MENGEMBANGKAN ASUMSI DALAM PENELITIAN KUALITATIF
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
METODE PENELITIAN KUALITATIF
DisusunOleh : Kelompok 2
Alfadilatu Ahmad 2014.1839
Sahlul
Munawir 2014.1
Dosen Pembimbing
:
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU
AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT
2017
M/1438
H
PENDAHULUAN
Semenjak kita duduk di
bangku kuliah di Perguruan Tinggi, dalam tugas akhirnya, kita diwajibkan untuk
membuat suatu karya tulis ilmiah yang disebut dengan skripsi. Saat itulah
secara teoritik dan pragmatik kita mengetahui dan terjun langsung ke dalam
dunia peneilitian. Penelitian yang kita lakukan didasari atas rasa
keinginantahuan kita sebagai manusia terhadap suatu hal. Rasa ingin tahu
manusia merupakan nalar piker yang di miliki manusia. Otak manusia
mempunyai kemampuan untuk menerima, mengorganisasikan dan menyimpan data, lebih
besar dari sekedar kemampuan mempertahankan hidup saja.
Dari rasa keingintahuan manusia inilah
akan timbul upaya untuk melakukan suatu penelitian, dan dalam penelitian inilah
akan tercipta suatu asumsi dasar dan sebuah hipotesis.disinilah kami sebagai
pemakalah akan mencoba menguraikan tentang asumsi dan hipotesis penelitian.
Kami berharap semoga dengan adanya makalah kami ini akan menambahkan khasanah
keilmuan bagi kita semua, amien.
PEMBAHASAN
A.
Asumsi
Asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya
oleh peneliti berdasarkan berbagai sumber, yang akan dijadikan dasar untuk
membuat hipotesis yang harus dirumskan secara jelas. Dalam penelitian ilmiah
peneliti harus memberikan asumsi tentang kedudukan masalahnya, karena asumsi
akan menjadi landasan teori dalam laporan hasil penelitian. Asumsi atau
postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh
peneliti. Sebelum mengumpulkan data asumsi perlu dirumuskan secara jelas, hal
ini disebabkan karena :
1.
Asumsi adalah tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti.
2.
Asumsi digunakan untuk mempertegas variabel.
3.
Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis.
Untuk merumuskan
suatu asumsi yang baik ada empat hal yang harus dilakukan :
1.
Peneliti harus banyak membaca buku, jurnal, buletin dan hasil penelitian yang
ber hubungan dengan masalah yang diteliti.
2.
Mencari informasi dari berbagai sumber.
3.
Berkunjung ketempat yang akan diteliti.
4.
Mengadakan pendugaan, mengabstraksi berdasarkan pengetahuan yang dimiliki.[1]
1. Prinsip
Kesinambungan
Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah
prinsip kontinuitas. Dengan prinsip kesinambungan dimaksudkan di sini bahwa evaluasi
hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara
teratur dan sambung menyambung dari waktu ke waktu.
B.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis adalah kesimpulan sementara
atas masalah penelitian.[2]
Kemudian jika dilihat dari susunan kata, Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu
“hypo” yang artinya dibawah, dan “thesa” yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis
kemudian di Indonesia disesuaikan dengan ejaan bahasa indonesia menjadi
hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.[3]
Hipotesis adalah penjelasan (jawaban)
sementara terhadap masalah penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku,
fenomena, peristiwa tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi.[4]
C.
Seluk-Beluk
Dalam Hiotesis
1.
Perumusan hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan
langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori
dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian
harus merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering
tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif,
tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis.
Selanjutnya hipotesis akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif.
Dalam suatu penelitian, dapat terjadi
ada hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang
dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian
tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa
jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini
dinamakan hipotesis kerja. Sebagai lawannya adalah hipotesis nol (nihil).
Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan
hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya.[5]
Kemudian Perumusan hipotesis hendaklah mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
a.
Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara hububgan maupun perbedaan.
b.
Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif atau pernyataan.
c.
Hipotesis hendaklah diumuskan secara jelas dan padat.
d.
Hipotesis hendakllah dapat diuji.[6]
2.
Bentuk-bentuk hipotesis :
a.
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Deskriptif merupakan jawaban
sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel
mandiri.
b.
Hipotesis Komparatif
Hipotesis
Komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah komparatif.
Pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda,
atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda.
c.
Hipotesis Assosiatif
Hipotesis
Assosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu
yang menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.[7]
3.
Jenis-jenis hipotesis:
Ada
dua jenis hipotesis yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu:
a.
Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (ha). Hipotesis kerja menyatakan
adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua
kelompok. Rumusan hipotesis kerja:
1)
Jika…………….maka………..
Contoh:
jika orang banyak makan, maka berat badannya akan naik.
2)
Ada perbedaan antara……dan…..
Contoh:
Ada perbedaan antara orang kaya dan orang miskin dalam berpakaian.
3)
Ada pengaruh…………terhadap…………
Contoh:
Ada pengaruh makanan terhadap berat badan.
b.
Hipotesis Nol (null hypotheses )
Hipotesis nol sering disebut sebagai
hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat
statistik, yaitu dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak
adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak ada pengaruh variabel X dan Y.
Rumusan hipotesis nol:
1)
Tidak ada perbedaan antara………….dengan…………..
