Rabu, 13 Desember 2017

METODOLOGI PENELITIAN KUNATITATIF

INSTRUMENT DAN PENYUSUNAN KISI-KISI

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Mata kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif



Oleh:kelompok 8
                                        Muhammad Yasin                  : 2014.1902
                                        Alfadhilatu Ahmad                : 2014.1839


Dosen Pembimbing:
Drs. Ilpi Zukdi, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN (STAI-PIQ)
SUMATERA BARAT

1438 H / 2016 M

PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pembelajaran kegiatan yang paling penting adalah melakukan tes, karena dengan melakukan tes, seorang guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.
Dalam penyusunan soal-soal tes terkadang guru mengalami kesulitan, karena dalam pembuatan soal tersebut diperlukan berbagai pertimbangan agar soal yang dibuat tidak terlalu sulit, terlalu mudah dan membingungkan peserta didik ketika hendak menjawab soal-soal tersebut.
Dalam penyususnan tes prestasi hal yang paling penting yang harus dimiliki yaitu validitas soal-soal yang akan diujikan kepada peserta didik. Untuk memudahkan guru dalam penyusunan tes maka diperlukan pembuatan kisi-kisi (tabel spesifikasi).



INSTRUMENT DAN PENYUSUNAN KISI-KISI
A.    Pengertian Instrumen
Dalam sebuah penelitian ilmiah ada salah satu hal yang harus dipikirkan yaitu instrumen penelitian atau sering disebut juga dengan alat pengumpul data. Instrumen penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan suatu alat untuk memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang diinginkan dalam penelitian.
Adapun penertian instrument menurut para ahli antara lain :
1.      Menurut Suharsimi Arikunto, instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih & digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya.
2.      Menurut Ibnu Hajar, instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter & objektif. Adapun jenis data yang dimaksud diantaranya:
a.       Data Kuantitatif yaitu jenis data yang berkaitan dengan jumlah atau kuantitas yang dapat dihitung atau disimbolkan dengan ukuran-ukuran kuantitas.
b.      Data Kualitatif yaitu jenis data yang berkaitan dengan nilai kualitas seperti sangat baik, baik, sedang, cukup, kurang dan lain-lain.
c.       Data nominal, ordinal, interval atau data rasio.
d.      Data primer atau sekunder.[1]
Instrumen mudah untuk dibayangkan jika apa yang diukur bersifat tangible (jelas). Dan sulit dibayangkan jika apa yang diukur bersifat intangible (tidak jelas). Instrumen yang baik harus bersifat valid dan reliabel (ajeg atau dapat dipercaya).
Instrumen valid ialah instrumen yang dengan tepat mengukur apa yang harus diukur. Instrumen reliabel jika hasil pengukurannya bersifat ajeg atau konsisten. Instrumen sebagai alat pengumpul data berperan sangat penting dalam sebuah penelitian. Karena tanpa instrumen yang baik, maka tidak mungkin akan memperoleh data yang betul-betul bisa dipercaya, sehingga dapat mengakibatkan kesimpulan yang salah. Oleh karenanya instrumen penelitian harus ditetapkan secara tepat sehingga dapat menjawab permasalahan dalam penelitian dan menguji hipotesis.
B.     Jenis-Jenis Instrumen Penelitian
Adapun jenis-jenis instrumen penelitian diantaranya yaitu:
1.      Tes
Merupakan alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan, baik secara tertulis maupun secara lisan. Hasil pengukuran ini lebih banyak digunakan untuk data kuantitatif yang pada umumnya menggunakan alat ukur data interval sehingga dapat diolah dengan teknik statistika.
2.      Wawancara
Wawancara atau interview merupakan salah satu alat pengumpul data yang sangat baik untuk mengetahui pendapat, tanggapan, motivasi, perasaan serta proyeksi seseorang terhadap masa depannya. Metode wawancara digunakan jika data yang diperlukan sebagian besar berada dalam benak pikiran responden. Oleh karenanya, wawancara banyak digunakan dalam studi-studi persepsi yang bernuansa kualitatif.
3.      Observasi
Banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Menurut Sutrisno Hadi, observasi ialah Pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki.
4.      Kuesioner atau Angket
Merupakan suatu penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan suatu daftar pertanyaan berupa formulir-formulir yang diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban atau respons tertulis seperlunya.[2]
5.      Dokumentasi – Dokumentasi
Merupakan suatu bentuk pengabadian, arsip ataupun barang-barang peninggalan yang diabadikan. Dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, seperti literatur buku-buku yang relevan, majalah, laporan kegiatan, catatan harian, notulen rapat, dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
6.      Skala Pengukuran
Skala merupakan alat untuk mengukur sikap, nilai, minat, bakat, perhatian, motivasi, yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai responden dan hasilnya dalam bentuk rentangan nilai angka sesuai dengan kriteria yang dibuat oleh peneliti.[3]

C.     Pengertian Kisi-kisi
Kidi-kisi adalah suatu format atau matriks yang memuat kriteria tentang soal-soal yang diperlukan atau    yang hendak disusun. Kisi-kisi juga dapat diartikan test blue-print atau table of specification merupakan deskripsi kompetensi dan materi yang akan diujikan. Wujudnya adalah sebuah tabel yang memuat tentang perperincian materi dan tingkah laku beserta imbangan/proporsi yang dikehendaki oleh penilai. Tiap kotak diisi dengan bilangan yang menunjukkan jumlah soal. Tujuan penyusunan kisi-kisi adalah untuk menentukan ruang lingkup dan sebagai petunjuk dalam menulis soal.
D.    Fungsi Kisi-kisi
1.      Panduan/pedoman dalam penulisan soal  yang hendak disusun
Pedoman penulisan soal meurupakan aspek tepenting ketika guru hendak memberikan soal kepada siswa, pedoman tersebut akan menjadi acuan bagi guru dalam penulisan soal sehingga akan memudahkan dalam pembuatan soal.
2.      Penulis soal akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
Tes merupakan bahan evaluasi guru terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran yang disampaikan, guru dalam mengevalusi peserta didik akan memberikan soal tes evaluasi yang bermacam-macam sesuai dengan tujuan pencapaian evalusi terhadap pembelajaran tertenu. Dalam pembuatan soal yang menggunakan kisi-kisi, penulis akan menghasilkan soal-soal yang sesuai dengan tujuan tes.
3.      Penulis soal yang berbeda akan menghasilkan perangkat soal yang relatif sama, dari segi tingkat kedalamannyas segi cakupan materi yang ditanyakan.
Penulisan kisi-kisi berfungsi untuk menselaraskan perangkat soal, sehingga hal ini juga akan mempermudah dalam proses evaluasi. Kisi-kisi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:
a.       Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan  secara tepat dan proporsional.
b.      Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
c.       Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.[4]
E.     Penulisan Kisi-kisi
Penulisan kisi-kis soal adalah kerangka dasar yang dipergunakan untuk penyusunan soal dalam evaluasi proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan kisi-kisi soal ini, maka seorang guru dengan mudah dapat menyusun soal-soal evaluasi. Kisi-kisi soal inilah yang memberikan batasan guru dalam menyusun soal evaluasi.
Dengan kisi-kisi penulisan soal maka tidak akan terjadi penyimpangan tujuan dan sasaran dari penulisan soal untuk evaluasi penulisan soal. Guru hanya mengikuti arah dan isi yang diharapkan dalam kisi-kisi penulsan soal yang dimaksudkan.
Dalam penulisan kisi-kisi soal, guru harus memperhatikan hal-hal berikut :
1.      Nama sekolah
Nama sekolah ini menunjukkan tempat penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang akan dievaluasi proses pembelajarannya. Ini merupakan identitas sekolah.
2.      Satuan pendidikan
Satuan pendidikan menunjukkan tingkatan pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan dan akan dievaluasi. Satuan pendidikan ini  misalnya SD, SMP, SMA/SMK.
3.      Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang dimaksudkan dalam hal ini adalah mata pelajaran yang akan dibuatkan kisi-kisi soal dan dievaluasi hasil belajar anak-anak. Misalnya Matematika.
4.      Kelas/semester
Kelas/semester menunjukkan tingkatan yang akan dievaluasi, dengan menvantumkan kelas atau semsester ini, maka kita semakin tahu batasan materi yang akan kita jadikan soal evaluasi proses.
5.      Kurikulum acuan
Seperti yang kita ketahui model kurikulum di negeri ini selalu berganti, akhirnya ada tumpah tindih antara kurikulum yang digunakan dan kurikulum baru. Untuk hal tersebut maka kita informasikan kurikulum yang digunakan dalam penyusunan kisi-kisi penulisan soal. Misalny, KTSP.
6.      Alokasi waktu
Alokasi waktu ini ditulis sebagai penyediaan waktu untuk penyelesaian soal. Dengan alokasi ini, maka kita dapa memperkirakan kesulitan soal. Dan jumlah soal yang harus dibuat guru agar anak-anak tidak kehabisan waktu saat mengerjakan soal.
7.      Jumlah soal
Jumlah soal menunjukkan berapa banyak soal yang harus dibuat dan dikerjakan anak-anak sesuai dengan jatah alokasi waktu yang sudah dikerjakan untuk ujian bersangkutan. Dalam hal ini guru sudah memperkirakan penggunaan waktu untk masing-masing soal.
8.      Penulis/guru mata pelajaran
Ini menunjukkan identias guru mata pelajaran atau penulis kisi-kisi soal. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tingkat kelayakan seseorang dalam penuisan kisi-kisi dan soalnya.
9.      Standar kompetensi
Standar kompetensi menunjukan kondis standar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dengan standar kompetensi ini maka guru dan anak didik dapat mempersiapakan segala yang harus dilakukan.
10.  Kompetensi dasar
Kompetensi dasar menunjukkan hal yang seharusnya dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal aspek ini kita munculkan untuk mengevaluasi tingkat pencapaiannya.
11.  Materi pelajaran
Ini menunjukkan semua materi yang  diberkan untuk proses pendidikan dan pembelajaran. Dalam penulisan kisi-kisi soal, aspek ini merupakan batasan isi dari materi pelajaran yang kita jadikan soal.
12.  Indikator soal
Indicator soal menunjukan perkiraan kondisi yang diambil dalam soal ujian. Indikasi yang bagaimana dari materi pelajaran yang diterapkan disekolah.
13.  Bentuk soal
Bentuk soal yang dimaksudkan adalah subjektif tes atau objektif tes. Untuk memudahkan kita dalam menyusun soal, maka kita harus menentukan bentuk yes dalam setiap materi pelajaran yang kita ujikan dalam proses evaluasi.
14.  Nomor soal
Nomor soal menunjukkan urutan soal untuk materi atau soal yang guru buat. Dal hal ini, setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar, penulisan nomor soal dikisi-kisi penulisan soal tidak selalu berurutan.guru dapat menulis secara acak. Misalnya,  standar kompetensi A dan komptensi dasar A1 dapat saja diletakkan pada nomor 3 dan seterusnya sehingga tidak selalu standar kompetensi pertama dan kompetensir dasar pertama harus diurutkan di nomor satu.[5]
F.      Penentuan dan Penyebaran Soal
Sebelum menyusun kisi-kisi dan butir soal perlu ditentukan jumlah soal setiap kompetensi dasar dan penyebaran soalnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh penilaian akhir semester berikut ini.
Contoh penyebaran butir soal untuk penilaian akhir semester ganjil

No.

Kompetensi
Dasar

Materi
Jumlah soal tes tulis
Jumlah soal
Praktik
PG
Uraian
1
1.1 ............
...........
6
--
--
2
1.2 ............
...........
3
1
--
3
1.3 ............
...........
4
--
1
4
2.1 ............
...........
5
1
--
5
2.2 ............
...........
8
1
--
6
3.1 ............
...........
6
--
1
7
3.2 ...........
...........
--
2
--
8
3.3 ..........
...........
8
--
--
Jumlah soal
40
5
2
                                                      
G.    Format Penulisan Kisi-kisi Soal
Kisi-kisi penulisan soal [6]
a.       Jenis sekolah :.……………………  Jumlah soal:…………...
b.      Mata pelajaran:…………………… Bentuk soal/tes: ..................
c.       Kurikulum:………………………Penyusun: 1.  …………………
2.  …………………
d.      Alokasi waktu: ………………………                                  
No.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kls/
smt
Materi
pokok
Indikator soal
Nomor
soal






Keterangan :
Isi pada kolom 2, 3. 4, dan 5 adalah harus sesuai dengan pernyataan yang ada di dalam silabus/kurikulum. Penulis kisi-kisi tidak diperkenankan mengarang sendiri, kecuali pada kolom 6.


KESIMPULAN
Instrumen penelitian atau Alat Pengumpul Data (APD) merupakan suatu alat untuk memperoleh data. Alat ini harus dipilih sesuai dengan jenis data yang diinginkan dalam penelitian.
Manfaat kisi-kisi adalah untuk menjamin sampel soal yang baik. Dalam arti mencakup semua pokok bahasan secara operasional. Agar item-item atau butir-butir tes mencakup keseeluruhan materi (pokok bahasan atau sub bahasan) secara proporsional, maka sebelum menulis butir-butir tes terlebih dahulu kita harus membuat kisi-kisi sebagai pedoman.sebuah kisi-kisi memuat jumlah butir yang harus dibuat untuk setiap bentuk soal dan setiap pokok bahasan serta untuk setiap aspek kemampuan yang hendak diukur.
Kisi-kisi yang baik ialah kisi-kisi yang memenuhi persyaratan berikut:
a.       Kisi-kisi harus dapat mewakili isi silabus/kurikulum atau materi yang telah diajarkan  secara tepat dan proporsional.
b.      Komponen-komponennya diuraikan secara jelas dan mudah dipahami.
c.       Materi yang hendak ditanyakan dapat dibuatkan soalnya.


DAFTAR PUSTAKA
Djali Muliono, (2010), Pengkukuran Dalam Bidang Pendidikan Penulis, Jakarta: Grasindo
Kartini Kartono, (1997), Pengantar Metodologi Riset Sosial, Jakarta: Remaja Rosda Karya
Nurul Zuriah., (1995), Metodoloi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara
Rina Novia (2010), Super Teacher Super Student, Jakarta: Zikrul Hakim
http://www.slideshare.net/TiaSeptiani/penyusunan-kisi-kisi diakses pada 13 desember 2016 pkl 14:54 WIB




[1] Nurul Zuriah., (1995), Metodoloi Penelitian Sosial Dan Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, h. 168
[2] Kartini Kartono, (1997), Pengantar Metodologi Riset Sosial, Jakarta: Remaja Rosda Karya, h.200.
[3] Nurul Zuriah., (1995), Ibid, h. 172-191
[4] http://www.slideshare.net/TiaSeptiani/penyusunan-kisi-kisi diakses pada 13 desember 2016 pkl 14:54 WIB
[5] Djali Muliono, (2010), Pengkukuran Dalam Bidang Pendidikan Penulis, Jakarta: Grasindo. h. 165
[6] Rina Novia (2010), Super Teacher Super Student, Jakarta: Zikrul Hakim, h. 157

Tidak ada komentar:

Posting Komentar