Kamis, 30 November 2017

SIRAH NABAWIYAH

MAKALAH
FISIK DAN KEBIASAAN RASULULLAH SAW
Diajukan untuk memenuhi tugas Terstruktur pada mata kuliah
SIRAH NABAWIYAH

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQoMTmwM3wxUqmL1KM9qstm9xiA1CaukEC5ivglRbmNJtCHdvpD


Disusun Oleh : Kelompok 12
Alfadilatu ahmad                    : 2014.1839
Hamdani                                 : 2014.1892
Raja Muhammad Kadri         : 2014.1881
Yasriadi                                  : 2014.1910

Dosen Pembimbing :
Drs. H.Suhefri  M.Ag


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL-QUR’AN
STAIPIQ SUMATERA BARAT
2014 M/1436 H



A.     Fisik Rasulullah SAW
Nabi Muhammad saw. mempunyai keistimewaan dan kesempurnaan fisik serta Kesempurnaan (keluhuran) akhlak dan budi pekertinya yang sulit untuk digambarkan. sebagai  pengaruhnya adalah hati manusia penuh dengan rasa hormat kepadanya,para sahabatnya mati-matian untuk mengerumuninya dan mengagungkannya,dunia tidak mengenal orang sesempurna beliau.
            Orang-orang yang hidup bergaul dengan beliau sangat mencintainya sampai pada batas hayam(tergila-gila),mereka tidak peduli walaupun leher mereka harus putus dan kuku mereka copot di dalam membela beliau.mereka mencintainya karena kesempurnaannya yang menjadi idaman,yang tidak pernah dikaruniakan pada seorang pun selain beliau.[1]
1.  Bentuk dan raut wajah rasulullah
Penyair imam abusiri, dalam al burdah ahli tafsir kenamaan al-qurtubi berkata :
“Keindahan nabi tidak mungkin tampak dengan jelas, karena penglihatan kita tidak sanggup menatap wajah beliau sepenunya.”
            Dalam hadis banyak kita jumpai berbagai riwayat yang menggambarkan keindahan bentuk dan keelokan paras nabi.oleh karena itu,kita yakin bahwa allah yang maha kuasa telah menciptakan beliau dalam sebagus-bagus rupa dan sebaik-baik bentuk adalah merupakan kesempurnaan iman kita kepadanya.
            Imam bukhari dan Imam muslim meriwayatkan dari sahabat al-baara’,bahwa rasulullah adalah manusia yang paling indah paras mukanya.wajahnya laksana matahari yang memancar,demikian sahabat abu hurairah menurut riwayat at-turmudzy.imam ali r.a,menurut riwayat at-turmudzy yang lain,dalam menggambarkan sifat-sifat rasulullah berkata,bahwa wajah beliau bulat,penuh daya tarik.sedang aisyah berkata:”Bila rasulullah sedang gembira,maka paras mukanya bagaikan belahan bulan purnama,”seperti yang diriwayatkan at-tIrmdzy.
            Abu bakar ashiddiq dan ka’ab bin malik,keduanya melukiskan wajah nabi dangan kata-kata:”seolah-olah lingkaran bulan purnama.”
            Tatkala Abu Thufail ditanya tentang sifat-sifat nabi,ia berkata:”Beliau berwajah putih menarik,berseri bila sedang gembira,bagaikan bulan purnama memancarkan sinar.”
            Dalam menggambarkan sifat-sifat nabi,para sabahat sepakat dan tidak beda pendapat,bahwa beliau mempunyai wajah yang bersinar dan mempesona.
                        Al-hasan bin Ali meriwayatkan dari ibnu abi halah,bahwa rasulullah bertampung muka sangat gagah,berwibawa dan berseri-seri,bagaikan bulan purnama.demikian menurut at-turmidzy.
             Putra Rabi’ binti Mua’wwidz yang pernah melihat Rasullullah dan belum mengenalnya, menceritakan kepada suaminya dan berkata: “Aku melihatnya bagaikan matahari terbit ,”menurut riwayat Al-Baihaqi.
            Ummu Ma’ad,wanita yang pernah melihat Rasullullah dan belum pernah mengenalnya ,menceritakan kepada suaminya dan barkata : “Aku melihat seorang lelaki, bersinsr tampan mukanya,bagus dan rupawan. “Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Al-Baihaqi.
           Dan seorang wanita dari suku Hamdan, bercerita dengan bangganya : “Aku pernah melekukan ibadah haji bersama Rasullullah. “Kemudian ia ditanya bagaikan sifat beliau itu? Wanita itu menjawab singkat : Bagaikan bulan purnama. Belum pernah aku melihat orang sebagus dia.”Demikian At-TIrmidzy meriwayatkan.[2]
Ummu Ma’bad al-Khuza’iyyah berkata tentang diri rasulullah saw. menjelaskan bentuk fisik beliau kepada suaminya,ketika beliau melewati kemahnya pada saat hijrah,”beliau terlihat sangat tampan,berwajah cerah,bagus bentuk fisiknya,badannya ramping,kepalanya tegak,tampan. kedua matanya lebar dan hitam,bulu matanya lentik,suaranya agak parau, lehernya jenjang,matanya tajam dan gelap,kedua alisnya bak bulan sabit dan bersambung,rambutnya sangat hitam, apabila diam terpancar darinya kewibawaan,apabila berbicara terlihat akrab,dari kejauhanan beliau adalah orang yang yang paling tampan dan paling elok,dari dekat beliau adalah orang yang paling manis.Tutur katanya manis dan berharga,tidak pendek dan tidak panjang.perkataannya lembuth bagaikan mutiara yang tertata rapi,tinggi badannya sedang,mata yang memandangnya tidak akan mencibir karena posturnya yang pendek dan tidak pula mencelanya karena posturnya yang tinggi .beliau bagaikan dahan diantara dua dahan,paling tampak diantara diantara tiga orang,dan paling tinggi kedudukan nya,apabila memerintahkan sesuatu,mereka bergegas untuk melaksanakannya.beliau adalah sosok yang ditaati dan disegani,tidak pernah bermuka masam dan tidak pernah mencela sesorang.
Ali bin Abi Thalib berkata,menjelaskan  tentang pribadi rasullah saw.,”perawakan beliau sedang,tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek, berbadan lebar, rambutnya ikal, tidak keritang dan lurus,badanya tidak kurus dan tidak pula gemuk,wajahnya bulat,kulitnya putih bersih.kedua matanya lebar tajam dan hitam,bulu matanya lentik, tulang persendiannya besar,punggung nya kekar,bulu dadanya lembut dan halus,jari-jemari tangan dan kakinya keras.apabila berjalan seakan-akan  berjalan landai,apabila menoleh seluruh badannya juga

menoleh, di punggung nya ada tanda kenabian, dan beliau adalah penutup para nabi. Beliau adalah orang yang paling bagus telapak tangannya, paling kekar dadanya,paling jujur perkakataan nya,paling menepati janjinya,paling lembut  jiwanya,paling mulia pergaulan nya.siapa saja yang yang secara tiba-tiba memandangnya akan merasa kagum padanya dan siapa saja yang benar-benar bergaul dengannya pasti akan mecintintainya.” Aku sama sekali belum perna melihat ada orang seperti beliau,sebelum dan sesudahnya.”
Dalam sebuah riwayat darinya: “Pergelangan tanganya besar, bulu dadanya panjang, apabila berjalan (badan beliau) tegak ke depan seakan-akan turun dari tempat yang tinggi.’’
Jabir bin Samurah berkata, ‘’ Mulut beliau lebar, kelopak matanya panjang, dan kedua tungkainya tidak banyak dagingnya.’’
Abu ath-Thufail berkata, ‘’Kulitnya putih, mukanya manis, dan perawakannya sedang.’’
Anas bin Malik berkata, “Kedua telapak tangannya lapang.’’Kemudian ia berkata, Kulit beliau putih kemerah-merahan, tidak terlalu putih seperti kapur dan tidak pula coklat, uban pada rambut kepala dan jenggotnya kurang dari dua puluh helai.
Kemudian ia berkata,’’Cambangnya sedikit beruban.’’ Dalam sebuah riwayat disebutkan,’’Rambut kepalanya sedikit beruban.
Abu juhaifah berkata,  ‘’Saya melihat uban pada rambut dibawah bibirnya.
Abdullah bin Busr berkata, ‘’Dibawah  bibirnya ada beberapa helai rambut yang beruban.
Al-Bara’ berkata, “Beliau berdada lebar, rambutnya panjang hingga cuping telingga, aku melihatnya memakai baju merah, dan aku belum pernah melihat sesuatu pun yang lebih bagus darinya.
Dahulu Rasulullah Saw suka mengurai rambutnya karena beliau suka untuk mengikuti Ahli kitab, setelah itu beliau membelahnya.
Al-Bara’ berkata,Beliau adalah orang yang paling elok wajahnya, dan paling indah fisiknya. Kemudian ia ditanya, “Apakah wajah Nabi seputih pedang?” Ia menjawab, “Tidak, akan tetapi seperti bulan.” Dalam sebuah riwayat disebutkan, “wajahnya bundar.
Ar-Rabi’ binti Mu’adz berkata, “Jika aku melihatnya seakan-akan aku melihat matahari yang sedang terbit.


Jabir bin Samurah berkata,
‘’Aku melihat Rasulullah Saw pada suatu malam yang cerah, aku memandang beliau, kemudian memandang bulan, beliau memakai baju merah,ternyata beliau lebih indah dari pada bulan.
Abu Hurairah berkata, “Aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih indah dari pada Rasulullah Saw, seakan-akan matahari beredar diwajahnya, dan aku tidak pernah melihat seorangpun yang lebih jalannya daripada rasulullah Saw, seakan-akan dunia ini dilipat untuknya, Kami telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengejarnya, akan tetapi ia meninggalkan aku.
Apabila beliau marah, mukanya memerah, seakan –akan di pipinya ada biji buah delima. Jabir bin samurah berkata, kedua betisnya indah serasi dan beliau tidak pernah tertawa kecuali hanya tersenyum, apabila aku melihatnya aku berkata, matanya bercelak, padahal beliau tidak memekai celak.
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أفلج الثنيتين، إذا تكلم رئي كالنور يخرج من بين ثنايا
Ibnu abbas berkata, “gigi depannya renggang, apabila berbicara seakan –akan ada sinar yang terpancar dari sela- sela giginya.”
Adapun lehernya bagaikan leher boneka seputih perak, bulu matanya lentik, jenggotnya lebat, dahinya lebar, alisnya melengkung rapi dan bersambung, hidungnya mancung, pipinya halus, dari bagian atas dada hingga pusarnya menjulur bulu halus seperti sebuah batang, tidak tumbuh pada perut dan dadanya selain bulu halus tersebut, kedua lengan dan bahunya berbulu, perut dan dadanya rata, dadanya lebar dan indah, lenganya panjang, telapak tanganya lebar, kedua betis dan kedua lengannya lurus , lekukan bagian tengah dari telapak kakinya sangat dalam, jari-jari kakinya panjang, apabila berjalan, beliau melangkah dengan pasti, langkah kakinya panjang, dan melangkan dengan penuh rendah hati.
Anas berkata, “ aku belum pernah menyentuh kain sutra sehalus telapak tangan nabi dan aku sama sekali belum pernah mencium aroma atau wewangian,” dan didalam riwayat lain:” aku belum pernah mencium parfum anbar, kasturi ataupun yang lainnya seharum aroma atau wangi rasulullah.”
Abu juhaifah berkata,” aku pernah menggapai tangannya kemudian kuletakkan pada wajahku, ternyata tangannya lebih sejuk dari pada embun, dan aromanya lebih wangi dari pada aroma misik.”

Jabir bin samurah berkata, kala itu ia masih kecil, “ rasulullah pernah mengusap wajahku, aku benar-benar merasakan tangan rasulullah sangat sejuk, dan aromanya wangi seakan akan beliau telah mengeluarkan bejana minyak wangi.”
Anas berkata,”(butiran-butiran) keringatnya merupakan minyak wangi yang paling harum,” dan ummu sulaim berkata,” keringatnya lebih harum dari pada minyak wangi.”
Jabir berkata, “ beliau tidak pernah berjalan pada sebuah jalan kemudian diikuti oleh seseorang, kecuali orang tersebut mengetahui bahwa beliau telah berjalan pada jalan tersebut karena aromanya yang wangi,” atau ia mengatakan,” karena keringatnya yang wangi.”
Diantara kedua bahunya ada tanda kenabian seperti telor burung merpati, menyerupai warna tubuhnya. Terletak pada tulang bahu kirinya, seperti genggaman tangan, diatasnya ada tahi lalat sebesar kutil.” [3]
2. Gambaran Aggota Badan Rasullullah SAW
a. Nabi mempunyai pipi yang agak memanjang , halus dan kedua tulangnya tidak tampak menonjol.
b. Mata Nabi sebagai yang digambarkan  oleh Al-qur’anb :
طغى وما البصر زاغ ما
“Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya dan tidak pula melampauinya. “(QS An-Najm: 17).
Tersebut dalam hadis shahih , bahwa di malam hari yang gelap gulita, Rasullullah bisa melihat di siang hari, dan melihat sesuatu yang berada dibelakangnya seperti melihat apa yang ada dibelakangnya seperti apa yang ada didepannya, Dalam hadis Ibnu Halah disebutkan bahwa , Nabi kalau berpaling dengan diikuti anggota badannya, sambil melepaskan pandangannya ke arah bawah. Lebih banyak melihat ke bawah daripada memandang ke atas , demikian At-Turmidzy. Dan Imam Ali berkata , bahwa Rasullullah bermata bola. Bulu matanya lebat.    
c. adapun bentuk kepala beliau menurut beberapa riwayat,cukup besar,dengan dahi,sebagaimana yang diceritan imam ali,jelas (bersih) dan rata.alis matanya halus memanjang,berhidung mancung dan bermulut mungil yang dihiasi oleh gigi putih bersih berkilauan.[4]



3.  Kondisi tubuh dan kekuatan nabi
Kondisi tubuh yang sehat dan kuat,di samping ketabahan hati,bersatu padu dalam diri nabi saw itulah sifat kejantan yang amat sempurna.
            Ibnu sa`d dan ibnu jarir,demikian ibnu abi hatim dan al-baihaqy serta abi nuaim dan al-bukhary,kesemuanya meriwayatkan dari jabir yang mengisahkan pengalamannya menjelang hari-hari perang khandaq, yang penuh diliputi oleh suasana ketakutan.jabir berkata:”kami sedang giat-giatnya mengali parit untuk pertengahan kota madinah.lalu muncullah sebuah batu besar dalam parit yang sedang digali beramai-ramai.kami datang melaporkan kepada nabi saw dan beliau segera bangun,lalu turun ke dalam parit.sedang perutnya karena lapar di ikat dengan batu,sebab tiga hari kami tidak makan apa pun.maka dangan cangkul di tangannya, di pecahkan batu besar itu.dan sekejap mata,jadi tumpukan tanah yang tumpah berserakan.

            Dalam riwayat lain di sebutkan,bahwa para sahabat tidak datang melapor kepada nabi saw,melainkan setelah berusaha sekuat tenaga memecah batu yang batu yang keras dan besar itu.bahkan sudah banyak linggis dan cangkul yang di pergunakan,menjadi patah dan rusak.

            Sedang dalam riwayat lain di terangkan,bahwa nabi saw memukul batu raksasa itu,hanya tiga kali pukulan saja.yang mengagumkan,batu besar itu hanya bertahan tiga kali saja menghadapi pukulan beliau,setelah tangan para sahabat tidak mampu memecah atau menyingkirkannya.itu pun terjadi di saat beliau sedang lapar.kiranya sudah jelas betapa pengaruh lapar terhadap kondisi badan.dan bayangkan bagaimana pula kekuatan beliau itu andaikata tidak lapar yang sangat,karena selama tiga hari berturut-turut tidak merasakan makanan apa pun.
     
            Abu nuaim dan al baihaqy, meriwayatkan dari jalan ishak bin yasar, bahwa rasulullah saw berkata kepada rukanah :”silakan anda masuk islam” rukanah dengan congkaknya menjawab :” kalau aku mengetahui bahwa agamamu itu benar, tentu sudah lama aku memasukinya.”

            Rukanah terkenal jagoan yang kuat lagi di takuti itu , ditanya oleh nabi saw: “bagaimana seandainya kalau aku dapat membanting engkau ke tanah?”
            “Cobalah !” ujar rukanah bangga. Maka nabi mendorongya dua kali, dan dia terhempas jatuh ke tanah, menggelepar tak berdaya. Kemudian dia mencoba bangkit kembali, sambil berkata:”ini adalah sihir belaka. Demi allah aku tidak menguasai diriku hingga aku terpelanting jatuh ke tanah” hadis ini ada pula yang meriwayatkan dari jalan rukanah sendiri yang menegaskan, bahwa dia kemudian masuk islam. Perhatikanlah pengakuan rukanah, bahwa dia tidak dapat menguasai dirinya sedikitpun hingga jatuh tersungkur, dan sekaligus bearti bahwa nabi, tidak memegang benda apapun di tangannya. Sedang rukanah yang terkenal kuat, dan kekas tubuhnya itu sangat ditakuti orang-orang quraisy. Dan tak pernah dikalahkan.[5]

3. rambut rasulullah saw.
           
            Ali bin hujr menceritakan kepada kami dari ismail bin Ibrahim,dari humaid dan anas bin malik,ia berkata:
عَنْ أنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: كَانَ شَعَرُ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِلَى نِصْفِ أُذُنَيْهِ.
"Rambut Rasulullah saw mencapai pertengahan kedua telinganya." (Diriwayatkan oleh `Ali bin Hujr, dari Ismail bin Ibrahim, dari Humaid yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
            Ahmad bin mani’menuturkan kepada kami,dari abu qatan,dari abu ishaq,dari al-bara’bin azib,ia berkata:
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَرْبُوعًا، بَعِيدَ مَا بَيْنَ الْمِنْكَبَيْنِ، وَكَانَتْ جُمَّتُهُ تَضْرِبُ شَحْمَةَ أُذُنَيْهِ.
"Rasulullah saw. adalah seorang yang berbadan sedang, kedua bahunya bidang, sedangkan rambutnya menyentuh kedua daun telinganya." (Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani', dari Abu Qathan, dari Syu'bah dari Abi Ishaq yang bersumber dari al Bara' bin `Azib r.a.)[6]
4. uban Rsululloh
:عن قتادة قال: قلت لأنس بن مالك: هل خضب رسول الله صلى الله عليه وسلم؟ قال
 أبو بكر، خضب بالحناء والكتم ولكن إنما كان شيبا في صدغيه لم يبلغ ذلك

Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik r.a.: "Pernahkah Rasulullah saw. menyemir rambutnya yang telah beruban?" Anas bin Malik menjawab:"Tidaksampai demikian. Hanya beberapa lembar uban saja di pelipisnya. Namun Abu Bakar r.a. pernah mewarnai (rambutnya yang memutih) dengan daun pacar dan katam."

(Diriwayatkan oleh Muhammad bin Basyar, dari Abu Daud, dari Hamman yang bersumber dari Qatadah)


                  شيبتني هود، والواقعة:الله، قد شبت، قال عن ابن عباس قال: قال أبو بكر: يا رسول
                                                                               كورت والمرسلات، وعم يتساءلون، وإذا الشمس
Dalam suatu riwayat Ibnu `Abbas r.a. mengemukakan: Abu Bakar r.a. berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh Anda telah beruban!" Rasulullah saw. bersabda:"Surah Hud, Surah al Waqi'ah, Surah al Mursalat, Surah Amma Yatasa'alun dan Surah Idzasy-Syamsu kuwwirat, menyebabkan aku beruban."

(Diriwayatkan oleh Abu Kuraib Muhammad bin al A'la, dari Mu'awiyah bin Hisyam, dari Syaiban, dari Ishaq, dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.) [7]

4. tanda kenabian rasulullah saw.   

            Sa’id bin Ya’qub ath-Thalaqani mengungkapkan kepada kami dari Ayyub bin jabir,dari sammak bin Harb dan Jabir bin Samurah,ia berkata:
رأيت الخاتم بين كتفي رسول الله صلى الله عليه وسلم غدة حمراء مثل بيضة الحمامة
"Aku pernah melihat khatam (kenabian)…. Ia terletak antara kedua bahu Rasulullah saw. Bentuknya seperti sepotong daging berwarna merah sebesar telur burung dara." (Diriwayatkan oleh Sa'id bin Ya'qub at Thalaqani dari Ayub bin Jabir, dari Simak bin Harb yang bersumber dari Jabir bin Samurah r.a.)[8]

B.   KEBIASAAN RASULULAH
1.cara bersisir rasulullah
            Yusuf bin Isa kami dari waki’,dari ar-Rabi’ bin shabih,dari yazid bin ‘Aban yang dikenal danegn nama ar-Rawasyi,dari anas bin malik,ia berkata:
 وتسريح رأسه دهن يكثر وسلم عليه اللهصلى اللهرسول كان:قال مالك بن أنس عن
                                                 زيات ثوب ثوبه كأن حتى القناع ويكثر لحيته
”Rasulullah sering memin yaki rambutnya,menyisir jenggotnya,dan kerap menutupi (bahunya) dengan kain kerudung.kainnya itu berlumur minyak seakan-akan seperti kain(yang dikenakan) penjual minyak.(HR.at-Tirmidzi dan al-Baihaqi)
            Muhammad bin Basysyar mengatakan kepada kami dari yahya bin sa’id,dari Hisyam bin Hassan,dari al-hasan,dari Abdullah bin Mughaffal,ia berkata:
 غبا إلا الترجل عن وسلم عليه الله صلى الله رسول نهى:قال,مغفل بن اللهعبد عن
”Rasulullah saw.melarang bersisir kecuali sekali-kali.”(HR.at-Tirmidzi dan Abu daud)[9]

2. semir rambut Rasulullah saw
عن الجهدمة، امرأة بشر ابن الخصاصية، قا لت: أنا رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يخرج من بيته ينفض رأسه وقد اغتسل، وبرأسه ردع من حناء أو قال: ردغ شك في هذا الشيخ.
Al Jahdzamah r.a., isteri Busyair bin al Khaskhashiyyah pernah bercerita: "Aku melihat Rasulullah saw. keluar dari rumahnya mengibaskan rambut sehabis mandi. Dan di kepalanya terdapat bekas daun inai", atau "bekas celupan"(rawi ragu).
                               مخضوبا رأيت شعر رسول الله صلى الله عليه وسلم:عن أنس قال

. "Aku melihat rambut Rasulullah saw. disemir."

(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr bin `Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)[10]

3. celak mata rasulullah saw.
            Muhammad bin humaid ar-razi mengatakan kepada kami dari abu daud ath-thayalisi, dari abbad bin manshur, dari ikrimah, dari ibnu abbas, sesungguhnya rasulullah saw. Pernah bersabda,

عن ابن عباس، أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: اكتحلوا بالإثمد فإنه يجلو البصر، وينبت الشعر
وزعم أن النبي صلى الله عليه وسلم كانت له مكحلة يكتحل منها كل ليلة ثلاثة في هذه، وثلاثة في هذه
            “bercelaklah kalian dengan itsmid (batu celak berbentuk serbuk), karena ia dapat menajamkan penglihatan dan menumbuhkan bulu mata Tiga olesan di sini dan tiga olesan di sini.
             (HR.at-Tirmidzi, abu daud dan ibnu majah)[11]






3.Cara rasulullah memakai cincin
            Muhammad bin sahal bin Aksar al-Baghdadi dan Abdullah bin Abdurrahman mengatakan kepada kami dari yahya bin Hassan,dari sulaiman bin bilal,dari syarik bin Abdullah bin namir,dari Ibrahim bin Abdullah bin hunain,dari ayahnya,dari Ali bin Abi Thalib ra.,ia berkata:
يمينه في خاتمه يلبس كان وسلم عليه اللهصلى ا النبي أن : طالب أبي بن علي عن
”sesungguhnya nabi saw. memakai cincin di jari kanannya.”(HR.at-Tirmidzi dan Abu daud)[12]
                       
4. Cara rasulullah memakai sarung
            Suwaid bin nashr menuturkan kepada kami dari Abdullah bin al-mubarak,dari musa bin ubaidah,dari iyas bin salamah bin al-akwa’,dari ayahnya,ia berkata:
      أنصاإلى يأتزر,عفان بن عثمان كان:قال أبيه عن,الأكوع بن سلمة بن إياس عن
            وسلم عليه الله صلى النبي يعني صاحبي إزرة كانت ا هكذ :وقال ساقيه،
”dahulu usman bin affan ra. Mengenakan sarung yang tingginya mencapai setengah betis.kemudian ia berkata,’demikian cara sahabatku bersarung,yaitu nabi saw.(HR.at-Tirmidzi)
            Qutaibah bin said menceritakan kepada kami dari abu ishaq,dari muslim bin nadzir,dari hudzaidah bin al-yaman,ia berkata:”Rasulullah saw. pernah memegang otot betis kakiku-atau kakinya(keraguan dari perawi).beliau lalu bersabda:
ساقه ساقي أو بعضلة وسلم عليه الله صلى الله رسول أخذ:قال اليمان بن حذيفة عن
 الكعبين في للإزار حق فلا أبيت فإن فأسفل،أبيت فإن الإزار، موضع هذا:فقال
”inilah batas tempat sarung.jika engkau tidak suka,maka turunkanlah (sedikit) lagi.jika engkau tidak suka juga,maka tidak ada lagi hak bagi sarung untuk menutup menutup kedua mata kaki.”(HR.at-Tirmidzi dan ibnu majah)[13]


5.Cara berjalan rasulullah.
             Qutaibah bin said mengungkapkan kepada kami,dari ibnu lahi’ah,dari abu yunus,dari abu hurairah ra.ia berkata:
       كأن وسلم عليه اللهصلى اللهرسول من أحسن شيئا رأيت ول : قال أ هريرة بيعن
عليه الله صلى الله رسول من مشيته في أسرع أحدا رأيت وما وجهه في تجري الشمس
                              مكترث لغير وإنه أنفسنا لنجهد إنا له تطوى الأرض كأنما وسلم
             “aku tidak pernah melihat sesuatu apapun yang indah dari rasulullah saw, seakan-akan mentari beredar di wajahnya.dan aku juga tidak pernah melihat seseorang pun yang lebih cepat jalannya dari rasulullah saw, seakan-akan bumi ini dilipat-lipat untuknya.sungguh,kami harus bersusah-payah untuk meniru melakukan hal itu,sedangkan rasulullah tidak mempedulikanh usaha kami (HR.at-tirmidzi dan ahmad).
6. Cara duduk rasulullah.
            ‘abida bin humaid mengatakan kepada kami dari affan bin muslim, dari Abdullah bin hasan, dari kedua neneknya dar qailah binti makhramah, ia berkata bahwa ia pernah melihat rasulullah saw. Di masjid dalam keadaan duduk qurfusha.
      : قالت القرفصاء قاعد وهو المسجد في وسلم عليه الله صلى   الله رسول رأت أنها
  الفرق من أرعدت الجلسة في المتخشع وسلم عليه الله صلى  الله رسول رأيت فلما
"Ia (Qabilah) melihat Rasulullah saw. di masjid sedang duduk *qurfasha."
Qabilah berkata :"Manakala aku melihat Rasulullah saw. sedang duduk dengan khusyu', maka akupun dibawa oleh perasaan takjub karena wibawanya."
 
                        Said bin Abdurrahman almakhzumi dan banyak perawi mengungkapkan kepada kami, dari sofyan, dari az-zuhri, dari abbad bin tamim, dari pamannya ia berkata,
عن عمه، أنه رأى النبي صلى الله عليه وسلم مستلقيا في المسجد واضعا إحدى رجليه على الأخرى
            “sesungguhnya ia pernah melihat nabi saw. Telentang di masjid. Dan salah satu kaki beliau di tumpukan dia atas kaki yang lainnya.”(HR.ar-Tirmidzi,Bukhari dan Muslim)




Salamah bin syabib menuturkan kepada kami dari Abdullah bin Ibrahim al-madani, dari ishak bin Muhammad al-anshari, dari rubaih bin Abdurrahman bin abu said, dari ayahnya dari kakeknya 9abu sa’id al-khudri ra.), ia berkata,
    في جلس إذا وسلم  عليه الله صلى الله رسول كان: قال الخدري سعيد أبي جده عن
                                                                                           بيديه احتبى المسجد
“dulu ketika rasulullah hidup di masjid, maka beliau akan duduk secara ‘ihtiba’ dengan kedua tangannya.” (HR. at-Tirmidzi, abu daud dan al-Baihaqi)[14]
7. Cara makan rasulullah saw.
            Al-husain bin ali bin yazid ashuda’I al Baghdadi menuturkan kepada kami dari ya’qub bin ishaq al-hadhrami, dari syu’bah, dari sofyan ats-tsauri, dari ali bin aqmar, dari abu juhaifah, ia berkata bahwa nabi saw. Pernah bersabda,
   عليه الله صلى الله رسول قال : يقول جحيفة أبا سمعت : قال الأقمر بن علي عن
                                                                                             متكئا آكل لا : وسلم
            “adapun aku, tidak akan makan sambil bertelekan.” (HR. at-Tirmidzi, ahmad dan ibnu hibban)[15]
           
8. cara minum rasululah saw.
            Qutaibah bin said dan yusuf bin hammad menuturkan kepada kami, dari abdul warits bi said, dari abu isham, dari anas bin malik ra. Bahwa,
عن أنس بن مالك، أن النبي صلى الله عليه وسلم: كان يتنفس في الإناء ثلاثا إذا شرب، ويقول: هو أمرأ وأروى
            “sesungguhnya nabi saw. Menarik nafas sebanyak tiga kali pada bejana apabila beliau meminum. Beliau bersabda,”cara seperti ini lebih menyenangkan dan bias menimbulkan kepuasan.” (HR. at-Tirmidzi dan muslim)[16]
           

9. cara bertelekan Rasululloh


      بن أسامة على يتوكأ فخرج شاكيا كان وسلم عليه الله صلى النبي ن أ:أنس عن
                                                       بهم فصلى به توشح قد قطري ثوب وعليه زيد

."Sesungguhnya Nabi saw. sedang dalam keadaan sakit. Beliau keluar (dari rumahnya) dengan bertelekan kepada Usamah bin Zaid. Waktu itu beliau memakai kain Qithri (buatan Qatar) yang diselempangkan. Kemudian Beliaushalat bersama mereka (para sahabat)."

(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari `Amr `Ashim, dari Hammad bin Salamah, dari Humaid, yang bersumber dari Anas r.a.)


مرضه في وسلم  عليه الله صلى الله رسول على دخلت:قال عباس بن الفضل عن
 :قلت فضل يا:فقال,عليه فسلمت صفراء عصابة رأسه وعلى,فيه توفي الذي
   فوضع قعد ثم,ففعلت:قال رأسي العصابة بهذهشدد ا:قال الله رسول يا لبيك
                                                            المسجد في فدخل قام ثم,منكبي على كفه
"Aku masuk ke rumah rasulullah saw. tatkala beliau sedang sakit yang membawa ajalnya. Di kepalanya ada balutan kain kuning. Kepadanya kuucapkan salam, kemudian beliau bersabda : "Wahai Fadlal, apa kabarmu?" Aku menjawab : "Baik wahai Rasulullah !" Rasulullah bersabda : "Kuatkan balutan yang ada di kepalaku ini !" Fadlal meneruskan ceritanya :"Maka kulakukan perintah Rasulullah saw. itu. Kemudian beliau duduk, lalu meletakkan tangannya di atas bahuku, kemudian beliau berdiri lalu masuk ke masjid."

( Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari Muhammad bin al Mubarak, dari `Atha'bin Muslim al Khaffaf al Halabi,dari Ja'far bin Furqan, dari `Atha' bin Abi Rabbah,yang bersumber dari *al Fadlal bin `Abbas r.a.)[17]




10. cara berwudhu rasulullah saw.
عن سلمان قال: قرأت في التوراة أن بركة الطعام الوضوء بعده، فذكرت ذلك للنبي صلى الله عليه وسلم،
 وأخبرته بما قرأت في التوراة، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: بركة الطعام الوضوء قبله والوضوء
 بعده.

"Kubaca dalam Taurat bahwa berkah makanan itu karena berwudlu sebelum makan dan berwudlu sesudahnya". Hal tersebut kukatakan kepada Nabi saw., dan kukabarkan apa yang pernah kubaca dalam Taurat itu, maka Rasulullah saw. Bersabda :"Berkah makanan itu disebabkan berwudlu sebelum makan serta sesudahnya." 

(Diriwayatkan oleh Yahya bin Musa, dari `Abdullah bin Numair, dari Qeis bin Rabi'. Hadist inipun diriwayatkan pula oleh Qutaibah, dari `Abdul Karim al Jurjani, kedua riwayat itu bersumber dari Qeis bin Rabi', dari Abi Hisyam Adahzadan yang bersumber dari Salman r.a.)[18]

12. rasulullah saw. Senang pergi pada pagi hari.
            Rasulullah saw bersabda,

“ya allah, berkahilah umatku dalam kepergiannya di pagi hari.” (HR.abu Daud)
            Demikian ajaran islam. Demikian pula rasulullah saw mempraktikan. Dalam berpergiannya, beliau senang berang kat pada pagi hari. Hal ini tercermin dalam kebiasaan beliau yang jika mengirim suatu pasukan, beliau selalu memberangkatkannya di pagi hari. Dalam sebuah hadist disebutkan,


“dari shakr bin wada’ah al-ghamidi radhiyallahu anhu, ia berkata,’ bahwasanya rasulullah saw apabila megutus suatu kelompok atau pasukan, beliau memberangkatkannya pada permulaan siang’,” (HR.at-Tirmidzi)
            “permulaan siang,” sebagaimana yang kita ketahui, adalah pagi hari. Sebagaimana kita mengartikan permulaan malam sebagai sore hari. Dan tentu saja jika dikatakan permulaan pagi adalah waktu subuh. Dan hadits menjelaskan bahwa beliau memberangkatkan pasukannya di pagi hari. Selain karena diharapkan dapat mencapai target maksimal, pagi hari adalah waktu turunya berkah dari allah.[19]
13. rasulullah saw. Senang berpergian pada hari kamis.
           



“dari ka’ab bin malik radhiyallahu anhu, ia berkata, bahwasanya nabi saw keluar pada perang tabuk di hari kamis. Dan beliau memang senang keluar pada hari kamis.” (HR. AL-Bukhari)
            Maksud “keluar pada perang tabuk,” yaitu beliau pergi bersama para sahabat menuju perang tabuk. Sedangkan ”senang  keluar pada hari kamis” adalah berpergian keluar madinah, bukan sekedar keluar dari rumah. Karena jelas beliau selalu keluar dari rumah setiap hari. Dan jika berpergian, rasulullah senang berangkat pada hari kamis.
            DR. Musthafa said berkata,” disukai keluar berpergian pada hari kamis, baik itu pergi untuk berperang ataupun pergi untuk hal-hal yang lain. Dan inilah kebiasaan rasulullah saw yang senang pergi pada hari kamis.
            Ka’ab bin malik berkata,



“jarang sekali rasulullah saw pergi kecuali pada hari kamis’ (HR. AL-Bukhari) 

CANDA RASULULLAH
Nenek tua tidak akan masuk surga
            Tirmidzi telah meriwayatkan dari hasan, “ada seorang nenek tua datang kepada rasulullah saw seraya berkata, “ya rasulullah, berdo’alah kepada allah agar memasukkanku ke dalam surge.” Beliau menjawab, “hai, ummi fulan, sesungguhnya nenek tua tidak akan masuk surge.” Nenek itu lalu pergi sambil menangis. Lalu beliau bersabda, beritahukan kepadanya bahwa ia akan masuk surga tidak dalam keadaannya yang tua renta seperti itu sebab allah telah berfirman, sesungguhnya, kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan lansung dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.” (QS. Al-waqiah :35-36)

C.                Kesimpulan


Nabi Muhammad saw. mempunyai keistimewaan dan kesempurnaan fisik serta Kesempurnaan (keluhuran) akhlak dan budi pekertinya yang sulit untuk digambarkan. sebagai  pengaruhnya adalah hati manusia penuh dengan rasa hormat kepadanya,para sahabatnya mati-matian untuk mengerumuninya dan mengagungkannya,dunia tidak mengenal orang sesempurna beliau.

Rasulullah saw. Adalah orang yang Memilki ukuran tubuh yang ideal, yang mempunyai anggota badan tidak terlalu tinggi, dan tidak pula terlalu pendek. Postur tubuhnya proporsional. Dan mempunyai Rambut yang tidak keriting dan tidak pula terlalu lurus tergerai, dan kulitnya berwarna putih kecoklatan, apabila berjalan beliau melangkah dengan langkah yang tegap.
           
Dan beliau juga mempunyai kebiasaan seperti : menyiisir rambut dan meminyaki rambutnya, bercelak dengan itsmid sebelum tidur,memakai sarung setengah betis, berjalan dengan langakah yang tegap seakan-akan turun ke tempat yang lebih rendah, dan kebiasaan beliau menarik nafas tiga kali setelah minum, kemudian beliau juga punya kebiasaan duduk qurfasha, dan juga duduk denga secara ‘ihtiba’, dan adapun beliau punya kebiasaan berwudhu sebelum makan, dan rasulullah mempunyai kesenangan berpergian pada pagi hari, dan hari kamis.


Nabi Muhammad saw merupakan nabi dan rasul yang diutus kepada manusia untuk memberikan bimbingan kepada jalan yang lurus dengan perjuangan yang gigih. Beliau berhasil merubah kebiasaan umat manusia dari keburukan kepada  jalan kebenaran untuk menyembah allah swt. Dari sejarah kehidupan beliau kita sebagai umat islam dapat mengambil pelajaran untuk menjadikan beliau sebagai contoh dan suri tauladan  bagi kita dalam kehidupan sehari-hari.




DAFTAR PUSTAKA

Syaikh shafiyyurrahman al-mubarakfuri. Perjalanan Hidup Rasul yang Agung. Darul Haq,   Jakarta,2005
DR.Sayyid Muhammad Alwy al-maliky. Insan Kamil. PT BINA ILMU ,Surabaya ,1999
Imam at-Tirmidzi. Kepribadian rasulullah . Khatulistiwa Press ,Jakarta ,2013
Abduh Zulfidar Akaha. 165 kebiasaan nabi . Pustaka Al-kautsar, Jakarta ,2009








[1] Syaikh shafiyyurrahman al-mubarakfuri.Perjalanan Hidup Rasul yang Agung. (Jakarta:Darul Haq,2005) h.716-717
[2] DR.Sayyid Muhammad Alwy al-maliky.Insan Kamil. (Surabaya:PT BINA ILMU,1999) h.3-5
[3] Syaikh shafiyyurrahman al-mubarakfuri.Perjalanan Hidup Rasul yang Agung. (Jakarta:Darul Haq,2005) h.716-717
[4] DR.Sayyid Muhammad Alwy al-maliky.Inasan Kamil. (Surabaya:PT BINA ILMU,1999) h.6
[5] DR.Sayyid Muhammad Alwy al-maliky.Inasan Kamil. (Surabaya:PT BINA ILMU,1999) h.37-39
[6] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa Press,2013) h. 23-24
[7] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa Press,2013) h. 33-35
[8] Ibid h. 16
[9] Ibid h. 29-31
[10] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa Press,2013) h.41
[11] Ibid h.43
[12] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa Press,2013) h.73
[13] Ibid. h. 92-93
[14] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa Press,2013) h.95-96
[15] Ibid.h. 108
[16] Ibid.h. 161
[17] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa Press,2013) h. 105-106
[18] Imam at-Tirmidzi.Kepribadian rasulullah (Jakarta:Khatulistiwa Press,2013) h. 140
[19] Abduh Zulfidar Akaha. 165 kebiasaan nabi ., (Jakarta: Pustaka Al-kautsar,2009) h.315-316

Tidak ada komentar:

Posting Komentar