Contoh:
Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan mahasiswa tingkat II dalam
disipsin kuliah.
2)
Tidak ada pengaruh…………..terhadap ……………
Contoh:
Tidak adak pengaruh jarak dari rumah ke sekolah terhadap kerajinan mengikuti
kuliah.[8]
Ada
tiga (3) jenis asumsi, antara lain :
1.
Aksioma, yaitu suatu pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan pembuktian
karena kebenarannya sudah membuktikan sendiri. Misalnya, “Keseluruhan itu lebih
besar daripada tiap bagiannya”.
2.
Postulat, yaitu suatu pernyataan yang dimintakan persetujuan umum tanpa
pembuktian atau suatu fakta yang hendaknya diterima saja sebagaimana adanya.
Postulat biasa diajukan untuk menyamakan pengertian suatu istilah atau ungkapan
dalam suatu argument, sementara dilangsungkan pembahasan mengenai suatu masalah
tertentu. Misalnya, “Kurangnya motivasi belajar siswa merupakan faktor
penting yang mendorong kemalasan siswa mempelajari bahasa Arab.”
3.
Pangkal pendapat (premise) tersamar dalam suatu entimen (enthymene) ordo
pertama atau kedua. Entimen ordo pertama adalah suatu silogisme yang
pangkal pendapat pertama tersirat. Suatu silogisme yang pangkal pendapat
pendamping (perantara) tersirat adalah entimen ordo kedua.
4.
Menguji hipotesis:
Untuk dapat menguji hipotesis, si
peneliti menentukan sampel, alat (instrumen), rancangan penelitian, dan
prosedur yang memungkin si peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan.
Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis sedemikian rupa sehingga peneliti
dapat menentukan tingkat validitas dari hipotesis. Menguji hipotesis untuk
mengetahui variabel-variabel mana yang berhubungan sama pentingnya dengan
mengetahui variabel-variabel mana yang tidak berhubungan.[9]
5.
Manfaat hipotesis penelitian
Hipotesis dalam suatu penelitian sangat
penting untuk memandu penelitian. Manfaatnya dapat dirinci sebagai berikut :
a.
Memberikan arah yang tegas bagi perumusan tujuan penelitian.
b.
Membantu menentukan arah yang harus ditempuh bagi pembatasan ruang lingkup
(skope) penelitian.
c.
Membantu mengarahkan metodologi atau cara-cara kerja mengumpulkan data,
pengolahan data serta analisisnya.
d.
Mencegah terjadinya suatu penilitian yang tak terarah dan menghindarkan cara
pengumpulan data yang tak relevan dengan masalah yang diteliti.[10]
KESIMPULAN
Dari ketrangan dalam makalah diatas kami
sebagai pemakalah dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
Asumsi didefenisikan sebagai hasil
abstraksi pemikiran yang oleh peneliti dianggap benar dan dijadikan sebagai pijakan
untuk mengkaji satu atau beberapa gejala.
Hipotesis adalah penjelasan (jawaban)
sementara terhadap masalah penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku,
fenomena, peristiwa tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi.
Peneliti bukan membuktikan hipotesisnya tapi mengumpulkan data yang mendukung
atau menolak hipotesis tersebut. Adapun seluk beluk dalam hipotesis yaitu
meliputi: perumusan hipotesis, jenis-jenis hipotesis, menguji hipotesis, dan
manfaat dari hipotesis.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Proedur
Penelitian Suatu Pendekaan Praktik,. Jakarta: PT RINEKA PUSTAKA
Machfoed, Ircham. 2013. Metodologi
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Yogyakarta: Fitramaya
Pohan, Rusdin. 2007. Metodologi Penelitian
Pendidikan. Yogyakarta : Lanarka Publisher
http://marabpisurya.blogspot.com/2010/05/resume-asumsi-dan-hipotesis.html
http://tpikipmataram.wordpress.com/2013/09/17/kuliyah-online/
[1]http://abdullahasmidar.blogspot.co.id/2011/12/konsep-variabel-proposisi-asumsidan.html05/03/2017
[2]
Rusdin
Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta : Lanarka Publisher,
2007), Hlm. 31.
[3]
Suharsimi
Arikunto, Proedur Penelitian Suatu Pendekaan Praktik, (Jakarta: PT RINEKA
PUSTAKA, 2006). Hlm. 71.
[4]
http://marabpisurya.blogspot.com/2010/05/resume-asumsi-dan-hipotesis.html
[5]
http://abdullahasmidar.blogspot.com/2011/12/konsep-variabel-proposisi-asumsidan.html
[6]
Ircham Machfoed, Metodologi
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif, (Yogyakarta: Fitramaya, 2013), Hlm.
21.
[7]
http://abdullahasmidar.blogspot.com/2011/12/konsep-variabel-proposisi-asumsidan.html
[8] Suharsimi Arikunto, Proedur
Penelitian Suatu Pendekaan Praktik, (Jakarta: PT RINEKA PUSTAKA, 2006). Hlm.
73-74
[9]
http://marabpisurya.blogspot.com/2010/05/resume-asumsi-dan-hipotesis.html
[10] Rusdin Pohan, Metodologi
Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta : Lanarka Publisher, 2007), Hlm. 32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar