Rabu, 13 Desember 2017

METODE PERHAKIMAN MTQ

MUSABAQAH CABANG TILAWATIL AL-QUR’AN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
METODE PERHAKIMAN MTQ
                                                                                                             


Oleh : Kelompok
Alfadilatu Ahmad     2014.1839
                                                Samiin                        2014.1872

Dosen Pembimbing :


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT

2016 M/1437 H

PEMBAHASAN

A.  Manajemen musabaqah
1.    Ketentuan khusus
a.    Pengertian
Musabaqah Tilawatil al-Qur’an adalah suatu cabang jenis lomba membaca al-Qur’an dengan bacaaan mujawwad dan murattal, yaitu bacaan al-Qur’an yang mengandung nilai ilmu membaca , seni baca dan adab membaca menurut pedoman yang telah ditentukan.
b.    Golongan musabaqah
Cabang tilawah al-Qur’an terdiri atas 6 golongan yang bisa diikuti oleh peserta pria (Qori’) dan peserta wanita (Qori’ah), yaitu :
1)   Golongan Tartil al-Qur’an
2)   Golongan Anak-anak
3)   Golongan Remaja
4)   Golongan Dewasa
5)   Golongan Cacat Netra(Canet)
6)   Golongan Qira’atus Sab’ah Mujawwad
7)   Golongan Qira’atus Sab’ah Murattal
c.    Peserta musabaqah
1)   Peserta musabaqah cabang tilawah al-Qur’an adalah Qori/Qori’ah yang memenuhi kenentuan umum dengan persyaratan umur sebagai berikut:
a)    Golongan Tartil al-Qur’an, umur maksimal 10 tahun 11 bulan 29 hari
b)   Golongan Anak-anak, umur maksimal 13 tahun 11 bulan 29 hari
c)    Golongan Remaja, umur maksimal 19 tahun 11 bulan 29 hari
d)   Golongan Dewasa, umur maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari
e)    Golongan Cacat Netra(Canet), umur maksimal  44 tahun 11 bulan 29 hari


f)    Golongan Qira’atus Sab’ah Mujawwad, umur maksumal 44 tahun 11 bulan 29 hari
g)   Golongan Qira’atus Sab’ah Murattal, umur maksimal 19 tahun 11 bulan 29 hari
2)   Ketentuan umur untuk semua golongan di atas terhitung sejak hari pertama /pembukaan pelaksanaan MTQ/STQ.
d.   Qira’ah
Qira’ah cabang tilawah yang digunakan adalah Qira’ah Imam ‘Ashim riwayat Hafsh-Thariq al-Syatibiyyah dengan maratabat mujawwad.
e.    Maqra’
1)      Maqra’ adalah ayat-ayat al-Qur’an yang harus dibaca oleh peserta dalam pelaksanaan musabaqah yang ditetapkan oleh LPTQ untuk semua peserta MTQ/STQ, baik pada babak penyisihan maupun babak final.
2)      Maqra’ untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun dalam babak final ditentukan sebagai berikut:
a)      Golongan Tartil al-Qur’an                            : Juz 1 s/d Juz 10
b)      Golongan Anak-Anak                                  : Juz 1 s/d Juz 10
c)      Golongan Remaja                                         : Juz 1 s/d Juz 20
d)     Golongan Dewasa                                        :Juz 1 s/d Juz 30
e)      Golongan Cacat Netra                                  : Juz 1 s/d Juz 30
f)       Golongan Qira’atus Sab’ah Murattal            : Juz 1 s/d Juz 15
g)      Golongan Qira’atus Sab’ah Mujawwad       : Juz 1 s/d Juz 30

f.     Waktu musabaqah
Musabaqah cabang Tilawah al-Qur’an dilaksanakan pada pagi, siang , sore dan malam hari.
2.    Perangkat Musabaqah
a.       Tempat
b.      Di arena terbuka
3.    Pelaksanaan Musabaqah
a.       Tahap Persiapan
1)      Persiapan musabaqah yang dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor, serta penjadwalan tampil peserta adalah sebagai mana tercantum dalam ketentuan umum.
2)      Pada saat pendaftaran, peseta golongan Cacat Netra menyerahkan 3 maqra hafalan dan melaporkan 3 maqra’ bagi yang akan membaca al-Qur’an braille.
b.      Tahap Pelaksanaan
1)      Babak Penyisihan
a)      Penentuan Maqra’
Penentuan maqra’ peserta yang akan tampil dilakukan sebagai berikut :
(1)   Peserta dewasa, ketika akan naik mimbar tilawah.
(2)   Peserta Tartil, Anak-anak dan Remaja, 16 jam sebelum tampil.
(3)   Peserta cacat netra yang mempergunakan al-Qur’an Braille supaya melaporkan pada saat pendaftaran dan maqranya akan ditentukan oleh panitia dan diserahkan kurang lebih 16 jam sebelum acara.
(4)   Peserta Cacat Netra yang akan tampil secara hafalan, 30 menit sebelum acara penempilan pada hariyang bersangkutan.ditentukan salah satu tiga maqra yang dilaporkan pada waktu pendafataran.
b)      Penampilan
Penampilan peserta musabaqah dilaksanakan sebagai berikut:
(1)   Giliran Tampil
(a)    Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran.
(b)   Penentuan giliran (urutan membaca) paa penampilan harian dilaksanakan 30 menit sebelum musabaqah dimulai.
(c)    Penampilan peserta dewasa diselingi dengan pembacaan saritilawah.
(d)   Ketentuan penampilan adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.
(2)   Lama Penampilan
Lama penampilan bagi setiap peserta adalah lama membaca sebagai berikut:
(a)    Golongan Tartil
(penyisihan dan final) : 5- 7 menit
(b)   Golongan Remaja dan Cacat Netra
(penyisihan dan final) : 7- 8 menit
(c)    Golongan dewasa
(penyisihan) : 9- 10 menit
(final)           : 10- 12 menit

(3)   Cara Tampil
(a)    Peserta musabaqah cabang tilawah, tampil dengan dengan cara membaca melalui mushaf, baik babak penyisihan maupun babak final.
(b)   Tanda persiapan, mulai, persiapan akhir dan selesainya waktu diatur oleh Majelis Hakim (pengatur lampu isyarat).
c)      Penentuan Finalis
Finalis diputuskan oleh Majelis Hakim melalui rapat Majelis.
d)     Pengumuman finalis dilaksanakan oleh dewan hakim.
2)      Babak Final
a)      Penentuan Maqra’
Penentuan maqra’ bagi semua golongan yang akan tampil sebagai berikut:
(1)   Maqra’ golongan dewasa diberikan 4 jam sebelum Peserta naik mimbar.
(2)   Maqra’ golongan remaja diberikan 10 menit sebelum naik mimbar.
(3)   Maqra’ golongan anak-anak dan tartil diberikan 30 menit sebelum naik mimbar.
(4)   Maqra’ golongan cacat netra :
(a)    Menyerahkan 3 maqra’ hafalan selain yang telah dibaca pada babak penyisihan selambat-lambatnya 4 jam sebelum tampil dan maqra’ yang akan dibaca ditentukan 30 menit sebelum naik mimbar.
(b)   Finalis yang akan tampil dengan membaca Mushaf Braille agar melaporkan kepada panitia selambat-lambatnya 5 jam sebelum tampil dan maqra’ yang akan dibaca ditentukan 30 menit sebelum naik mimbar.

b)      Penampilan
(1)   Cara penampilan (giliran dan lama tampil) peserta pada nanak final sama dengan cara penampilan pada babak penyisihan.
(2)   Penampilan finalis Golongan Dewasa dilaksanakan bersama-sama dengan penampilan finalis golongan Qira’at Mujawwad.
(3)   Penampilan peserta dewasa deselingi dengan pembacaan sari tilawah.
c)      Penentuan Qari/Qari’ah terbaik ditetapkan oleh sidang Pleno Hakim.
d)     Pengumuman Qari/Qari’ah terbaik dilaksanakan oleh Ketua Dewan Hakim.




B.  Manajemen Perhakiman
1.      Norma Penilaian
Norma penilaian Cabang Tilawah al-Qur’an adalah ketentuan-ketentuan penilaian yang diterapkan dalamperhakiman cabang Tilawah al-Qur’an, baik yang berhubungan dengan bidang dan materi penilaian maupun yang berkaitan dengan teknis penilaian, yang meliputi:
a.       Bidang penilaian dan materi yang dinilai untuk golongan mujawwad
1)      Bidang Tajwid meliputi :
a)      Makhraj al-huruf
b)      Shifat al-huruf
c)      Ahkam al-huruf
d)     Ahkam al-mad wa al-qashar
Nilai maksimal 30
2)      Bidang Fashahah meliputi :
a)      Ahkam al-waqf wa al-ibtida’
b)      Mura’at al-huruf wa al-harakat
c)      Mura’at al-kalimat wa al-ayat
Nilai maksimal 30
3)      Bidang Lagu meliputi :
a)      Lagu pertama dan penutup
b)      Jumlah lagu
c)      Peralihan, keutuhan dan tempo lagu
d)     Irama dan gaya
e)      Variasi
Nilai masing-masing 5, nilai maksimal 25
4)      Bidang Suara meliputi :
a)      Vokal dan keutuhan suara
b)      Kejernihan/kebeningan suara
c)      Kehalusan/kelembutan
d)     Keserasian nada
e)      Pengaturan napas
b.      Bidang penilaian dan materi yang dinilai untuk golongan Murattal
1)      Bidang Tajwid
a)      Makhraj al-huruf
b)      Shifat al-huruf
c)      Ahkam al-huruf
d)     Ahkam al-mad wa al-qashar
Nilai maksimal 40
2)      Bidang Fashahah
a)      Ahkam al-waqf wa al-ibtida’
b)      Mura’at al-huruf wa al-harakat
c)      Mura’at al-kalimat wa al-ayat
Nilai maksimal 30



3)      Irama dan Suara
a)      Suara
b)      Irama dan Variasi (lagu)
c)      Tempo bacaan dan pengaturan nafas
Nilai maksimal 30
c.       Kriteria Kesalahan
1)      Bidang Tajwiddan Fashahah
a)      Kesalahan Jali
Seperti
-          Pengucapan huruf tha’ dibaca ta, siratha dibaca shirata
-          Perubahan harakat kasrah dibaca fathah
Seperti : iqtaraba dibaca aqtaraba
-          Perubahan harakat fathah dibaca dhammah
Seperti : an’amta dibaca an’amtu
b)      Kesalahan Khafi
Kesalahan khafi terbagi dua bagian :
(1)   Kesalahan Khafi yang hanya diketahui oleh Ulama Qira’at (Teority), seperti :
-          Meninggalkan idgham, izhhar, ikhfa’, iqlab, dll.
-          Meniposkan yang seharusnya tebal dan sebaliknya, wakaf dengan harakat yang sempurna, dll.
(2)   Kesalahan Khafi yang hanya diketahui oleh orang-orang yang mahir (prakisi) dalam qira’at, seperti :
-          Menggetar-getarkan huruf Ra’
-          Menebalkan huruf Lam dan mencampurkannya dengan ghunnah.
-          Memdemonstrasikan nafas panjang tanpa menghiraukan norma wakaf wa al-ibtida’
-          Membaca harakat Dhammah, Fathah atau Kasrah tidak sempurna
-          Dan lain-lain.
-           
2)      Bidang Lagudan Suara
a)      Lagu yang dipergunakan dengan cabang Tilawah al-Qur’an adalah lagu-lagu Arabi yang sudah masyhur dikalangan para Qari/Qari’ah seperti Bayyati/Husaini, Hijaz, Sika, dan lain-lain dengan segala variasinya.
b)      Jumlah lagu yang harus dibawakan oleh golongan dewasa dan remaja minimal empat jenis lagu lengkap, baik cabang-cabangnya maupun variasinya pada babak penyisihan dan babak final.
c)      Jumlah lagu yang harus dibawakan oleh golongan anak-anak dan cacat netra minimal tiga jenis lagu, lengkap dengan cabang-cabangnya maupun variasinya pada babak penyisihan dan babak final.
d)     Lagu pertama harus dimulai dengan lagu Bayyati/Husaini yang dibawakan dengan minimal 3 tangga nada : 1) Qarar 2) Jawab dan 3) Jawabul Jawab, setelah itu baru pindah kepada jenis lagu yang lain. Dan sebagi lagu penutup, juga harus ditutup dengan lagu Bayyati/Husaini. Ketentuan ini berlaku, baik babak penyisihan maupun babak final.
e)      Kesalahan dalam bidang suara :
(1)   Suara kasar, pecah atau parau
(2)   Suara lemah dan tidak mampu tinggi
(3)   Suara sumbang
(4)   Suara sengau/khaisyum
(5)   Tangga nada yang tidak konsisten (berubah-ubah)
(6)   Pengaturan nafas yang tidak terkendali.
f)       Macam-macam kesalahan dalam bidang lagu:
(1)   Jumlah lagu kurang dari batas minimum.
(2)   Peralihan lagu tidak serasi, keutuhan yang tidak jelas dan tempo lagu yang cepat atau lambat.
(3)   Irama, gaya dan variasi lagu yang tidak indah.
(4)   Tempo bacaan dari awal sampai akhir tidak konsisten.
(5)   Tidak membawakan jenis lagu secara lengkap atau kurang sempurna.
d.      Cara Penilaian
1)      Bidang Tajwid dan Fashahah
a)      Jumlah angka nilai bidang Tajwid dan Fashahah masing-masing maksimal 30 point.
b)      Kesalahan jali satu kali dikurangi 3 point dan seterusnya.
c)      Kesalahan khafi satu kali, nilai dikurangi 1 point dan seterusnya.
d)     Setiap bacaan yang terdapat kesalahan jali ayau khafi, dihitung sebagai satu kesalahan, walaupun bacaan tersebut diulang dengan benar. Nilai harus dikurangi sesuai dengan jumlah dan bentuk kesalahan (jali atau khafi).
e)      Kesalahan jali atau khafi yang sama seperti sebelumnya tetap dianggap sebagai suatu kesalahan baru dan nilainya dikurangi 3 point bila tergolong salah jali dan 1 point bila salah khafi.
f)       Kesalahan pada Mura’at al Kalimat, yaitu menambah atau meninggalkan kata / kalimah, dikurangi 3x kesalahan jali. Dan kesalahan pada Mura’at al-Ayat yaitu menambah atau lebih dari 2 kalimah dikurangi 5x kesalahan jali.
g)      Nilai akhir adalah nilai maksimal dikurangi jumlah kesalahan.
2)      Bidang Suara dan Lagu
a)      Jumlah angka maksimal bidang suara adalah 15 point, sedangkan angka minimal 5 point baik untuk penyisihan maupun untuk babak final dengan perincian sebagai berikut:
No.
Materi yang dinilai pada Bidang Suara
Maksi-mal
Mini-mal
Keterangan
1.
Vokal dan keutuhan suara
3
1

2.
Kejernihan/kebeningan
3
1

3.
Kehalusan/kelembutan
3
1

4.
Kenyaringan
3
1

5.
Pengaturan napas
3
1

Jumlah
15
5

b)      Jumlah angka maksimal bidang lagu adalah 25 point, sedangkan minimal 5 point untuk babak penyisihan dan babak final dengan perincian sebagai berikut:
No
Materi yang dinilai pada Bidang Lagu
Babak Penyisihan
Babak Final
Ket.
Maks
Min
Maks
Min

1.
Lagu pertama dan penutup
5
1
5
1
2.
Jumlah lagu
5
1
5
1
3.
Peralihan, Keutuhan dan Tempo lagu
5
1
5
1
4.
Irama dan Gaya
5
1
5
1
5.
Variasi
5
1
5
1
Jumlah
25
5
25
5
c)      Penilaian dilakukan dengan mengurangi 1 point pada setiap kesalahan. Kecuali apabila jumlah lagu kurang dari batas minimum, maka dikurangi 3 point untuk setiap kekurangan 1 jenis lagu.
d)     Jika peserta menambah ayat setelah lampu merah menyala, maka dikurangi nilai 1 point pada materi lagu pertama dan penutup.
3)      Untuk penilaian golongan tartil
a)      Tajwid, meliputi :
(1)   Makhraj al-huruf
(2)   Shifat al-huruf
(3)   Ahkam al-huruf
(4)   Ahkam al-mad wa al-qashar
Jumlah nilai maksimal = 40, minimal = 10
b)      Fashahah
(1)   Ahkam al-waqf wa al-ibtida’
(2)   Mura’at al-huruf wa al-harakat
(3)   Mura’at al-kalimat wa al-ayat
Jumlah nilai maksimal = 30, minimal = 9
c)      Irama dan Suara : keindahan dalam membaca al-Qur’an yang disertai dengan lagu yang masyhur, dua atau tiga lagu, meliputi:
(1)   Suara, nilai 10
(2)   Irama dan Variasi (lagu), nilai 10
(3)   Tempo bacaan dan Pengaturan napas, nilai 10
Jumlah nilai maksimal 30, minimal 9
2.      Perangkat Perhakiman
a.       Personalia
1)      Komposisi Majelis Hakim
Majelis Hakim tiap golongan pada cabang Tilawah al-Qur’an terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Anggota dibantu oleh seorang Panitera.
2)      Ketua Majelis merangkap sebagai anggota. Anggota adalah Hakim penilai yang terdiri dari :
a)      Hakim penilai bidang Tajwid
b)      Hakim penilai bidang Fashahah
c)      Hakim penilai bidang Suara
d)     Hakim penilai bidang Lagu.
3)      Ketentuan Majelis Hakim
a)      Hakim penilai pada masing-masing golongan maksimal 12 orang.
b)      Hakim penilai pada masing-masing bidang penilaian maksimal 3 orang.
c)      Hakim pada babak final tidak berasal dari daerah yang sama dengan finalis, kecuali terdapat kesulitan dalam penerapannya.
d)     Ketentuan pada point 1, 2 dan 3 tersebut di atas dilaksanakan pada MTQ/STQ Tingkat Nasional. Sedangkan untuk tingkat provinsi ke bawah sedapat mungkin disesuaikan dengan ketentuan ini.
b.      Tempat Tugas
1)      Majelis Hakim menempati tempat tugas yang telah disediakan terdiri dari ruang tugas untuk masing-masing Hakim dan Panitera.
2)      Ketika pelaksanaan penilaian, hakim dilarang melihat penampilan peserta, baik langsung maupun tidak langsung atau melalui TV monitor, kecuali hakim pemegang lampu isyarat.
3)      Tempat Majelis Hakim harus aman dari gangguan.[1]


[1]LPTQ Tingkat Nasional, (2010), PedomanMusabaqqah al-Qur’anTahun 2010, Jakarta: LembagaPengembanganTilawatil Qur’an, h. 41-62

Tidak ada komentar:

Posting Komentar