
|
1.2 ............
|
...........
|
3
|
1
|
--
|
|
3
|
1.3 ............
|
...........
|
4
|
--
|
1
|
|
4
|
2.1 ............
|
...........
|
5
|
1
|
--
|
|
5
|
2.2 ............
|
...........
|
8
|
1
|
--
|
|
6
|
3.1 ............
|
...........
|
6
|
--
|
1
|
|
7
|
3.2 ...........
|
...........
|
--
|
2
|
--
|
|
8
|
3.3 ..........
|
...........
|
8
|
--
|
--
|
|
Jumlah soal
|
40
|
5
|
2
|
||
G. Format Penulisan Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi penulisan soal [6]
a. Jenis
sekolah :.…………………… Jumlah soal:…………...
b. Mata pelajaran:…………………… Bentuk
soal/tes: ..................
c. Kurikulum:………………………Penyusun: 1.
…………………
2. …………………
d. Alokasi
waktu: ………………………
|
No.
|
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
Kls/
smt
|
Materi
pokok
|
Indikator soal
|
Nomor
soal
|
|
|
Keterangan :
Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang
ada di dalam silabus/kurikulum. Penulis
kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom 6.
KESIMPULAN
Instrumen
penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan suatu alat
untuk memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang
diinginkan dalam penelitian.
Manfaat kisi-kisi
adalah untuk menjamin sampel soal yang baik. Dalam arti mencakup semua pokok
bahasan secara operasional. Agar item-item atau butir-butir tes mencakup
keseeluruhan materi (pokok bahasan atau sub bahasan) secara proporsional, maka
sebelum menulis butir-butir tes terlebih dahulu kita harus membuat kisi-kisi
sebagai pedoman.sebuah kisi-kisi memuat jumlah butir yang harus dibuat untuk
setiap bentuk soal dan setiap pokok bahasan serta untuk setiap aspek kemampuan
yang hendak diukur.
Kisi-kisi
yang baik ialah kisi-kisi yang memenuhi persyaratan berikut:
a. Kisi-kisi harus dapat
mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan secara tepat dan proporsional.
b. Komponen-komponennya
diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
c. Materi yang hendak
ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Djali
Muliono, (2010), Pengkukuran Dalam Bidang Pendidikan Penulis, Jakarta:
Grasindo
Kartini Kartono, (1997), Pengantar Metodologi
Riset Sosial, Jakarta: Remaja Rosda Karya
Nurul Zuriah., (1995), Metodoloi Penelitian Sosial
Dan Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara
Rina
Novia (2010), Super Teacher Super Student, Jakarta: Zikrul Hakim
http://www.slideshare.net/TiaSeptiani/penyusunan-kisi-kisi diakses pada 13 desember 2016 pkl 14:54
WIB
[4] http://www.slideshare.net/TiaSeptiani/penyusunan-kisi-kisi diakses pada 13 desember 2016 pkl 14:54
WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar