MAKALAH
FISIK
DAN KEBIASAAN RASULULLAH SAW
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata
kuliah
SIRAH
NABAWIYAH

Disusun
Oleh : Kelompok 12
Alfadilatu
ahmad : 2014.1839
Hamdani
:
2014.1892
Raja
Muhammad Kadri : 2014.1881
Yasriadi : 2014.1910
Dosen
Pembimbing :
Drs. H.Suhefri M.Ag
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN
STAIPIQ
SUMATERA BARAT
2014 M/1436
H
A.
Fisik Rasulullah
SAW
Nabi Muhammad saw.
mempunyai keistimewaan dan kesempurnaan fisik serta Kesempurnaan (keluhuran)
akhlak dan budi pekertinya yang sulit untuk digambarkan. sebagai pengaruhnya adalah hati manusia penuh dengan
rasa hormat kepadanya,para sahabatnya mati-matian untuk mengerumuninya dan
mengagungkannya,dunia tidak mengenal orang sesempurna beliau.
Orang-orang
yang hidup bergaul dengan beliau sangat mencintainya sampai pada batas
hayam(tergila-gila),mereka tidak peduli walaupun leher mereka harus putus dan
kuku mereka copot di dalam membela beliau.mereka mencintainya karena
kesempurnaannya yang menjadi idaman,yang tidak pernah dikaruniakan pada seorang
pun selain beliau.[1]
1. Bentuk dan raut wajah rasulullah
Penyair imam abusiri, dalam al burdah ahli tafsir kenamaan
al-qurtubi berkata :
“Keindahan
nabi tidak mungkin tampak dengan jelas, karena penglihatan kita tidak sanggup
menatap wajah beliau sepenunya.”
Dalam
hadis banyak kita jumpai berbagai riwayat yang menggambarkan keindahan bentuk
dan keelokan paras nabi.oleh karena itu,kita yakin bahwa allah yang maha kuasa
telah menciptakan beliau dalam sebagus-bagus rupa dan sebaik-baik bentuk adalah
merupakan kesempurnaan iman kita kepadanya.
Imam
bukhari dan Imam muslim meriwayatkan dari sahabat al-baara’,bahwa rasulullah
adalah manusia yang paling indah paras mukanya.wajahnya laksana matahari yang
memancar,demikian sahabat abu hurairah menurut riwayat at-turmudzy.imam ali
r.a,menurut riwayat at-turmudzy yang lain,dalam menggambarkan sifat-sifat rasulullah
berkata,bahwa wajah beliau bulat,penuh daya tarik.sedang aisyah berkata:”Bila
rasulullah sedang gembira,maka paras mukanya bagaikan belahan bulan purnama,”seperti
yang diriwayatkan at-tIrmdzy.
Abu
bakar ashiddiq dan ka’ab bin malik,keduanya melukiskan wajah nabi dangan
kata-kata:”seolah-olah lingkaran bulan purnama.”
Tatkala
Abu Thufail ditanya tentang sifat-sifat nabi,ia berkata:”Beliau berwajah putih
menarik,berseri bila sedang gembira,bagaikan bulan purnama memancarkan sinar.”
Dalam
menggambarkan sifat-sifat nabi,para sabahat sepakat dan tidak beda
pendapat,bahwa beliau mempunyai wajah yang bersinar dan mempesona.
Al-hasan
bin Ali meriwayatkan dari ibnu abi halah,bahwa rasulullah bertampung muka
sangat gagah,berwibawa dan berseri-seri,bagaikan bulan purnama.demikian menurut
at-turmidzy.
Putra Rabi’ binti Mua’wwidz yang
pernah melihat Rasullullah dan belum mengenalnya, menceritakan kepada suaminya
dan berkata: “Aku melihatnya bagaikan matahari terbit ,”menurut riwayat
Al-Baihaqi.
Ummu Ma’ad,wanita yang pernah
melihat Rasullullah dan belum pernah mengenalnya ,menceritakan kepada suaminya
dan barkata : “Aku melihat seorang lelaki, bersinsr tampan mukanya,bagus dan
rupawan. “Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Al-Baihaqi.
Dan seorang wanita dari suku Hamdan,
bercerita dengan bangganya : “Aku pernah melekukan ibadah haji bersama
Rasullullah. “Kemudian ia ditanya bagaikan sifat beliau itu? Wanita itu
menjawab singkat : Bagaikan bulan purnama. Belum pernah aku melihat orang
sebagus dia.”Demikian At-TIrmidzy meriwayatkan.[2]
Ummu Ma’bad al-Khuza’iyyah
berkata tentang diri rasulullah saw. menjelaskan bentuk fisik beliau kepada
suaminya,ketika beliau melewati kemahnya pada saat hijrah,”beliau terlihat
sangat tampan,berwajah cerah,bagus bentuk fisiknya,badannya ramping,kepalanya
tegak,tampan. kedua matanya lebar dan hitam,bulu matanya lentik,suaranya agak
parau, lehernya jenjang,matanya tajam dan gelap,kedua alisnya bak bulan sabit
dan bersambung,rambutnya sangat hitam, apabila diam terpancar darinya
kewibawaan,apabila berbicara terlihat akrab,dari kejauhanan beliau adalah orang
yang yang paling tampan dan paling elok,dari dekat beliau adalah orang yang
paling manis.Tutur katanya manis dan berharga,tidak pendek dan tidak
panjang.perkataannya lembuth bagaikan mutiara yang tertata rapi,tinggi badannya
sedang,mata yang memandangnya tidak akan mencibir karena posturnya yang pendek
dan tidak pula mencelanya karena posturnya yang tinggi .beliau bagaikan dahan
diantara dua dahan,paling tampak diantara diantara tiga orang,dan paling tinggi
kedudukan nya,apabila memerintahkan sesuatu,mereka bergegas untuk
melaksanakannya.beliau adalah sosok yang ditaati dan disegani,tidak pernah
bermuka masam dan tidak pernah mencela sesorang.
Ali bin Abi Thalib
berkata,menjelaskan tentang pribadi
rasullah saw.,”perawakan beliau sedang,tidak terlalu tinggi dan juga tidak
terlalu pendek, berbadan lebar, rambutnya ikal, tidak keritang dan
lurus,badanya tidak kurus dan tidak pula gemuk,wajahnya bulat,kulitnya putih
bersih.kedua matanya lebar tajam dan hitam,bulu matanya lentik, tulang
persendiannya besar,punggung nya kekar,bulu dadanya lembut dan
halus,jari-jemari tangan dan kakinya keras.apabila berjalan seakan-akan berjalan landai,apabila menoleh seluruh
badannya juga
menoleh, di punggung nya
ada tanda kenabian, dan beliau adalah penutup para nabi. Beliau adalah orang
yang paling bagus telapak tangannya, paling kekar dadanya,paling jujur
perkakataan nya,paling menepati janjinya,paling lembut jiwanya,paling mulia pergaulan nya.siapa saja
yang yang secara tiba-tiba memandangnya akan merasa kagum padanya dan siapa
saja yang benar-benar bergaul dengannya pasti akan mecintintainya.” Aku sama
sekali belum perna melihat ada orang seperti beliau,sebelum dan sesudahnya.”
Dalam sebuah riwayat
darinya: “Pergelangan tanganya besar, bulu dadanya panjang, apabila berjalan
(badan beliau) tegak ke depan seakan-akan turun dari tempat yang tinggi.’’
Jabir bin Samurah berkata,
‘’ Mulut beliau lebar, kelopak matanya panjang, dan kedua tungkainya tidak
banyak dagingnya.’’
Abu ath-Thufail berkata, ‘’Kulitnya
putih, mukanya manis, dan perawakannya sedang.’’
Anas bin Malik berkata,
“Kedua telapak tangannya lapang.’’Kemudian ia berkata, Kulit beliau putih kemerah-merahan,
tidak terlalu putih seperti kapur dan tidak pula coklat, uban pada rambut
kepala dan jenggotnya kurang dari dua puluh helai.
Kemudian ia
berkata,’’Cambangnya sedikit beruban.’’ Dalam sebuah riwayat
disebutkan,’’Rambut kepalanya sedikit beruban.
Abu juhaifah berkata, ‘’Saya melihat uban pada rambut dibawah
bibirnya.
Abdullah bin Busr berkata,
‘’Dibawah bibirnya ada beberapa helai
rambut yang beruban.
Al-Bara’ berkata, “Beliau
berdada lebar, rambutnya panjang hingga cuping telingga, aku melihatnya memakai
baju merah, dan aku belum pernah melihat sesuatu pun yang lebih bagus darinya.
Dahulu Rasulullah Saw suka
mengurai rambutnya karena beliau suka untuk mengikuti Ahli kitab, setelah itu
beliau membelahnya.
Al-Bara’ berkata,Beliau
adalah orang yang paling elok wajahnya, dan paling indah fisiknya. Kemudian ia
ditanya, “Apakah wajah Nabi seputih pedang?” Ia menjawab, “Tidak, akan tetapi
seperti bulan.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, “wajahnya bundar.
Ar-Rabi’
binti Mu’adz berkata, “Jika aku melihatnya seakan-akan aku melihat matahari
yang sedang terbit.
Jabir bin Samurah berkata,
‘’Aku melihat Rasulullah
Saw pada suatu malam yang cerah, aku memandang beliau, kemudian memandang
bulan, beliau memakai baju merah,ternyata beliau lebih indah dari pada bulan.
Abu Hurairah berkata, “Aku
tidak pernah melihat sesuatu yang lebih indah dari pada Rasulullah Saw,
seakan-akan matahari beredar diwajahnya, dan aku tidak pernah melihat
seorangpun yang lebih jalannya daripada rasulullah Saw, seakan-akan dunia ini
dilipat untuknya, Kami telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengejarnya,
akan tetapi ia meninggalkan aku.
Apabila beliau marah,
mukanya memerah, seakan –akan di pipinya ada biji buah delima. Jabir bin
samurah berkata, kedua betisnya indah serasi dan beliau tidak pernah tertawa
kecuali hanya tersenyum, apabila aku melihatnya aku berkata, matanya bercelak,
padahal beliau tidak memekai celak.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أفلج الثنيتين، إذا تكلم رئي كالنور
يخرج من بين ثنايا
Ibnu abbas berkata, “gigi
depannya renggang, apabila berbicara seakan –akan ada sinar yang terpancar dari
sela- sela giginya.”
Adapun lehernya bagaikan
leher boneka seputih perak, bulu matanya lentik, jenggotnya lebat, dahinya
lebar, alisnya melengkung rapi dan bersambung, hidungnya mancung, pipinya
halus, dari bagian atas dada hingga pusarnya menjulur bulu halus seperti sebuah
batang, tidak tumbuh pada perut dan dadanya selain bulu halus tersebut, kedua
lengan dan bahunya berbulu, perut dan dadanya rata, dadanya lebar dan indah,
lenganya panjang, telapak tanganya lebar, kedua betis dan kedua lengannya lurus
, lekukan bagian tengah dari telapak kakinya sangat dalam, jari-jari kakinya
panjang, apabila berjalan, beliau melangkah dengan pasti, langkah kakinya
panjang, dan melangkan dengan penuh rendah hati.
Anas berkata, “ aku belum
pernah menyentuh kain sutra sehalus telapak tangan nabi dan aku sama sekali
belum pernah mencium aroma atau wewangian,” dan didalam riwayat lain:” aku
belum pernah mencium parfum anbar, kasturi ataupun yang lainnya seharum aroma
atau wangi rasulullah.”
Abu juhaifah berkata,” aku
pernah menggapai tangannya kemudian kuletakkan pada wajahku, ternyata tangannya
lebih sejuk dari pada embun, dan aromanya lebih wangi dari pada aroma misik.”
Jabir bin samurah berkata,
kala itu ia masih kecil, “ rasulullah pernah mengusap wajahku, aku benar-benar
merasakan tangan rasulullah sangat sejuk, dan aromanya wangi seakan akan beliau
telah mengeluarkan bejana minyak wangi.”
Anas
berkata,”(butiran-butiran) keringatnya merupakan minyak wangi yang paling
harum,” dan ummu sulaim berkata,” keringatnya lebih harum dari pada minyak
wangi.”
Jabir berkata, “ beliau
tidak pernah berjalan pada sebuah jalan kemudian diikuti oleh seseorang,
kecuali orang tersebut mengetahui bahwa beliau telah berjalan pada jalan
tersebut karena aromanya yang wangi,” atau ia mengatakan,” karena keringatnya
yang wangi.”
Diantara kedua bahunya ada
tanda kenabian seperti telor burung merpati, menyerupai warna tubuhnya.
Terletak pada tulang bahu kirinya, seperti genggaman tangan, diatasnya ada tahi
lalat sebesar kutil.” [3]
2. Gambaran
Aggota Badan Rasullullah SAW
a. Nabi mempunyai pipi yang
agak memanjang , halus dan kedua tulangnya tidak tampak menonjol.
b. Mata Nabi sebagai yang
digambarkan oleh Al-qur’anb :
طغى وما البصر زاغ
ما
“Penglihatannya tidak berpaling dari
yang dilihatnya dan tidak pula melampauinya. “(QS An-Najm: 17).
Tersebut dalam hadis
shahih , bahwa di malam hari yang gelap gulita, Rasullullah bisa melihat di
siang hari, dan melihat sesuatu yang berada dibelakangnya seperti melihat apa
yang ada dibelakangnya seperti apa yang ada didepannya, Dalam hadis Ibnu Halah disebutkan
bahwa , Nabi kalau berpaling dengan diikuti anggota badannya, sambil melepaskan
pandangannya ke arah bawah. Lebih banyak melihat ke bawah daripada memandang ke
atas , demikian At-Turmidzy. Dan Imam Ali berkata , bahwa Rasullullah bermata
bola. Bulu matanya lebat.
c.
adapun bentuk kepala beliau menurut beberapa riwayat,cukup besar,dengan
dahi,sebagaimana yang diceritan imam ali,jelas (bersih) dan rata.alis matanya
halus memanjang,berhidung mancung dan bermulut mungil yang dihiasi oleh gigi
putih bersih berkilauan.[4]
3. Kondisi
tubuh dan kekuatan nabi
Kondisi tubuh yang
sehat dan kuat,di samping ketabahan hati,bersatu padu dalam diri nabi saw
itulah sifat kejantan yang amat sempurna.
Ibnu
sa`d dan ibnu jarir,demikian ibnu abi hatim dan al-baihaqy serta abi nuaim dan
al-bukhary,kesemuanya meriwayatkan dari jabir yang mengisahkan pengalamannya
menjelang hari-hari perang khandaq, yang penuh diliputi oleh suasana
ketakutan.jabir berkata:”kami sedang giat-giatnya mengali parit untuk
pertengahan kota madinah.lalu muncullah sebuah batu besar dalam parit yang
sedang digali beramai-ramai.kami datang melaporkan kepada nabi saw dan beliau
segera bangun,lalu turun ke dalam parit.sedang perutnya karena lapar di ikat
dengan batu,sebab tiga hari kami tidak makan apa pun.maka dangan cangkul di
tangannya, di pecahkan batu besar itu.dan sekejap mata,jadi tumpukan tanah yang
tumpah berserakan.
Dalam
riwayat lain di sebutkan,bahwa para sahabat tidak datang melapor kepada nabi
saw,melainkan setelah berusaha sekuat tenaga memecah batu yang batu yang keras
dan besar itu.bahkan sudah banyak linggis dan cangkul yang di
pergunakan,menjadi patah dan rusak.
Sedang
dalam riwayat lain di terangkan,bahwa nabi saw memukul batu raksasa itu,hanya
tiga kali pukulan saja.yang mengagumkan,batu besar itu hanya bertahan tiga kali
saja menghadapi pukulan beliau,setelah tangan para sahabat tidak mampu memecah
atau menyingkirkannya.itu pun terjadi di saat beliau sedang lapar.kiranya sudah
jelas betapa pengaruh lapar terhadap kondisi badan.dan bayangkan bagaimana pula
kekuatan beliau itu andaikata tidak lapar yang sangat,karena selama tiga hari
berturut-turut tidak merasakan makanan apa pun.
Abu
nuaim dan al baihaqy, meriwayatkan dari jalan ishak bin yasar, bahwa rasulullah
saw berkata kepada rukanah :”silakan anda masuk islam” rukanah dengan
congkaknya menjawab :” kalau aku mengetahui bahwa agamamu itu benar, tentu
sudah lama aku memasukinya.”
Rukanah
terkenal jagoan yang kuat lagi di takuti itu , ditanya oleh nabi saw:
“bagaimana seandainya kalau aku dapat membanting engkau ke tanah?”
“Cobalah
!” ujar rukanah bangga. Maka nabi mendorongya dua kali, dan dia terhempas jatuh
ke tanah, menggelepar tak berdaya. Kemudian dia mencoba bangkit kembali, sambil
berkata:”ini adalah sihir belaka. Demi allah aku tidak menguasai diriku hingga
aku terpelanting jatuh ke tanah” hadis ini ada pula yang meriwayatkan dari
jalan rukanah sendiri yang menegaskan, bahwa dia kemudian masuk islam.
Perhatikanlah pengakuan rukanah, bahwa dia tidak dapat menguasai dirinya
sedikitpun hingga jatuh tersungkur, dan sekaligus bearti bahwa nabi, tidak
memegang benda apapun di tangannya. Sedang rukanah yang terkenal kuat, dan
kekas tubuhnya itu sangat ditakuti orang-orang quraisy. Dan tak pernah
dikalahkan.[5]
3.
rambut rasulullah saw.
Ali
bin hujr menceritakan kepada kami dari ismail bin Ibrahim,dari humaid dan anas
bin malik,ia berkata:
عَنْ أنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ
شَعَرُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِلَى نِصْفِ أُذُنَيْهِ.
"Rambut
Rasulullah saw mencapai pertengahan kedua telinganya." (Diriwayatkan oleh
`Ali bin Hujr, dari Ismail bin Ibrahim, dari Humaid yang bersumber dari Anas
bin Malik r.a.)
Ahmad
bin mani’menuturkan kepada kami,dari abu qatan,dari abu ishaq,dari al-bara’bin
azib,ia berkata:
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، قَالَ: كَانَ
رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَرْبُوعًا، بَعِيدَ مَا بَيْنَ
الْمِنْكَبَيْنِ، وَكَانَتْ جُمَّتُهُ تَضْرِبُ شَحْمَةَ أُذُنَيْهِ.
"Rasulullah
saw. adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya
menyentuh kedua daun telinganya." (Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari
Abu Qathan, dari Syu'bah dari Abi Ishaq yang bersumber dari al Bara' bin `Azib
r.a.)[6]4. uban Rsululloh
:عن قتادة قال: قلت لأنس بن مالك: هل خضب رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ قال
أبو بكر، خضب بالحناء والكتم ولكن إنما كان شيبا في صدغيه لم يبلغ ذلك
Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik r.a.: "Pernahkah Rasulullah saw. menyemir rambutnya yang telah beruban?" Anas bin Malik menjawab:"Tidaksampai demikian. Hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya. Namun Abu Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar dan katam."
(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)
شيبتني هود، والواقعة:الله، قد شبت، قال عن ابن عباس قال: قال أبو بكر: يا رسول
كورت والمرسلات، وعم يتساءلون، وإذا الشمس
Dalam suatu riwayat Ibnu `Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a. berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban!" Rasulullah saw. bersabda:"Surah Hud, Surah al Waqi'ah, Surah al Mursalat, Surah Amma Yatasa'alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban."
(Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A'la, dari Mu'awiyah bin Hisyam, dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.) [7]
4.
tanda kenabian rasulullah saw.
Sa’id bin Ya’qub ath-Thalaqani mengungkapkan
kepada kami dari Ayyub bin jabir,dari sammak bin Harb dan Jabir bin Samurah,ia
berkata:
رأيت الخاتم بين كتفي رسول الله صلى الله
عليه وسلم غدة حمراء مثل بيضة الحمامة
"Aku pernah
melihat khatam (kenabian)…. Ia terletak antara kedua bahu Rasulullah saw.
Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara."
(Diriwayatkan oleh Sa'id bin Ya'qub at Thalaqani dari Ayub bin Jabir, dari
Simak bin Harb yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.)[8]
B.
KEBIASAAN
RASULULAH
1.cara
bersisir rasulullah
Yusuf
bin Isa kami dari waki’,dari ar-Rabi’ bin shabih,dari yazid bin ‘Aban yang
dikenal danegn nama ar-Rawasyi,dari anas bin malik,ia berkata:
وتسريح رأسه
دهن يكثر وسلم عليه اللهصلى
اللهرسول كان:قال مالك
بن أنس عن
زيات ثوب
ثوبه كأن حتى القناع ويكثر
لحيته
”Rasulullah
sering memin yaki rambutnya,menyisir jenggotnya,dan kerap menutupi (bahunya) dengan
kain kerudung.kainnya itu berlumur minyak seakan-akan seperti kain(yang
dikenakan) penjual minyak.(HR.at-Tirmidzi dan al-Baihaqi)
Muhammad
bin Basysyar mengatakan kepada kami dari yahya bin sa’id,dari Hisyam bin
Hassan,dari al-hasan,dari Abdullah bin Mughaffal,ia berkata:
غبا إلا
الترجل عن وسلم عليه الله
صلى الله رسول نهى:قال,مغفل بن
اللهعبد عن
”Rasulullah saw.melarang bersisir
kecuali sekali-kali.”(HR.at-Tirmidzi dan Abu daud)[9]
2. semir rambut Rasulullah saw
عن الجهدمة، امرأة بشر ابن الخصاصية، قا لت: أنا
رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يخرج من بيته ينفض رأسه وقد اغتسل، وبرأسه ردع
من حناء أو قال: ردغ شك في هذا الشيخ.
Al
Jahdzamah r.a., isteri Busyair bin al Khaskhashiyyah pernah bercerita:
"Aku melihat Rasulullah saw. keluar dari rumahnya mengibaskan rambut
sehabis mandi. Dan di kepalanya terdapat bekas daun inai", atau
"bekas celupan"(rawi ragu).مخضوبا رأيت شعر رسول الله صلى الله عليه وسلم:عن أنس قال
. "Aku melihat rambut Rasulullah saw. disemir."
(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr bin `Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)[10]
3. celak mata rasulullah saw.
Muhammad
bin humaid ar-razi mengatakan kepada kami dari abu daud ath-thayalisi, dari
abbad bin manshur, dari ikrimah, dari ibnu abbas, sesungguhnya rasulullah saw.
Pernah bersabda,
عن ابن عباس، أن النبي صلى الله عليه وسلم
قال: اكتحلوا بالإثمد فإنه يجلو البصر، وينبت الشعر
وزعم أن النبي صلى الله عليه وسلم كانت له
مكحلة يكتحل منها كل ليلة ثلاثة في هذه، وثلاثة في هذه
“bercelaklah kalian dengan itsmid
(batu celak berbentuk serbuk), karena ia dapat menajamkan penglihatan dan
menumbuhkan bulu mata Tiga
olesan di sini dan tiga olesan di sini.”
(HR.at-Tirmidzi, abu daud dan ibnu majah)[11]
3.Cara
rasulullah memakai cincin
Muhammad
bin sahal bin Aksar al-Baghdadi dan Abdullah bin Abdurrahman mengatakan kepada
kami dari yahya bin Hassan,dari sulaiman bin bilal,dari syarik bin Abdullah bin
namir,dari Ibrahim bin Abdullah bin hunain,dari ayahnya,dari Ali bin Abi Thalib
ra.,ia berkata:
يمينه في
خاتمه يلبس كان وسلم عليه
اللهصلى ا النبي أن : طالب أبي
بن علي عن
”sesungguhnya nabi saw. memakai
cincin di jari kanannya.”(HR.at-Tirmidzi dan Abu daud)[12]
4. Cara
rasulullah memakai sarung
Suwaid
bin nashr menuturkan kepada kami dari Abdullah bin al-mubarak,dari musa bin
ubaidah,dari iyas bin salamah bin al-akwa’,dari ayahnya,ia berkata:
أنصاإلى يأتزر,عفان بن عثمان كان:قال أبيه عن,الأكوع بن سلمة بن
إياس عن
وسلم عليه الله صلى
النبي يعني صاحبي إزرة كانت
ا هكذ :وقال ساقيه،
”dahulu usman bin affan ra.
Mengenakan sarung yang tingginya mencapai setengah betis.kemudian ia
berkata,’demikian cara sahabatku bersarung,yaitu nabi saw.(HR.at-Tirmidzi)
Qutaibah
bin said menceritakan kepada kami dari abu ishaq,dari muslim bin nadzir,dari
hudzaidah bin al-yaman,ia berkata:”Rasulullah saw. pernah memegang otot betis
kakiku-atau kakinya(keraguan dari perawi).beliau lalu bersabda:
ساقه ساقي أو بعضلة
وسلم عليه الله صلى الله
رسول أخذ:قال اليمان بن حذيفة
عن
الكعبين في للإزار حق
فلا أبيت فإن فأسفل،أبيت فإن الإزار،
موضع هذا:فقال
”inilah batas tempat sarung.jika
engkau tidak suka,maka turunkanlah (sedikit) lagi.jika engkau tidak suka
juga,maka tidak ada lagi hak bagi sarung untuk menutup menutup kedua mata
kaki.”(HR.at-Tirmidzi dan ibnu majah)[13]
5.Cara
berjalan rasulullah.
Qutaibah bin said mengungkapkan
kepada kami,dari ibnu lahi’ah,dari abu yunus,dari abu hurairah ra.ia berkata:
كأن وسلم عليه اللهصلى اللهرسول من
أحسن شيئا رأيت ول : قال أ هريرة بيعن
عليه الله صلى الله
رسول من مشيته في أسرع
أحدا رأيت وما وجهه في
تجري الشمس
مكترث لغير وإنه أنفسنا
لنجهد إنا له تطوى الأرض
كأنما وسلم
“aku tidak pernah melihat sesuatu
apapun yang indah dari rasulullah saw, seakan-akan mentari beredar di
wajahnya.dan aku juga tidak pernah melihat seseorang pun yang lebih cepat
jalannya dari rasulullah saw, seakan-akan bumi ini dilipat-lipat untuknya.sungguh,kami
harus bersusah-payah untuk meniru melakukan hal itu,sedangkan rasulullah tidak
mempedulikanh usaha kami (HR.at-tirmidzi dan ahmad).
6. Cara
duduk rasulullah.
‘abida
bin humaid mengatakan kepada kami dari affan bin muslim, dari Abdullah bin
hasan, dari kedua neneknya dar qailah binti makhramah, ia berkata bahwa ia
pernah melihat rasulullah saw. Di masjid dalam keadaan duduk qurfusha.
: قالت القرفصاء قاعد وهو
المسجد في وسلم عليه الله
صلى الله رسول رأت أنها
الفرق من أرعدت الجلسة
في المتخشع وسلم عليه الله
صلى الله رسول رأيت فلما
"Ia
(Qabilah) melihat Rasulullah saw. di masjid sedang duduk *qurfasha."
Qabilah berkata :"Manakala aku melihat Rasulullah saw. sedang duduk dengan khusyu', maka akupun dibawa oleh perasaan takjub karena wibawanya."
Qabilah berkata :"Manakala aku melihat Rasulullah saw. sedang duduk dengan khusyu', maka akupun dibawa oleh perasaan takjub karena wibawanya."
Said
bin Abdurrahman almakhzumi dan banyak perawi mengungkapkan kepada kami, dari
sofyan, dari az-zuhri, dari abbad bin tamim, dari pamannya ia berkata,
عن عمه، أنه رأى النبي صلى الله عليه وسلم
مستلقيا في المسجد واضعا إحدى رجليه على الأخرى
“sesungguhnya
ia pernah melihat nabi saw. Telentang di masjid. Dan salah satu kaki beliau di
tumpukan dia atas kaki yang lainnya.”(HR.ar-Tirmidzi,Bukhari dan Muslim)
Salamah bin syabib
menuturkan kepada kami dari Abdullah bin Ibrahim al-madani, dari ishak bin
Muhammad al-anshari, dari rubaih bin Abdurrahman bin abu said, dari ayahnya
dari kakeknya 9abu sa’id al-khudri ra.), ia berkata,
في جلس إذا وسلم عليه الله صلى الله
رسول كان: قال الخدري سعيد أبي
جده عن
بيديه احتبى
المسجد
“dulu ketika rasulullah
hidup di masjid, maka beliau akan duduk secara ‘ihtiba’ dengan kedua
tangannya.” (HR. at-Tirmidzi, abu daud dan al-Baihaqi)[14]
7. Cara
makan rasulullah saw.
Al-husain
bin ali bin yazid ashuda’I al Baghdadi menuturkan kepada kami dari ya’qub bin
ishaq al-hadhrami, dari syu’bah, dari sofyan ats-tsauri, dari ali bin aqmar,
dari abu juhaifah, ia berkata bahwa nabi saw. Pernah bersabda,
عليه الله صلى الله
رسول قال : يقول جحيفة أبا سمعت
: قال الأقمر بن علي
عن
متكئا آكل
لا : وسلم
“adapun
aku, tidak akan makan sambil bertelekan.” (HR. at-Tirmidzi, ahmad dan ibnu
hibban)[15]
8. cara
minum rasululah saw.
Qutaibah
bin said dan yusuf bin hammad menuturkan kepada kami, dari abdul warits bi
said, dari abu isham, dari anas bin malik ra. Bahwa,
عن أنس بن مالك، أن النبي صلى الله عليه
وسلم: كان يتنفس في الإناء ثلاثا إذا شرب، ويقول: هو أمرأ وأروى
“sesungguhnya
nabi saw. Menarik nafas sebanyak tiga kali pada bejana apabila beliau meminum.
Beliau bersabda,”cara seperti ini lebih menyenangkan dan bias menimbulkan
kepuasan.” (HR. at-Tirmidzi dan muslim)[16]
9. cara bertelekan Rasululloh
بن أسامة على يتوكأ فخرج شاكيا كان وسلم عليه الله صلى النبي ن أ:أنس عن
بهم فصلى
به توشح قد قطري ثوب
وعليه زيد
."Sesungguhnya Nabi saw. sedang dalam keadaan sakit. Beliau keluar (dari rumahnya) dengan bertelekan kepada Usamah bin Zaid. Waktu itu beliau memakai kain Qithri (buatan Qatar) yang diselempangkan. Kemudian Beliaushalat bersama mereka (para sahabat)."
(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr `Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)
."Sesungguhnya Nabi saw. sedang dalam keadaan sakit. Beliau keluar (dari rumahnya) dengan bertelekan kepada Usamah bin Zaid. Waktu itu beliau memakai kain Qithri (buatan Qatar) yang diselempangkan. Kemudian Beliaushalat bersama mereka (para sahabat)."
(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr `Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)
مرضه في وسلم عليه الله صلى الله رسول على دخلت:قال عباس بن الفضل عن
:قلت فضل يا:فقال,عليه فسلمت صفراء عصابة
رأسه وعلى,فيه توفي الذي
فوضع قعد ثم,ففعلت:قال رأسي العصابة بهذهشدد
ا:قال الله رسول يا
لبيك
المسجد في
فدخل قام ثم,منكبي على كفه
"Aku masuk ke rumah rasulullah saw. tatkala beliau sedang sakit yang membawa ajalnya. Di kepalanya ada balutan kain kuning. Kepadanya kuucapkan salam, kemudian beliau bersabda : "Wahai Fadlal, apa kabarmu?" Aku menjawab : "Baik wahai Rasulullah !" Rasulullah bersabda : "Kuatkan balutan yang ada di kepalaku ini !" Fadlal meneruskan ceritanya :"Maka kulakukan perintah Rasulullah saw. itu. Kemudian beliau duduk, lalu meletakkan tangannya di atas bahuku, kemudian beliau berdiri lalu masuk ke masjid."
( Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Muhammad bin al Mubarak, dari `Atha'bin Muslim al Khaffaf al Halabi,dari Ja'far bin Furqan, dari `Atha' bin Abi Rabbah,yang bersumber dari *al Fadlal bin `Abbas r.a.)[17]
"Aku masuk ke rumah rasulullah saw. tatkala beliau sedang sakit yang membawa ajalnya. Di kepalanya ada balutan kain kuning. Kepadanya kuucapkan salam, kemudian beliau bersabda : "Wahai Fadlal, apa kabarmu?" Aku menjawab : "Baik wahai Rasulullah !" Rasulullah bersabda : "Kuatkan balutan yang ada di kepalaku ini !" Fadlal meneruskan ceritanya :"Maka kulakukan perintah Rasulullah saw. itu. Kemudian beliau duduk, lalu meletakkan tangannya di atas bahuku, kemudian beliau berdiri lalu masuk ke masjid."
( Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Muhammad bin al Mubarak, dari `Atha'bin Muslim al Khaffaf al Halabi,dari Ja'far bin Furqan, dari `Atha' bin Abi Rabbah,yang bersumber dari *al Fadlal bin `Abbas r.a.)[17]
10. cara
berwudhu rasulullah saw.
عن سلمان قال: قرأت في التوراة أن بركة
الطعام الوضوء بعده، فذكرت ذلك للنبي صلى الله عليه وسلم،
وأخبرته بما قرأت في التوراة، فقال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: بركة الطعام الوضوء قبله والوضوء
بعده.
"Kubaca dalam Taurat bahwa berkah makanan itu karena berwudlu sebelum makan dan berwudlu sesudahnya". Hal tersebut kukatakan kepada Nabi saw., dan kukabarkan apa yang pernah kubaca dalam Taurat itu, maka Rasulullah saw. Bersabda :"Berkah makanan itu disebabkan berwudlu sebelum makan serta sesudahnya."
(Diriwayatkan oleh Yahya bin Musa, dari `Abdullah bin Numair, dari Qeis bin Rabi'. Hadist inipun diriwayatkan pula oleh Qutaibah, dari `Abdul Karim al Jurjani, kedua riwayat itu bersumber dari Qeis bin Rabi', dari Abi Hisyam Adahzadan yang bersumber dari Salman r.a.)[18]
12.
rasulullah saw. Senang pergi pada pagi hari.
Rasulullah
saw bersabda,
“ya allah, berkahilah umatku dalam
kepergiannya di pagi hari.” (HR.abu Daud)
Demikian
ajaran islam. Demikian pula rasulullah saw mempraktikan. Dalam berpergiannya,
beliau senang berang kat pada pagi hari. Hal ini tercermin dalam kebiasaan
beliau yang jika mengirim suatu pasukan, beliau selalu memberangkatkannya di
pagi hari. Dalam sebuah hadist disebutkan,
“dari shakr bin wada’ah al-ghamidi
radhiyallahu anhu, ia berkata,’ bahwasanya rasulullah saw apabila megutus suatu
kelompok atau pasukan, beliau memberangkatkannya pada permulaan siang’,”
(HR.at-Tirmidzi)
“permulaan
siang,” sebagaimana yang kita ketahui, adalah pagi hari. Sebagaimana kita
mengartikan permulaan malam sebagai sore hari. Dan tentu saja jika dikatakan
permulaan pagi adalah waktu subuh. Dan hadits menjelaskan bahwa beliau
memberangkatkan pasukannya di pagi hari. Selain karena diharapkan dapat
mencapai target maksimal, pagi hari adalah waktu turunya berkah dari allah.[19]
13.
rasulullah saw. Senang berpergian pada hari kamis.
“dari ka’ab bin malik radhiyallahu
anhu, ia berkata, bahwasanya nabi saw keluar pada perang tabuk di hari kamis.
Dan beliau memang senang keluar pada hari kamis.” (HR. AL-Bukhari)
Maksud
“keluar pada perang tabuk,” yaitu beliau pergi bersama para sahabat menuju
perang tabuk. Sedangkan ”senang keluar
pada hari kamis” adalah berpergian keluar madinah, bukan sekedar keluar dari
rumah. Karena jelas beliau selalu keluar dari rumah setiap hari. Dan jika
berpergian, rasulullah senang berangkat pada hari kamis.
DR.
Musthafa said berkata,” disukai keluar berpergian pada hari kamis, baik itu
pergi untuk berperang ataupun pergi untuk hal-hal yang lain. Dan inilah
kebiasaan rasulullah saw yang senang pergi pada hari kamis.
Ka’ab
bin malik berkata,
“jarang sekali rasulullah saw pergi
kecuali pada hari kamis’ (HR. AL-Bukhari)
CANDA
RASULULLAH
Nenek tua
tidak akan masuk surga
Tirmidzi
telah meriwayatkan dari hasan, “ada seorang nenek tua datang kepada rasulullah
saw seraya berkata, “ya rasulullah, berdo’alah kepada allah agar memasukkanku
ke dalam surge.” Beliau menjawab, “hai, ummi fulan, sesungguhnya nenek tua
tidak akan masuk surge.” Nenek itu lalu pergi sambil menangis. Lalu beliau
bersabda, beritahukan kepadanya bahwa ia akan masuk surga tidak dalam
keadaannya yang tua renta seperti itu sebab allah telah berfirman,
sesungguhnya, kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan lansung dan
kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.” (QS. Al-waqiah :35-36)
C.
Kesimpulan
Nabi Muhammad saw.
mempunyai keistimewaan dan kesempurnaan fisik serta Kesempurnaan (keluhuran)
akhlak dan budi pekertinya yang sulit untuk digambarkan. sebagai pengaruhnya adalah hati manusia penuh dengan
rasa hormat kepadanya,para sahabatnya mati-matian untuk mengerumuninya dan
mengagungkannya,dunia tidak mengenal orang sesempurna beliau.
Rasulullah saw. Adalah
orang yang Memilki ukuran tubuh yang ideal, yang mempunyai anggota badan tidak
terlalu tinggi, dan tidak pula terlalu pendek. Postur tubuhnya proporsional.
Dan mempunyai Rambut yang tidak keriting dan tidak pula terlalu lurus tergerai,
dan kulitnya berwarna putih kecoklatan, apabila berjalan beliau melangkah
dengan langkah yang tegap.
Dan
beliau juga mempunyai kebiasaan seperti : menyiisir rambut dan meminyaki
rambutnya, bercelak dengan itsmid sebelum tidur,memakai sarung setengah betis,
berjalan dengan langakah yang tegap seakan-akan turun ke tempat yang lebih
rendah, dan kebiasaan beliau menarik nafas tiga kali setelah minum, kemudian
beliau juga punya kebiasaan duduk qurfasha, dan juga duduk denga secara
‘ihtiba’, dan adapun beliau punya kebiasaan berwudhu sebelum makan, dan
rasulullah mempunyai kesenangan berpergian pada pagi hari, dan hari kamis.
Nabi
Muhammad saw merupakan nabi dan rasul yang diutus kepada manusia untuk
memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus dengan perjuangan yang gigih.
Beliau berhasil merubah kebiasaan umat manusia dari keburukan kepada
jalan kebenaran untuk menyembah allah swt. Dari sejarah kehidupan beliau
kita sebagai umat islam dapat mengambil pelajaran untuk menjadikan beliau sebagai
contoh dan suri tauladan bagi kita dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Syaikh shafiyyurrahman
al-mubarakfuri. Perjalanan Hidup Rasul
yang Agung. Darul Haq, Jakarta,2005
DR.Sayyid Muhammad Alwy al-maliky. Insan Kamil. PT BINA ILMU ,Surabaya
,1999
Imam at-Tirmidzi. Kepribadian rasulullah . Khatulistiwa
Press ,Jakarta ,2013
Abduh Zulfidar Akaha. 165 kebiasaan nabi . Pustaka Al-kautsar,
Jakarta ,2009
[1] Syaikh shafiyyurrahman al-mubarakfuri.Perjalanan Hidup Rasul yang
Agung. (Jakarta:Darul Haq,2005) h.716-717
[2] DR.Sayyid Muhammad Alwy al-maliky.Insan Kamil. (Surabaya:PT BINA
ILMU,1999) h.3-5
[3] Syaikh shafiyyurrahman al-mubarakfuri.Perjalanan Hidup Rasul yang
Agung. (Jakarta:Darul Haq,2005) h.716-717
[4] DR.Sayyid Muhammad Alwy al-maliky.Inasan Kamil. (Surabaya:PT BINA
ILMU,1999) h.6
[5] DR.Sayyid Muhammad Alwy al-maliky.Inasan Kamil. (Surabaya:PT BINA
ILMU,1999) h.37-39
[6] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa
Press,2013) h. 23-24
[7] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa
Press,2013) h. 33-35
[8] Ibid h. 16
[9] Ibid h. 29-31
[10] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa
Press,2013) h.41
[11] Ibid h.43
[12] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa
Press,2013) h.73
[13] Ibid. h. 92-93
[14] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa
Press,2013) h.95-96
[15] Ibid.h. 108
[16] Ibid.h. 161
[17] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa
Press,2013) h. 105-106
[18] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa
Press,2013) h. 140
Tidak ada komentar:
Posting Komentar