Jumat, 08 Desember 2017

ILMU TAJWID II

MAD LAZIM
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah PAI B
ILMU TAJWID II
                                                                                                             
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoMTmwM3wxUqmL1KM9qstm9xiA1CaukEC5ivglRbmNJtCHdvpD


Disusun Oleh : Kelompok
Alfadilatu Ahmad     2014.1839
                                                Wongso Basri                        2014.1664
                                                Sahlul Munawir P     2014.

Dosen Pembimbing :
Nasir Sikumbang

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT

2015 M/1437 H

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Islam merupakan agama yang segala hukumnya bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Kitab Al-Qur’an merupakan kitab suci sekaligus pedoman hidup umat islam diseluruh dunia. Dalam al-Qur’an telah diatur seluruh persoalan hidup manusia, bahkan al-Qur’an memiliki gaya bahasa yang sangat indah, karna itu sebagai seorang muslim sudah sepantasnya kita mengetahui hokum bacaan dalam membaca al-Qur’an. Dalam pembahasan berikut ini pemakalah akan membahas tentang ahkamul mad yaitu hokum-hukum yang berkenaan dengan panjang bacaan dalam membaca al-Qur’an.

B.     Rumusan masalah
1.      Mad lazim mutasaqqal kalimi
2.      Mad lazim mukhaffaf kalimi
3.      Mad lazim mutasaqqal harfi
4.      Mad lazim mukhaffaf harfi











PEMBAHASAN
MAD LAZIM
Lazzim menurut bahasa  maknanya pasti.sedangkan menurut istilah , mad lazim ialah:
هو ان ياء تي بعد حرف المد  او اللين ساكن لازم او حرف مشدد وصلا ووقفا  في كلمته او حرف
Apabila setelah huruf madd hurf lin terdapat huruf bersukun lazim atau huruf bertasdit, baik dalam keadaan washol atau wakof  didalam kalimat  atau huruf.
Mad lazim terbagi empat yaitu:
                                     
1.      Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi
Lazim artinya pasti, mutsaqqal artinya diberatkan. Kalimi berasal dari kata kalimah artinya kata. Hukum bacaan disebut mad lazim mutsaqqal kalimi adalah apabila mad Thobi’I berhadapan dengan huruf yang bertasdid didalam satu perkataan.
 Menurut istilah madd lazim kalimi mutsaqqal ialah

هو ان يكون بعد حرف الد حرف مشد د في كلمة واحدة                                                      
Apabila setelah huruf mad(ashli) terdapat huruf yang bertasydit dalam satu kata (kalimat)
Syarat terjadinya mad lazim kalimi mutsaqqol adalah adanya huruf yang bertasydid setelah mad ashli. Jika tidak dapat huruf  yang bertasdid, hukumnya tetap mad ashli. Kemudian hurup yang bertasdid itu pun harus berada dalam satu kata dengan huruf mad ashli
Membacanya harus dipanjangkan lebih dahulu baru ditasydidkan, dan panjangnya sampai 6 harakat atau 3 alif.[1]
Contohnya:
Ÿwur tûüÏj9!$žÒ9$#
èp¨B!$©Ü9$#     
èp©%!$ptø:$#
7p­/!#yŠ                                                              


2.      Mad Lazim Mukkalaf Kalimi
Secara bahasa, mad artinya panjang, lazim artinya pasti, kalimi artinya kalimat (yakni terjadinya pada kalimat) dan mukhaffaf artinya ringan, karena tidak terjadi idgham.menurut istilah  mad lazi  kalim mukhaffaf ialah:

هو ايكون بعد حرف المد حرف سا كن وليس مدغما                                                          
Apabilah setelah huruf mad terdapat hurupyang bersukun dan tidak ada idgham
Syarat terjadinya  mad lazim kalimi mukhaffaf ialah adanya huruf yang bersukun setelah huruf mad. Namun, tidak ada proses idgham di dalamnya.[2]
Membacanya dipanjangkan sampai tiga Alif atau enam harakat.
Contohnya:
4     z`»t«ø9!#u
3.      Mad Lazim Mhukhaffaf harfi
(mad yang lazim diiringankan/terbangsa huruf)
Yaitu huruf-huuruf “tunggal”(huruf-huruf”potongan”) yang dijumpai ada Ayat-Ayat  mutasyabihat dipangkal-pangkal surat, kalau di”eja” tiap-tiap huruf itu, maka didapatilah dia mengandungi, seperti:
RA (ر ) pada ayat mutasyabihat :الر
“RA” itu mengandungi dua huruf, yaitu: dipangkal surat yusuf, yang mana jikalau di”eja”, maka kedapatanlah را    (ر dan ا ).

Begitu pula umpanya:
YAA ( ى) pada ayat mutasybihat : يس  di pangkal surat yasin, yang mana jikalau “eja”, maka kedapatanlah “YA” itu mengandungi dua huruf, yaiu ي ا (ي dan      ا).
Maka huruf-huruf terpakai untuk: MAD_LAZIM MUKHAFFAF HARFI ini, ialah sebayak 5 huruf :
1.         ح              
2.         ي
3.         ط
4.         ه
5.                   ر[3]

4.      Mad lazim mutasqqol harfi
(Mad yang lazim lagi diberat/terbangsa huruf). Atau disebut juga namanya MAD LAZIM HARFIL-MUSYBA (mad yang lazim terbangsa huruf lagi dikenyangkan bacaan).
Yaitu- berlakunya pada “huruf-huruf tunggal/huruf-huruf potongan” yang didapati pada beberapa pangkal surat dalam al quran, yang disebut ayat-ayatnya itu dengan ayat “MUTASYABIHAT”(ayat-ayat yang tidak diketahui maksudnya, selai Allah sendiri). Di Tandanya: jikalau di “eja” huruf tunggal itu, maka maka didapat dalamnya 3huruf pula :dipertengahannya: huruf mad, dan di akhirnya huruf mati.
Seperti : LAM ل  MIM  م  dan NUN ن jika di eja satu persatu, maka didapatilah[4] pengisiannya:
1.      Dalam huruf    LAM (ل=لام )
2.      Dalam huruf MIM (م = ميم )
3.      Dalam huruf NUN (ن = نون )
Demikian seterusnya, maka qadar (ukuran) mad -nya ialah 3 Alif (6harokat).
Contoh
الم                                
الر                               
يس                              
كهيعصر                        

























KESIMPULAN

MAD LAZIM
Lazzim menurut bahasa  maknanya pasti.sedangkan menurut istilah , mad lazim ialah:
هو ان ياء تي بعد حرف المد  او اللين ساكن لازم او حرف مشدد وصلا ووقفا  في كلمته او حرف
Apabila setelah huruf madd hurf lin terdapat huruf bersukun lazim atau huruf bertasdit, baik dalam keadaan washol atau wakof  didalam kalimat  atau huruf.
Mad lazim terbagi empat yaitu:
1.      Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi
2.      Mad Lazim Mukkalaf Kalimi
3.      Mad Lazim Mhukhaffaf harfi
4.      Mad lazim mutasqqol harfi






   
.     













DAFTAR KEPUSTAKAAN

Acep Lim Abdurohim, Ilmu Tajwid Lengkap,(Bandung : CV penerbit Ponegoro , 2003)
Ismail tekan, Tajwid Al qur’anul karim, Jakarta: PT pustaka Al husna baru, 2005
                        H. Ahmad Sjazily Moesthafa, systematika tajwid, (PT Bumirestu, 1979)     



[1] Acep Lim Abdurohim, Ilmu Tajwid Lengkap,(Bandung : CV penerbit Ponegoro , 2003)hal 153
[2] Ibit.hal 154
[3] Ismail tekan, Tajwid Al qur’anul karim, (Jakarta: PT pustaka Al husna baru, 2005)hal 119
[4] H. Ahmad Sjazily Moesthafa, systematika tajwid, (PT Bumirestu, 1979)hal 34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar